6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin Lukito

Dikenal sebagai bapak pluralisme bangsa

Jakarta, IDN Times - Terhitung 30 Desember 2017, telah delapan tahun sejak Abdurrahman Wahid meninggalkan masyarakat Indonesia.

Sebagai tokoh pluralisme bangsa, masyarakat kehilangan sosok yang hangat disapa Gus Dur ini. Baik umat muslim maupun non-muslim di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Baca juga: 15 Perkataan Bijak dari Gus Dur Buat Anak Muda di Indonesia

Ungkapan yang selaras juga disampaikan oleh Pendeta (Pdt) Martin Lukito Sinaga saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.

"Saya kira, etnis non-Muslim juga kehilangan. Kita kehilangan seorang yang terbuka, cerdas dan menginginkan terjadinya dialog antar agama sekaligus saling 'memperkaya' satu sama lain," katanya pada Jumat (22/12).

Dalam perayaan #SewinduGusDur, pria yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Unit Kerja Presiden (UKP) untuk Pembinaan Pancasila ini, memberikan tanggapannya mengenai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

1. Merubah situasi Indonesia setelah tahun 1998

6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin Lukitonu.or.id

Nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mencuat di Indonesia sejak kerusuhan pasca-reformasi. Salah satu peran penting Gus Dur adalah, mengembalikan kerukunan dan persatuan yang sempat hilang.

"Saya mengenal beliau sejak 1998. Pada saat itu, bangsa kita yang disebut ramah dan suka tolong menolong tiba-tiba mengalami kerusuhan. Terjadi penyerangan pada etnis tertentu, sampai pelecehan seksual kepada perempuan. Bahkan sejumlah toko menuliskan kata 'Pribumi' agar tidak dirusak," jelasnya.

Ia juga mengenal sosok Gus Dur sebagai tokoh yang menginisiasi Masyarakat Dialog Antar Agama (MADIA), sebagai sarana komunikasi lintas agama dan lintas iman.

"Gus Dur adalah tokoh yang paling mampu merajut kembali ikatan baru. Dan itu pula yang menghantarkannya menjadi Presiden. Suasana seperti itulah (kerukunan dan persatuan) yang berhasil dijalinnya kembali," beber pria yang pernah menjadi Pendeta di Gereja Kristen Protestan Simalungun. 

Baca juga: Gus Dur Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional

2. Menegaskan kembali Pancasila sebagai pemersatu

6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin LukitoIslami.co

Salah satu jasa pria kelahiran Jombang, tambah Martin, adalah mempertegas kembali Pancasila sebagai perekat bangsa.

"Pertama, dia melakukan apa yang disebut penegasan ulang tentang basis bersama, yaitu Pancasila. Dia pernah mengumpulkan puluhan ribu orang NU untuk menegaskan kembali kesetiaannya kepada Pancasila," tandasnya.

"Yang kedua, dia melakukan roadshow dari satu komunitas ke komunitas lain. Untuk menegaskan kembali bahwa Indonesia sangat membutuhkan keterbukaan dan saling menghormati," imbuh pria yang mendalami studi Teologi tersebut.

3. Saya adalah keturunan Cina

6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin Lukitoidntimes.com

Kemudian, pernyataan Politikus PKB bahwa dirinya memiliki keturunan Cina, bagi Martin, turut merubah dinamika sosial etnis non-Muslim di Indonesia.

"Yang paling luar biasa, ia bahkan menciptakan langkah baru tanpa diskriminasi. Saya ingat ketika dia mengatakan 'saya keturunan Cina', itulah yang membuat paham Konfusius atau agama Konghucu diterima sebagai elemen agama yang sah," ungkapnya.

4. Mendorong reformasi demokrasi

6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin Lukitomerdeka.com

"Kemudian, dia melakukan konsolidasi demokrasi. Dia mendorong reformasi militer, bukan lembaga yang bersifat demokratis. Begitupun cara-cara pemilihan langsung, meski dia dipilih dengan MPR," imbuhnya.

5. Melahirkan spirit pluralisme di Indonesia

6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin Lukitoidntimes.com

Bak pepatah putus satu tumbuh seribu, meninggal dunianya Gus Dur turut melahirkan berbagai tokoh moderat lainnya.

"Termasuk jasa terbesarnya yaitu melahirkan tokoh-tokoh moderat lainnya. Bahkan sekarang banyak yang mengaku Gusdurian (pengagum Gus Dur). Pelan-pelan pelopor toleransi terus bermunculan," tutur pria yang sempat menjalani research scholar di Hamburg.

Kemudian, pendekatan dua arah yang diterapkan oleh ayahnda Yenny Wahid adalah kunci kesuksesan tumbuhnya spirit toleransi.

"Dia menghilangkan apa yang disebut asimilasi. Sehingga tidak ada kaum yang harus menyesuaikan diri dengan kaum lain. Lalu, dia juga menciptakan model Islam yang moderat melalui berbagai gerakan pembaharuan," tuturnya.

Baca juga: Anak Presiden Gus Dur Berbicara Soal Identitas Muslim di Indonesia

6. Millennials harus bisa meniru 

6 Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang Gus Dur Versi Pendeta Martin Lukitoidntimes.com

Momentum #SewinduGusDur juga harus dirayakan secara substansial oleh kawula muda.

"Bahwa harus ditiru cara berpikir cerdas dan kritisnya. Gus Dur adalah orang yang otentik dan memiliki warna (ciri khas). Segala hal yang keluar dari mulutnya itu orisinil dari dalam, dia begitu adanya. Anak muda saat ini (Millennials) harus meniru itu," ujarnya saat ditanya mengenai bagaimana remaja merayakan Haul 8 tahun Gus Dur.

Terakhir, meski dikenal sebagai figur yang kontroversial, Martin meminta agar pihak-pihak tersebut lebih membaca dan meneliti Gus Dur bahwa sesungguhnya dia adalah tokoh yang sangat toleran.

Baca juga: 6 Alasan Gus Dur Layak Jadi Panutan Anak Muda Dalam Hargai Perbedaan

Topik:

Berita Terkini Lainnya