Reshuffle Jilid IV: Mantan Panglima TNI Geser Posisi Teten Masduki

Tema konsolidasi menguat

Jakarta, IDN Times –  Kerja, kerja, kerja adalah moto Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Moto ini perlu ditambah satu lagi: Konsolidasi, konsolidasi, konsolidasi. Perombakan anggota kabinet (reshuffle) ke-IV dilakukan pada Rabu, 17 Januari 2018. 

Jokowi melantik empat pejabat baru, termasuk Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang resmi mendapat tiket sebagai calon gubernur Jawa Timur dalam Pilkada 2018.

Pengangkatan Idrus Marham yang masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar, menambah jatah alokasi kursi Partai Beringin di kabinet Jokowi. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang baru menjabat Ketua Umum Golkar masih dipertahankan. Golkar sejak awal menyatakan setia dan mendukung Jokowi untuk masa jaabatan yang kedua sebagai Presiden.

Baca juga: Partai Golkar Dukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Ini Alasannya

Selain melantik Idrus Marham, Jokowi juga melantik mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) menggantikan Teten Masduki. Setelah pensiun dari dinas militer Moeldoko menjadi ketua umum Dewan Pimpnan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia 2017-2020.  

Tersingkirnya Teten dari posisi Kepala KSP sudah lama menjadi perbincangan di kalangan politik. Yang cukup mengejutkan adalah Jokowi memilih pengganti dari lingkungan mantan pejabat militer. Konsolidasi dilakukan tidak hanya untuk mendulang dukungan dari kalangan parpol, melainkan juga dari struktur jejaring yang biasanya dikuasai oleh pejabat militer yang masuk ke organisasi massa seperti HKTI dengan Moeldoko.

Jokowi juga melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) menggantikan KH Hasyim Muzadi yang meninggal dunia.  Memilih Agum, yang pernah menjabat Ketua Umum PSSI dan Gubernur Lemhanas juga bagian dari konsolidasi. Agum juga pernah menjadi Ketua Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan POLRI (Pepabri). Agum masih menjabat ketua Ikatan Alumni Lemhannas.

Marsekal Madya Angkata Udara Republik Indonesia Yuyu Sutisna yang menjabat wakil KSAU juga dilantik menjadi KSAU menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto yang belum lama dipromosikan menjadi Panglima TNI.

Sejak menjabat sebagai Presiden pada 20 Oktober 2014, Jokowi sudah melakukan empat kali kocok-ulang anggota kabinet.  Berikut tiga reshuffle kabinet yang sebelumnya dilakukan Jokowi:

1. Reshuffle kabinet Jokowi ke-1 dilakukan 12 Agustus 2015

Reshuffle Jilid IV: Mantan Panglima TNI Geser Posisi Teten MasdukiAntarafoto

Dalam reshuffle yang berlangsung belum satu tahun sejak menjabat presiden ini, Jokowi mengganti posisi Menteri Perdagangan dari Rachmat Gobel ke Tom Lembong. Penggantian ini menyusul meningkatnya harga beras jelang Ramadan dan Lebaran 2015.

Jokowi juga menggeser Luhut Binsar Panjaitan dari posisi Kepala KSP menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. Total ada lima pejabat yang terlibat dalam reshuffle kali ini, baik pejabat baru maupun yang digeser.

2. Reshuffle kabinet Jokowi ke-2 dilakukan 27 Juli 2016

Reshuffle Jilid IV: Mantan Panglima TNI Geser Posisi Teten MasdukiFacebook.com/jokowi.indonesiaraya

Cukup banyak pejabat yang terlibat di sini. Ada 13 posisi yang terkena dan 8 posisi dikocok ulang. Mantan direktur pengelola Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati akhirnya masuk kabinet sebagai Menteri Keuangan menggantikan Prof Bambang Sumantri Brodjonegoro yang bergeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.  

Pejabat era Orde Baru yang juga Ketua Umum Partai Hanura saat itu, Jenderal TNI (Purn) Wiranto dimasukkan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. Luhut digeser ke Menteri Koordinator Bidang Maritim menggantikan Rizal Ramli yang sejak masuk dalam kabinet terus menuai debat publik termasuk dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ignasius Jonan terpental dari kursi Menteri Perhubungan setelah kegaduhan terkait transportasi daring
Archandra Tahar yang lama di AS masuk menggantikan Sudirman Said sebagai Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Jokowi juga mengganti Anies Baswedan yang menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Muhadjir Effendy dari kalangan Muhamadiyah. Nuansa konsolidasi menguat. Hanura adalah parpol yang mendukung Jokowi di Pilpres 2014.

3. Reshuffle kabinet Jokowi ke-3 dilakukan 14 Oktober 2016

Reshuffle Jilid IV: Mantan Panglima TNI Geser Posisi Teten MasdukiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kali ini sifatnya minor. Archandra Tahar yang sempat menjabat Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) dan menuai kritik karena status kewarganegaraannya, dan kemudian diberhentikan oleh Jokowi, kembali diangkat sebagai wakil menteri ESDM. Ignasius Jonan kembali ditarik sebagai Menteri ESDM.

Baca juga: Idrus Marham Diproyeksikan Menjadi Mensos Sejak Munaslub Partai Golkar

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya