TNI Dilibatkan Tangani Terorisme, Begini Tanggapan Prabowo

TNI komponen yang penting untuk bangsa

Jakarta, IDN Times - Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (RUU Anti-terorisme), pemerintah dan DPR sepakat melibatkan TNI dalam memberantas terorisme.

1. TNI komponen yang penting untuk bangsa

TNI Dilibatkan Tangani Terorisme, Begini Tanggapan PrabowoANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku setuju apabila TNI dilibatkan dalam menanggulangi terorisme. Melihat pengalaman bangsa selama ini, Prabowo menyebut TNI adalah salah satu komponen penting untuk bangsa. TNI adalah tentara rakyat yang memang harus dekat dengan rakyat.

"Kita ini bangsa yang relatif masih kurang sumber keuangan kita, jadi ya menurut saya sekarang terasa, kalau menurut saya pentingya bahwa TNI diikutsertakan. Tapi jangan anggap langsung ini militerisme, gak," kata Prabowo di Gedung DPR RI, Rabu (16/5).

Baca juga: Teror Bom di Negeri Nan Santun

2. TNI, Polri, dan intelijen 'senjata' bagi pemimpin

TNI Dilibatkan Tangani Terorisme, Begini Tanggapan PrabowoIDN Times/Teatrika Putri

Tentang ketakutan masyarakat akan kembali seperti masa Orde Baru jika TNI diberikan wewenang, Prabowo berpendapat, tergantung dari pemimpinnya.

"Semua itu menurut saya, semua itu adalah pengguna. Ya pemimpin politiknya bagaimana, gitu aja menurut saya," kata dia.

Menurut Prabowo, Polri, TNI, dan intelijen ibarat senjata. Kegunaannya akan tergantung dari siapa yang menggunakan senjata tersebut.

"Tergantung siapa yang makai dan bagaimana makai, mau intelnya hebat, kalau disalahgunakan, ya salah. Mau polisinya hebat, kalau disalahgunakan, ya salah, dan hasilnyanya tidak baik, dan tentara juga," kata dia.

3. TNI, Polri, dan intelijen harus mengabdi kepada rakyat

TNI Dilibatkan Tangani Terorisme, Begini Tanggapan PrabowoIDN Times/Teatrika Putri

Prabowo pun mengingatkan kepada juniornya yang aktif di TNI. Bahwa menjadi tentara, polisi, dan intelijen semuanya berasal dari rakyat. Sehingga, semua aparat keamanan harus mengabdi kepada rakyat.

"Saya ingatkan adik-adik saya yang aktif di tentara, kita semua berasal dari rakyat. Polisi, intel adalah milik rakyat, dibayar oleh rakyat. Jadi harus mengabdi dan mengayomi seluruh rakyat. Jangan sampai satu bagian dari rakyat kita, tidak terayomi. Dan suatu saat ya itulah, kita harus bertanggung jawab kepada seluruh Rakyat Indonesia," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Baca juga: Jenazah Bomber Polrestabes Tak Diakui Keluarganya



Topik:

Berita Terkini Lainnya