Ini yang Akan Dilakukan Indonesia Terkait Yerusalem

Indonesia sepakat menolak keputusan sepihak Trump

Jakarta, IDN Times – Langkah Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sontak menuai kritik internasional. Sudah banyak negara yang meminta Presiden AS ke-45 ini untuk mempertimbangkan kembali keputusanya, begitu pula Indonesia.


Keberatan Indonesia ini salah satunya diungkap Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan. Taufik mengaku cukup terkejut dengan keputusan Trump untuk memindahkan Kedubes Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ia juga tegas menolak keras keputusan tersebut.


"Tentunya  ini sangat mengejutkan ya, karena semua juga menunggu bagaimana sikap resminya (Trump), ternyata itu betul-betul dilaksanakan, sehingga sebagai negara yang bertolak, kita tentunya sekali lagi sangat mengkritik keras," kata Taufik, di Gedung DPR RI, Kamis (7/12).


Politisi Partai Amanat Nasional ini menambahkan jika keputusan Trump ini sangat berpotensi  menganggu perdamaian dunia, khususnya yang ada di Yerusalem. 


Meski demikian, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Luar Negeri berkaitan dengan  aspek kebijakan politik Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Negara Timur-Tengah Hanya Bisa Jadi Penonton

Ini yang Akan Dilakukan Indonesia Terkait YerusalemIDN Times/Vanny El Rahman
"Yang ada di DPR, kami akan melaksanakan lobi-lobi diplomasi parlemen di rapat-rapat maupun seminar-seminar yang berkaitan dengan parlemen dunia, di Inter-Parliamentary Union (IPU). Tentunya sangat menyesalkan dan menolak keras pemindahan kedutaan Amerika ke Yerusalem," ujarnya .

Indonesia dorong KTT Luar Biasa OKI bahas Jerusalem.

Masih di hari yang sama, Kamis (7/12) siang. Didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan Staf Khusus Presiden, Presiden Jokowi mengungkap Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk  segera bersidang untuk membahas keputusan sepihak AS.

Taufik Kurniawan menyatakan sangat setuju dengan langkah Jokowi ini. "Ya artinya itu adalah salah satu langkah diplomasi yang memperkuat sikap pemerintah dalam Kementerian Luar Negeri, oleh Menteri Luar Negeri, sehingga bukti keseriusan itu harus kita apresiasi juga," ujarnya

Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku terus berkomunikasi dengan OKI. saya telah melakukan komunikasi dengan banyak menteri luar negeri OKI tentang rencana pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Semua menteri yang saya ajak bicara menolak rencana tersebut, kemarin masih rencana, ya," jelasnya di sela Bali Democracy Forum (BDF) Ke-10  seperti dikutip dari Antara

"OKI akan melakukan summit pada 13 Desember dan presiden juga sudah memberikan statement posisi jelas, clear, dan Insyaallah presiden akan berada di sana," tambah Retno di Gedung Indonesia Conference Exhibition (ICE) Serpong, Banten, Kamis ini (7/12).  Rencananya, KTT-LB OKI ini akan dilaksanakan di Istanbul, Turki.

Baca juga: Trump Resmi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

 

 

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya