Ganjar Dilaporkan ke Polisi Karena Puisi, PDIP Tidak Akan Membalas

Ganjar dilaporkan ke polisi karena membaca puisi milik Gus Mus

Jakarta, IDN Times – Setelah ramainya puisi ‘Ibu Indonesia’ miliki Sukmawati, kini masyarakat kembali heboh dengan puisi berjudul ‘Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana’ yang dibacakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi swasta.

Puisi yang dibacakan oleh Ganjar tersebut dianggap menyinggung karena terdapat kata-kata yang mengandung isu sara. Adapun kata-kata di dalam puisi tersebut adalah:

“Kau bilang Tuhan sangat dekat, namun kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat.”

Puisi yang dibacakan oleh petahana di Pilkada Jawa Tengah itu dianggap telah melukai umat Islam karena menyindir azan di dalam puisinya. Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) berencana melaporkan Ganjar ke Bareskrim Mabes Polri.

Mendengar ramainya masyarakat membicarakan mengenai puisi yang dibacakan oleh Ganjar, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto turut berkomentar. 

1. Puisi yang dibacakan Ganjar adalah puisi Gus Mus

Ganjar Dilaporkan ke Polisi Karena Puisi, PDIP Tidak Akan MembalasANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengatakan bahwa partainya sangat menjunjung tinggi keadaban. Ia juga turut memberikan klarifikasi bahwa puisi yang dibacakan oleh Ganjar adalah puisi yang dikarang oleh KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus. 

“Puisi bagian dari ekspresi kebudayaan yang dibacakan oleh Pak Ganjar adalah puisi Gus Mus. Sosok yang begitu dihormati, sosok yang begitu mampu membawa kesejukan,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu (8/4).

Baca juga: Beda Gaya Ganjar-Gus Yasin dan Sudirman-Ida dalam Debat Gubernur

2. PDIP tetap menghormati proses hukum

Ganjar Dilaporkan ke Polisi Karena Puisi, PDIP Tidak Akan MembalasANTARA FOTO/R.Rekotomo

Hasto mengatakan PDIP merupakan salah satu pelopor Islam. Hal itu bisa ditelusuri dari sejarah Bung Karno yang semangatnya turut diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Oleh sebab itu lah PDIP tidak pernah menggunakan isu-isu identitas dan SARA demi kepentingan politik. 

Meski Ganjar akan dilaporkan karena dianggap menyinggung isu sara, Hasto tetap menganggap hal tersebut sebagai proses hukum yang harus dihormati.

“Kami politik berjalan ke bawah, yang berjalan di tengah rakyat sehingga mereka yang mengadukan Pak Ganjar ini adalah proses. Hukum yang harus kita hormati bersama,” ujar Hasto.

3. PDIP tidak akan kembali menyerang

Ganjar Dilaporkan ke Polisi Karena Puisi, PDIP Tidak Akan MembalasANTARA FOTO/Aditya Pradana

Melihat adanya serangan yang kembali diarahkan ke tokoh PDI Perjuangan dan membawa isu SARA kemudian diduga memang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu. Menurut Hasto tujuannya apa lagi kalau bukan ingin menurunkan elektabilitas partai ke depannya. 

Namun, ia tetap optimis elektabilitas ditentukan oleh rakyat, bukan elite.

“Elektabilitas itu melakui kerja nyata di lapangan. Sehingga membangun kepercayaan rakyat. PDIP tidak akan mengikuti Pilkada dengan cara menyerang,” ucap Hasto.

Lalu, akankah PDIP membalas pelaporan yang dilakukan oleh oknum tertentu itu? Hasto menepisnya. Ia menegaskan PDIP tidak akan menyerang kembali. Tetapi akan tetap memenangkan demokrasi dengan cara mengambil hati rakyat.

Baca juga: Saat Ganjar Cium Istrinya di Tengah Debat

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya