Setya Novanto Menangis Saat Bacakan Nota Pembelaan di Ruang Sidang

Ia meminta maaf kepada keluarganya karena ikut terseret kasus KTP Elektronik

Jakarta, IDN Times – Terdakwa kasus KTP Elektronik, Setya Novanto terlihat menangis ketika membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Jumat (13/4). Novanto menitikan air mata ketika membaca nota pembelaan yang meminta maaf kepada keluarga, khususnya anak dan isteri. 

"Izinkan saya menyampaikan permohonan maaf. Kepada isteri saya Deistriani dan anak-anak saya," ujar Novanto yang sempat terhenti ketika membacakan sambil menitikan air mata. 

Ia pun berharap agar keluarga tetap kuat menghadapi fakta segera dipenjara. Apalagi Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut agar majelis hakim menjatuhkan vonis 16 tahun penjara. 

Apa reaksi Deistriani dan bagaimana kisah Novanto yang memulai karier di Jakarta dari titik nol?

1. Setya Novanto meminta maaf kepada keluarga

Setya Novanto Menangis Saat Bacakan Nota Pembelaan di Ruang SidangANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Novanto meminta maaf kepada keluarga karena sejak ia terseret perkara KTP Elektronik, keluarga turut jadi sorotan dan caci-maki publik. Isteri Novanto, Deisti Asriani Tagor bahkan pernah menjawab pertanyaan IDN Times, ia tidak ambil pusing terhadap apa pun pendapat orang mengenai suami dan kasus yang dihadapinya. 

"Gak lah. Ngapain pusingin apa kata orang," ujar Deisti ketika itu usai mendampingi Novanto di ruang persidangan. 

Maka, Novanto pun merasa bersalah lantaran keluarganya ikut disorot publik. Ia kemudian meminta maaf dan memasukan poin tersebut di nota pembelaan. Suara Novanto terdengar bergetar dan menahan tangis. 

“Kepada isteri dan anak-anakku tercinta,” Novanto tampak tak bisa menahan tangisnya. Nada suaranya semakin bergetar. Suasana haru melingkupi ruang persidangan.

“Izinkan saya menyampaikan permohonan maaf,” ia pun terdiam sejenak. “Pada isteri saya Deisti Asriana,” lanjut Novanto yang tetap berusaha tegas 

“Dan anak-anak saya Rheza Herwindo, Gabriel Putranto, Dwina Michaela, Giovanno Farrell...” tak sanggup melanjutkan, Novanto pun berhenti sejenak dan menangis. 

Melihat suaminya menangis dan meminta maaf, Desti yang berada di bangku terdepan pengunjung pun tak kuasa menahan tangisnya. Suasana sedih menyelimuti seketika. Deisti sesekali terlihat mengusap air matanya dengan tisu.

Setelah Novanto merasa sedikit tenang, ia pun kembali mengucapkan motivasi ketegaran bagi istri dan anak-anaknya.

“Sungguh sangat berat. Kita adalah keluarga yang kuat. Kita adalah insan pilihan Allah SWT, sungguh pertolongan Allah SWT telah dekat dan Insya Allah kita termasuk prajurit-prajurit terbaik,” ucap Novanto yang masih berusaha tegar di hadapan isteri tercintanya.

“Dan janganlah kalian bersedih, sungguh Allah SWT bersama kita,” tutup Novanto yang meminta permohan maaf kepada keluarganya.

Baca juga: Ini Alasan Jaksa Menolak Justice Collaborator Setya Novanto

2. Setya Novanto bercerita soal perjuangan hidupnya di Jakarta

Setya Novanto Menangis Saat Bacakan Nota Pembelaan di Ruang SidangANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Mengawali pembacaan nota pembelaan dengan mengisahkan kembali pengalaman hidupnya dari nol hingga sukses menggapai kursi Ketua DPR. 

“Dengan amat terpaksa izinkan saya menceritakan sedikit perjuangan hidup saya untuk negeri ini,” ujar Novanto dengan nada tertatih menahan tangis.

“Meski itu bukan kebaikan saya dan keburukan untuk saya, yang disampaikan tidak untuk pamrih, tapi hanya ingin berharap ada sebagian masyarakat yang sedikit membuka mata untuk melihat sisi lain diri saya sehingga tidak terus menerus mencaci saya dengan begitu kejamnya,” lanjutnya.

Ia pun bercerita bukan berasal dari keluarga kaya raya, melainkan berasal dari keluarga kurang mampu. Alhasil, ia harus kerja dan membanting tulang agar tetap hidup. 

“Saya lahir dari keturunan orang tidak mampu, tapi saya punya tekad dan cita-cita untuk membangun dan turut berkontribusi yang baik kepada negeri ini,” kata Novanto sambil tertunduk.

Ia pun mengaku, demi mewujudkan cita-citanya, segala pekerjaan kasar telah ia lakukan.

“Berbagai macam pekerjaan saya lakukan mulai dari jualan beras dan madu di pasar, jadi model, sales mobil hingga kepala penjualan mobil di seluruh Indonesia,” katanya menambahkan. 

3. Merasa berhutang budi kepada mantan Menpora Hayono Isman

Setya Novanto Menangis Saat Bacakan Nota Pembelaan di Ruang SidangANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam nota pembelaannya, Novanto turut menyebut nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Hayono Isman. Hayono lah yang menampung pria berusia 62 tahun tersebut usai dia hijrah dari Surabaya. 

“Setelah selesai kuliah di Surabaya saya pindah ke Jakarta, di sini saya berterimakasih kepada keluarga Hayono Isman mantan Menpora,” ujar Novanto. 

Hayono lah yang memberikan tempat untuk Novanto tinggal sementara selama di Jakarta. Untuk membalas budi Hayono, ia rela menjadi sopir dan melakukan pekerjaan asisten rumah tangga, seperti ngepel dan mencuci. 

“Karena kemurahan hati beliau lah, si anak melarat ini bisa menjadi orang. Keluarga bapak Hayono menjadi saksi bagaimana saya pernah menggantungkan diri,” katanya lagi. 

Selain mengucapkan terima kasih kepada Hayono Isman, dengan suara bergetar, Novanto juga mengucapkan kata yang sama bagi Akbar Tanjung dan Aburizal Bakrie. Kedua individu itu diketahui memiliki posisi penting di Partai Golkar.

Baca juga: Lagi-Lagi, Setya Novanto Bantah Ikut Campur Dalam Penganggaran e-KTP

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya