Mahfud MD Siap Jadi Cawapres Jokowi, Ini Jawaban PPP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dikabarkan siap jika dipilih menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019. Bahkan Mahfud sudah melakukan komunikasi internal dengan beberapa pihak pendukung Jokowi.
Menanggapi kabar ini, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani memberikan respon positif terhadap kabar tersebut.
1. PPP sudah melirik Mahfud MD
Arsul mengatakan partainya menanggapi positif kabar tersebut. Sebab, kata Arsul, PPP sudah melirik Mahfud untuk menjadi calon Jokowi di Pilpres.
“PPP memang sudah lirik-lirikan, sudah ketawa-ketawaan sama Pak Mahfud,” ujar Arsul di Gedung DPR RI, Kamis (15/3).
Meski PPP tidak pernah membicarakan sosok pendamping Jokowi, namun kriteria yang dinilai PPP cocok untuk Jokowi adalah dari kalangan santri atau agamis yang nasionalis.
“Nah ini kan bisa diambil dari parpol atau dari luar parpol. Kalau diambil dari parpol ya maka yang potensial itu ada 3 ya, ada Cak Imin (Muhaimin), Romi (Romahurmuziy), dan Zul (Zulkifli Hasan),” ucap Arsul.
Baca juga: Begini Pujian Jokowi Kepada SBY dan AHY di Rapimnas Demokrat
2. Tokoh agamis berpeluang besar
Editor’s picks
Selain Mahfud, ada juga beberapa nama yang sempat dibahas di internal PPP, yakni As’ad Said Ali (mantan Waketum PBNU dan Waka BIN), Tuan Guru Bajang (Nahdlatul Waton) dan Din Syamsudin (mantan Ketum PP Muhammadiyah).
“Nah kami juga tentu menunggu usulan lain. Mungkin nanti ada yang mengusulkan Aa Gym atau Ustad Abdul Somad, mungkin boleh saja,” jelas Arsul.
3. Kemungkinan dari nonparpol terbuka
Dalam pencarian pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019, Arsul mengatakan bahwa peluang nonparpol bisa saja terjadi. Menurutnya, karena banyaknya pimpinan partai politik yang menginginkan untuk menjadi pasangan Jokowi, jadi tidak menutup kemungkinan jika nantinya Jokowi malah mengambil di luar partai.
“Nah gimana kalau kami sepakati dari nonparpol. Kan kami harus siapkan skenario itu kalau kami bicara orang. Tapi sekali lagi, PPP tidak ingin terjebak pada pembicaraan pada orang,” ungkap Arsul.
Skenario tersebut, lanjut Arsul, disiapkan untuk rasionalitas politik, dan bukan emosional politik.
“Rasionalitas politik itu adalah satu siap menerima kemungkinan cawapres bukan dari salah satu pimpinan parpol. Ya termasuk dari Ketum PPP,” jelasnya.
Baca juga: Pilpres 2019: Figur Muda Agamis Dinilai Cocok Mendampingi Jokowi