Koalisi Jokowi Lebih Besar, Gerindra: Kami Tidak Takut

2. Gerindra tak khawatir banyak partai merapat ke Jokowi

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Masih belum mendapatkan dukungan dari partai lainnya lagi selain PKS, Muzani ungkapkan jika hal tersebut adalah keputusan setiap partai. Meskipun semua partai beralih ke Jokowi, menurutnya itu adalah hak-hak masing partai.

“Keputusan yang bebas dan kita tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga orang lain dan kami sangat menghargai kalau itu pilihan partai-partai tersebut,” tutur Muzani.

Meski belum mendapatkan dukungan tambahan, Muzani dengan percaya dirinya menyampaikan bahwa Gerindra akan tetap mengusung Prabowo sebagai capres.

“Tapi yang ingin kami kemukakan di tempat ini adalah bahwa InshaAllah Pak Prabowo hampir pasti maju menjadi calon presiden dengan koalisi yang terbatas,” lanjutnya.

3. Dalam sejarah demokrasi Indonesia koalisi kecil bisa menang

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Berbeda dengan Gerindra, Jokowi mendapatkan dukungan yang lebih banyak. Dengan didukung oleh lima partai sekaligus, yaitu PDIP, Golkar, PPP, Hanura, Nasdem, Jokowi serasa siap maju kembali dalam Pilpres 2019. Melihat banyaknya partai yang merapat ke kubu Jokowi, ternyata hal tersebut tak membuat Gerindra gentar.

“Gerindra tidak takut dan saya kira bukan soal takut atau tidak,” ujar Muzani.

Dia melanjutkan, dalam sejarah demokrasi modern di Indonesia, ada partai yang begitu besar koalisinya, tetapi tetap saja kalah. Dan ada juga partai dengan minim koalisi bisa menang. Ada juga partai yang besar koalisinya, menang.

“Nah itu biasanya, jadi sejarah demokrasi kita sangat variatif. Dan kami belajar dari sejarah pemilihan umum, pemilihan presiden yang sudah berlangsung beberapa tahun dalam dekade terakhir ini,” ungkap Muzani.

Baca juga: Puan dan Prabowo Bakal Silaturahmi, PDIP-Gerindra Koalisi di Pilpres?