Sindir Gerakan #2019GantiPresiden, Ketum Hanura Sebut Parpol Lihai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menyampaikan pendapatnya terkait munculnya gerakan #2019GantiPresiden. Menurut dia sebelum habis periode pemerintahan saat ini, seharusnya belum saatnya diganti.
1. Sebelum periode berakhir, tidak tepat meminta ganti presiden
Oesman mengatakan masa pemerintahan Joko 'Jokowi' Widodo yang masih tersisa satu tahun ini, tidak benar rasanya jika masyarakat sudah meminta diganti. Karena memang belum waktunya pergantian pesiden.
"Artinya ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mem-blow up, yang ingin mematangkan situasi, agar rakyat itu mengambil keputusan beda. Dan itu adalah perbuatan yang tercela," ucap Oesman di Gedung DPR RI, Senin (7/5).
2. Sebelum masa kampanye, gerakan ini dianggap tidak sah
Oesman juga menyindir gerakan tersebut belum sah menjelang Pilpres 2019, karena belum masuk masa kampanye.
"Belum, belum sah. Orang belum kampanye kok," kata dia.
Editor’s picks
Baca juga: Neno Warisman Penyandang Dana Terbesar Gerakan #2019GantiPresiden
3. Kubu Jokowi tak akan meniru membuat gerakan
Meski sudah ada gerakan yang bertentangan dengan kubu Jokowi, Oesman mengatakan, kubu Jokowi tidak akan membuat gerakan seperti itu.
"Tidak, you lihat saja sampai sekarang gak ada itu," ujar pria yang akrab disapa OSO.
4. Partai politik dianggap lihai
Walau pun telah dilarang KPU, namun menurut Oesman, partai politik sangat lihai. Partai bisa menyuruh siapa saja untuk memulai kampanye.
"Aduh... parpol itu kan lihai-lihai. Bisa saja disuruh anak kucing jalan-jalan meong-meong, anak anjing jalan-jalan guk-guk. Bisa saja," ungkap dia.
Baca juga: Alasan Anies Tidak Beri Sanksi Penyelenggara Deklarasi #2019gantipresiden