Jokowi: Tolong Dibedakan Kritik dengan Mencela, Beda Itu!

Jokowi meminta kritik harus disertai data

Jakarta, IDN Times – Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (21/3). Rapimnas yang digelar selama dua hari ini dibuka langsung oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung sejumlah hal, termasuk kritik terhadap pemerintah yang disampaikan Amien Rais.

1. Kritik untuk memperbaiki kebijakan yang ada

Jokowi: Tolong Dibedakan Kritik dengan Mencela, Beda Itu!IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Di dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa kritik adalah hal yang penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada saat ini.

“Belum tentu pemerintah ini betul, belum tentu pemerintah juga bener. Kalau ada yang salah, tentu mengingatkan dengan kritik,” kata Jokowi dalam pidatonya.

Namun, Jokowi menyampaikan bahwa kritik yang dimaksudnya bukanlah sesuatu yang menghujat, mencemooh dan menghina. Karena kritik dan menghina itu berbeda.

“Tapi tolong dibedakan kritik dengan mencela, beda itu. Kritik dengan mencemooh, beda itu. Kritik dengan nyanyiin beda lagi. Kritik dengan menghujat juga beda. Kritik dengan memfitnah apalagi, juga beda lagi. Kritik dengan menjelek-jelekan itu juga beda,” ujar Jokowi.

Baca juga: Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi Kritik

2. Kritik harus berbasis data

Jokowi: Tolong Dibedakan Kritik dengan Mencela, Beda Itu!IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jokowi memaparkan, meski kritik itu juga penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada, namun kritik juga harus didasari data. Tidak asal mengritik jika tidak berbasis data.

“Tetapi kritik itu harus berbasis data, kritik itu tidak asbun asal bunyi, tidak asal bicara. Kritik itu mestinya dimaksud kan untuk mencari solusi dan kebijakan yang lebih baik,” ungkapnya.

3. Jokowi menganggap perbedaan itu biasa

Jokowi: Tolong Dibedakan Kritik dengan Mencela, Beda Itu!Antarafoto

Jokowi menjelaskan bahwa perbedaan pendapat itu biasa. Namun, tetap harus menjunjung sopan santun dan adat ketimuran yang dimiliki Indonesia.

“Tidak saling menghujat dan mencemooh. Tidak pula ada berita bohong dan ujaran kebencian,” pesan Jokowi.

Baca juga: Didukung Hary Tanoe, Jokowi Hafal Mars Perindo

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya