Airlangga Janji Gak Akan Baper Kalau Tidak Terpilih Cawapres Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelumnya dikabarkan masuk ke dalam bursa cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Namun, pria yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian itu mengaku tidak akan baper kalau seandainya gak ada kader Golkar yang dipilih sebagai pendamping Jokowi. Bagi dia itu bukan masalah besar.
1. PDIP dan Golkar akan semakin mesra
Menurut Airlangga, kemesraan Golkar dan PDIP akhir-akhir ini adalah hal yang biasa dalam berkoalisi. Ia berpendapat kedekatan itu adalah sesuatu yang biasa karena Golkar resmi sudah berkoalisi dan mendukung Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019. Maka, tak heran kalau kedua partai terlihat semakin dekat dan para pemimpinnya selalu bersama, termasuk ketika Jokowi mengajak Airlangga jalan pagi di Istana Bogor.
“Nanti ke depan akan semakin banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dikerjakan bersama, termasuk di dalamnya adalah persiapan pemenangan Jokowi. Tentu akan dilakukan selesai Pilkada,” ujar Airlangga di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu (8/4).
Baca juga: PDIP Akan Mendorong Pertemuan Puan Maharani dan Prabowo Subianto
2. Partai politik bukan cari pacar
Airlangga yang digadang-gadang akan menjadi pendamping Jokowi, enggan menjawab lebih lanjut mengenai kepastiannya tersebut. Ia hanya menyerahkan keputusan itu kepada Jokowi.
Editor’s picks
“Nah itu tanya ke Pak Presiden,” ungkap Airlangga.
Ketika ditanya apakah tidak masalah bagi partainya jika tidak terpilih oleh Jokowi, Airlangga hanya menjawab kalau itu bukanlah masalah bagi Golkar.
“Kan Parpol bukan cari pacar, jadi gak pake sakit hati,” jelas Airlangga.
3. Sambut baik partai yang tergabung dalam koalisi
Terkait partai koalisi yang tergabung dalam poros Jokowi, Airlangga mengatakan akan segera melakukan komunikasi politik lebih jauh. Ia juga menyampaikan apabila koalisi partai yang masuk ke dalam poros Jokowi semakin banyak, maka hal tersebut semakin baik.
“Tentu semakin banyak kan kekuatan di parlemen semakin meningkat,” ucap dia.
Baca juga: Targetkan Suara Usia Millenial, Ini Strategi yang Ditempuh Golkar