Dari Pengusaha Terjun ke Politik, Ini Alasan Hary Tanoe

Hary Tanoe sempat curhat kepada Presiden Jokowi

Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyampaikan pidato politik dalam acara pembukaan Rapimnas Perindo, Selasa (21/3). Acara ini dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah tokoh nasional.

Dalam pidatonya, Hary Tanoe sempat curhat tentang dirinya yang seorang pengusaha namun terjun ke dunia politik. 

1. Masih banyak pekerjaan rumah partai politik

Dari Pengusaha Terjun ke Politik, Ini Alasan Hary Tanoe  IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hary menyampaikan partainya dan partai politik lainnya masih memiliki banyak tugas untuk membangun Indonesia. Menurutnya partai politik saat ini harus bergandengan tangan satu sama lain untuk menyelesaikan tugas itu.

“Dan kita juga harus memposisikan membantu pemerintah untuk menjadikan bangsa Indonesia, bangsa yang lebih lagi berkemajuan dan sejahtera,” kata Hary dalam pidatonya.

Baca juga: Didukung Hary Tanoe, Jokowi Hafal Mars Perindo

2. Berfokus pada masyarakat ekonomi lemah

Dari Pengusaha Terjun ke Politik, Ini Alasan Hary Tanoe  IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Meski statusnya partai baru, namun Partai Perindo telah menyiapkan strategi untuk membangun Indonesia. Hary memaparkan, perjuangan Partai Perindo ditujukan untuk membangun masyarakat berekonomi lemah. Karena menurutnya, mayoritas masyarakat Indonesia masih lemah secara ekonomi.

“Partai Perindo bertujuan bagaimana aktif membangun,  bagaimana menciptakan lapangan kerja, memperkuat pendidikan mereka agar masyarakat menjadi produktif,” kata Hary disambut tepuk tangan kadernya.

3. Curhat Hary Tanoe pada Jokowi

Dari Pengusaha Terjun ke Politik, Ini Alasan Hary Tanoe  IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Hary Tanoe mengatakan dirinya pertanya ditanya kenapa terjun ke politik, padahal sebagai seorang pengusaha ia sudah cukup sukses.

“Saya pernah ditanya, ‘Buat apa repot-repot terjun ke politik?’. ‘Kenapa bapak sebagai pengusaha tidak bagi-bagi saja uangnya. Selesai. Tidak usah repot-repot’,” kata Hary menirukan pertanyaan yang pernah disampaikan kepadanya.

“Saya sampaikan begini, Bapak Presiden, ‘Katakanlah saya miliki uang satu triliun, kemudian uang satu triliun itu saya bagikan kepada 100 juta masyarakat. Satu orang hanya mendapat 10 ribu. Sementara setelah itu saya tidak punya apa-apa, dan uang itu pun tidak cukup untuk menghidupi mereka’,” ucap Hary.

Dengan berpolitik, kata Hary, dirinya dan Perindo bisa lebih banyak membantu masyarakat yang memang membutuhkan bantuan.

Baca juga: Pilpres 2019: Bursa Cawapres Kian Riuh, Hary Tanoe Siap Dampingi Jokowi

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya