Bertemu DPR, Pengemudi Ojek Daring Mengaku Ditipu Pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi V DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama perwakilan dari pengemudi ojek daring, sebagai bentuk respons dari demonstrasi yang digelar mereka di depan Gedung DPR/MPR hari ini.
1. Anggota Komisi V menanyakan hasil pertemuan dengan pemerintah
Pengemudi ojek daring yang diberi kesempatan mengeluarkan unek-uneknya mengaku dibohongi pemerintah. Tudingan tersebut berawal dari pernyataan Anggota Komisi V DPR RI Alex Indra Lukman mengenai Peraturan Presiden.
Alex menyinggung mengenai tarif bayar paling bawah Rp3.200. Ia juga menanyakan tentang hasil pertemuan pengemudi ojek daring bersama dengan pemerintah saat itu, khususnya terkait kenaikan tarif.
“Saya kehilangan informasi, terakhir yang saya dapatkan informasi adalah ada pertemuan dengan pihak pemerintah dan aplikator. Di sana keluar pernyataan bahwa aplikator yang ada dua, Gojek dan Grab, akan ada peningkatan tarif,” ujar Alex di Komisi V DPR RI, Senin (23/4).
Alex pun menanyakan mengenai realisasi dari pertemuan tersebut.
Baca juga: Ojek Daring Gelar Aksi di DPR, Fadli Zon: Harus Ada Win-win Solution
2. Belum ada penyelesaian
Menanggapi pertanyaan Alex, salah satu perwakilan pengemudi ojek daring Ahmad Syafii mengatakan pertemuan pada 27 Maret lalu tidak membuahkan hasil. Ia mengaku hingga saat ini belum ada penyelesaian terkait hal itu.
“Terkait Perpres, pada waktu kami aksi di 27 Maret kemarin, kami sudah ditemui oleh Bapak Jokowi. Bapak Jokowi dengan sifat kebapakannya mengatakan besok harus tuntas ya Senin,” kata Syafii.
Editor’s picks
“Tetapi fakta yang terjadi, sampai saat ini, Pak Jokowi dikibulin oleh anak buahnya. Dengan bermacam-macam alasan yang toh sampai sekarang tidak pernah terselesaikan,” dia melanjutkan.
3. Belum ada mediasi antara pengemudi ojek daring dengan aplikator
Syafii kemudian melanjutkan ceritanya. Ia menerangkan pada 27 Maret lalu ada perwakilan pengemudi ojek daring yang bertemu Presiden Jokowi. Dan pada sehari berikutnya, pemerintah berencana memediasi pengemudi ojek daring dengan aplikator, namun hal itu belum terjadi.
“Tanggal 28 nya kami difasilitasi untuk bertemu (Presiden), ternyata kami cuma dikondisikan di satu ruangan kosong, kurang lebih sampai 3-4 jam. Jadi kami datang 14.30 WIB, sesuai arahan Pak Jokowi bertemu Pak Moeldoko, dan perwakilan dari aplikator, ternyata kami dibohongi,” ungkap dia.
Menurut Syafii hingga kini perwakilan pengemudi ojek daring berlum dipertemukan dengan pihak aplikator. “Kami cuma dimasukkan ke dalam ruangan dan tidak dipertemukan mediasi, baik dengan kementerian maupun dengan aplikator,” kata dia.
4. Pengemudi ojek daring berharap pada DPR
Karena itu, Syafii berharap DPR bisa menindaklanjuti permintaan pengemudi ojek daring.
“Saya berharap semoga teman-teman di DPR yang katanya wakil rakyat, tidak membohongi kami lagi. Kami tidak ingin janji-janji, karena kami sudah terbukti kemarin dibohongi oleh pemerintah,” ucap dia.
Pengemudi ojek daring berharap DPR konsisten dengan perkataannya, untuk membantu menindaklanjuti tuntutan mereka.
Baca juga: Kembali Lakukan Aksi, Ini 3 Tuntutan Driver Ojek Daring