Banyak Kecelakaan Proyek, Dirut Waskita Karya Siap Dicopot dari Jabatan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengaku menyesel atas kecelakaan konstruksi yang sering terjadi pada proyek Waskita. Kasus terbaru adalah kecelakaan konstruksi proyek Tol Becakayu yang mengakibatkan tujuh orang luka-luka.

1. Choliq pasrah jika dirinya dicopot dari jabatan

Banyak Kecelakaan Proyek, Dirut Waskita Karya Siap Dicopot dari JabatanIDN Times/Teatrika Putri

Mengenai kecelakaan kerja yang sering terjadi belakangan ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana melakukan perombakan terhadap jajaran direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Mendengar kabar perombakan tersebut, Choliq pun mengaku pasrah jika memang dirinya harus turun dari kursi Direktur Utama Waskita Karya. Choliq juga meminta maaf karena banyak terjadi kecelakaan konstruksi pada proyek Waskita.

“Terutama karena kecelakaan paling banyak di proyek Waskita,” kata Choliq seperti dilansir dari katadata.co.id, Rabu (28/2).

Baca juga: Waskita dan BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Tol Becakayu

2. Kurangnya pengawasan

Banyak Kecelakaan Proyek, Dirut Waskita Karya Siap Dicopot dari JabatanIDN Times/Teatrika Putri

Choliq mengungkapkan banyaknya kecelakaan proyek konstruksi yang digarap Waskita karena kurangnya pengawasan. Bertambahnya proyek yang dikerjakan Waskita, ternyata menjadi salah satu alasan lemahnya pengawasan pada proyek.

Akibat lemahnya pengawasan tersebut, kecelakaan konstruksi pun sering terjadi dalam proyek Wakita Karya.

3. Tidak diimbangi SDM yang cukup

Banyak Kecelakaan Proyek, Dirut Waskita Karya Siap Dicopot dari JabatanIDN Times/Teatrika Putri

Choliq mengakui, tingginya nilai produksi sebagai salah satu alasan kurangnya pengawasan terhadap keamanan konstruksi. Meningkatnya jumlah proyek yang diproduksi Waskita, juga tidak diimbangi dengan jumlah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia yang mencukupi.

Tahun lalu nilai produksi infrastruktur Waskita mencapai Rp45 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari tiga tahun sebelumnya. Dalam tiga tahun sebelumnya, jumlah produksi Waskita hanya sebesar Rp10 triliun hingga Rp15 triliun.

“Jadi setiap tahun bisa tumbuh 100 persen, tapi jumlah tenaga kerja hanya naik 20-30 persen,” ucap Choliq.

Sementara, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Saran dan Prasaran Perhubungan BUMN Ahmad Bambang sebelumnya mengatakan, pihaknya akan merombak direksi Waskita Karya.

Namun, Bambang belum memutuskan siapa saja yang akan dirombak dalam direksi Waskita. Perombakan tersebut adalah salah satu upaya agar Waskita Karya dan lainnya dapat menjaga keselamatan pekerja. Evaluasi seluruh BUMN Karya dapat diselesaikan pada April mendatang.

“Perusahaan semakin besar tidak sadar bahwa secara manajemennya harus berubah. Itu yang harus dibenahi,” ujar Bambang.

Beberapa kecelakan yang melanda proyek Waskita, di antaranya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), proyek jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, dan proyek Light Rail Transit(LRT) atau kereta ringan Palembang.

Baca juga: Dukung Moratorium Proyek Tol Becakayu, Jasa Marga Tuntut 2 Hal Ini ke Pemerintah

Topik:

Berita Terkini Lainnya