Wacana Pemindahan Ibukota ke Palang Karaya Sudah Ada Sejak Era Soekarno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Mari kita jadikan Jakarta dan Surabaya sebagai kota-kota mati. Kedua kota besar itu bagi saudara-saudara kita di luar Jawa ibaratnya sudah menjadi Singapura dan Hong Kong-nya Indonesia. Modal hanya berpusat di kedua kota besar itu, dan seolah-olah mengeksploitir daerah-daerah di luar Jawa" - Soekarno
Wacana ibukota Indonesia akan pindah di luar pulau Jawa telah diperbincangkan hangat lagi di era pemerintahan Joko Widodo. Untuk mengatasi permasalahan yang ada di Jakarta tentu salah satunya adalah memindahkan pusat perekonomian di kota lain agar tersebar secara rata. Dilansir dari Tempo (11/04) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memprediksi Jakarta tenggelam pada 2030 apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memperhatikan keseimbangan ekologis.
Lalu, apalagi yang menjadi pertimbangan kota Palang Karaya akan menjadi ibukota baru Indonesia di tahun 2019?
Mantan Presiden RI ke-1, Soekarno telah meramalkan bahwa Jakarta akan berkembang sangat pesat perekonomiannya sehingga akan semakin tidak terkendali.
Editor’s picks
Oleh karena itu, beliau menggagaskan kota Palang Karaya sebagai ibukota baru Indonesia karena ingin mewujudkan mimpinya membangun kota yang orisinil. Bukan peninggalan zaman penjajahan Belanda seperti yang melekat di Jawa.
Baginya, Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia dan letaknya di tengah-tengah gugus pulau Indonesia.
Selain itu, kalau di Jakarta memiliki sungai Ciliwung, maka di Palang Karaya juga ada sungai Kahayan yang cantik pemandangannya. Dalam rencana Soekarno, keinginannya untuk membuat sungai Kahayan menjadi sungai-sungai seperti di Eropa.
Namun sampai saat ini belum ada kabar terbaru apakah Palang Karaya akan benar-benar menjadi Ibukota baru Indonesia karena kota Palang Karaya belum siap dan belum adanya persetujuan dari DPR Republik Indonesia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.