Menjelajah Lawang Sewu, Dulunya Wisata Mistis kini Hits dan Instagramable

Gedungya diberi nama sesuai abjad: ABCDE.

Semarang, IDN Times-Cuaca di Semarang Rabu (28/3) pagi sekitar pukul 09.00 tampak "cemberut". Matahari rupanya masih malu-malu menunjukkan sinarnya.

Cuaca bersahabat seperti ini adalah waktu tepat untuk pergi jalan-jalan ke wisata yang memang memerlukan cuaca bersahabat karena letak dan spotnya yang membuat kita harus berdamai dengan matahari: Lawang Sewu. 

Wisata menyusuri bangunan bersejarah ini memang akan banyak terbantu jika cuaca Semarang sedikit adem, karena kita akan dituntut jalan di sekitar bangunan nan luas ini. 

Saat cuaca panas dan lembap khas Ibu Kota Jawa Tengah akan cukup menguras energi menjelajah wisata yang dibangun pada 1904 ini dengan lima bangunan yang terbagi-bagi. Gedungya diberi nama sesuai abjad: ABCDE.

1. Pagi dan sore adalah saat yang tepat

Menjelajah Lawang Sewu, Dulunya Wisata Mistis kini Hits dan InstagramableIDN Times/Istimewa

Pagi hari sebelum matahari meninggi adalah waktu tepat berkunjung. Jika tidak, pilihan sore antara jam 3 sampai waktu magrib juga disarankan. Obyek wisata sendiri buka pukul 07.00 wib hingga 21.00 wib.

Tiket masuk ke Lawang Sewu cukup terjangkau. Rp10 ribu untuk dewasa, Rp5.000 anak umur 3-12 tahun dan harga sama untuk wisatawan pelajar. Loket pembelian karcis terdapat di bagian depan bangunan menghadap ke simpang lima. Setelah membeli tiket, kita tinggal berjalan lurus menuju pintu masuk yang terletak di samping gedung. Eits, tapi sebelum masuk tak ada salahnya berfoto ria dulu di salah satu spot yang direkomendasikan, letaknya persis di taman dekat loket menghadap ke sisi bangunan. 

Kamu bisa meminta izin ke petugas untuk berfoto di sana. Masih di taman kita akan disuguhi bangunan "menyendiri". Itu adalah letak pompa air yang dibangun pada masanya. Dulu teknologi pompa air tersebut mampu menyedot dan menyimpan air ke toren atau penampung setinggi 9 meter yang berada di atap gedung tak jauh dari lokasi pompa. Sekarang pompa buatan Belanda sudah tak berfungsi digantikan mesin pompa yang sekarang.

Pintu masuk ada di sisi bangunan. Di sana ada petugas jaga yang akan menyetempel tiket sebelum diizinkan masuk. Setelah mendapatkan stempel masuk, silakan menjelajah setiap sudut bangunan yang menjadi salah satu cikal bakal industri kereta api Tanah Air ini.

2. Dulu mistis, dua hari sekali ada yang kesurupan

Menjelajah Lawang Sewu, Dulunya Wisata Mistis kini Hits dan InstagramableIDN Times/Istimewa

Sebelum bangunan direstorasi pada 2009 dan selesai 2011 di bawah arahan Direktur KAI waktu itu Ignasius Jonan (sekarang Menteri ESDM), Lawang Sewu terkenal dengan aura mistisnya. Tiap pengunjung yang datang pasti mengasosiasikan Lawang Sewu dengan wisata angker. "Ya memang betul. Sebelum tertata, acak adul, gak ada jam kunjungan, bangunan kotor, gak ada penerangan angker, wisata ini memang terkenal angker dan mistis," Krisdani, salah satu pemandu wisata resmi yang kini ada di Taman Lawang.

Oh ya, keberadaan pemandu wisata ini juga menjadi salah satu upaya Lawang Sewu memperbaiki citranya. Krisdani atau lebih suka disapa Handung, berperan besar menginformasikan apa-apa yang sekarang sedang dikembangkan Lawang Sewu, termasuk menepis isu yang dulu kadung melekat. Jika kamu pergi ke sini beramai-ramai tak ada salahnya menyewa pemandu. Lagian, mereka ramah dan tahu spot-spot foto yang bakal hits di media sosial Instagram-mu.

Dari Handung juga, IDN Times mendapat cerita tentang banyaknya pengunjung kesurupan waktu dulu. Tiap dua hari sekali kata dia, ada yang kerasukan. Suatu waktu kata Handung ada pengunjung perempuan yang terpisah dari rombongan duduk menyendiri di teras bangunan. "Saya amati aneh, udah kerasukan tuh," kata dia seraya menujuk lokasi pengunjung itu. Saat bercerita kami sedang berada di bawah pohon mangga yang ada di taman bagian dalam gedung. Dan tahukah usia pohon mangga nan rindang, yang banyak dimanfaatkan sebagai tempat istirahat pengunjung setelah letih berjalan? 100 tahun!

Handung sudah terbiasa menghadapi kejadian seperti itu kala Lawang Sewu masih belum tertata seperti sekarang. Tempat ini bahkan menjadi hits dengan mistisnya kala menjadi lokasi syuting acara-acara tantangan melihat hantu oleh salah satu stasiun televisi nasional.

Baca juga: Gandeng Traveloka, Kemenpar Targetkan 17 Juta Wisatawan pada 2018

3. Lain dulu lain hari ini, sekarang hits dan Instagramable

Menjelajah Lawang Sewu, Dulunya Wisata Mistis kini Hits dan InstagramableIDN Times/Istimewa

Lain dulu, lain sekarang. Saat ini Lawang Sewu memperbaiki citranya, dari yang wisata bernuansa mistis menjadi wisata budaya dan sejarah. Apa saja yang ditawarkan? Kamu bisa mengagumi arsitektur gaya Eropa-nya.

Pintu-pintu menjulang tinggi yang jumlahnya sangat banyak. Saking banyaknya istilah Lawang Sewu kemudian muncul. Belakangan sudah ada yang membuktikan berapa jumlah pintu atau lawang di sana. Totalnya 928 buah, dan yang diitung jumlah daun pintu. Tiap daun pintu terdiri dari enam buah jumlahnya.

Kamu bisa tahu, kayu-kayu khusus yang digunakan untuk membuat pintunya. Yakni jenis ulin dan jati yang umurnya saat ditebang harus di atas 50 tahun. Betapa tiap pegangan tangga yang ada ternyata berasal dari kayu keras, yang saking kerasnya melebihi kuatnya baja sekalipun dan banyak lagi, termasuk sejarah perkeretapian Indonesia, tentu saja. 

Seiring perubahan tersebut, kini Lawang Sewu juga menarik lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Tak kurang 1,5-2 juta-nya tiap weekend wisatawan mengunjunginya. Ini pulalah yang membuat Lawang Sewu juga mengembangkan diri menjadi tempat wisata, lokasi meeting hingga foto pre-wedding. Untuk pre-wedding sewanya Rp300an ribu saja/jam dengan fotografer dan busana sedia sendiri.

Tiap akhir pekan juga ada pertunjukkan musik keroncong. 

Hari menjelang siang dan matahari semakin terik menerangi Semarang. Jalan-jalan ke Lawang Sewu pun disudahi setelah tentu saja mengambil foto-foto di spot terbaik untuk segera diunggah di Instagram.

Tertarik ke sini?

Baca juga: Ini 7 Spot di Semarang yang Gak Kalah Angker dari Lawang Sewu

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya