IDI: dr Terawan Memiliki Hak Membela Diri

Edhie Baskoro sebut karena persaingan usaha

Jakarta, IDN Times-Pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mempersilakan Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto membela diri atas sanksi etik yang dikenakan kepadanya.

Ketua Umum PB IDI, Prof. Ilham Oetama Marsis, SpOG mengatakan IDI menyediakan bantuan hukum.

"Pemberian sanksi etik adalah ranah dari MKEK. Tapi sesuai dengan ketentuan organisasi (AD/ART PB IDI), maka dokter Terawan memiliki hak untuk mendapat pembelaan dari Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BHP2A) PB IDI di dalam forum yang disediakan khusus untuk itu," kata dia dalam keterangan tertulisnya Kamis (5/4).

Marsis mengatakan hal ini sudah dijadwalkan IDI namun dia tak bisa mengungkapkan waktunya karena merupakan ranah internal IDI.  
"Hal ini sudah dijadwalkan dalam waktu dekat (waktu tidak bisa diinfokan karena bersifat internal)," kata dia.

IDI sebelumnya memecat Terawan dari keanggotaan karena melanggar sejumlah kode etik, antara lain mengiklankan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien.

Mengetahui ini sejumlah pihak memberikan respons. Beberapa dari mereka bahkan membela sang dokter, mulai dari politisi Mahfud MD hingga Aburizal Bakrie.

1. Mahfud MD mengatakan istrinya pernah menjadi pasien Terawan

IDI: dr Terawan Memiliki Hak Membela DiriIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Melalui akun Twitter-nya, Mahfud mengatakan dirinya dan istri pernah menjadi pasien Terawan. Dia mengaku tak ada masalah dalam pengobatannya itu.

"Saya bukan dokter. Mungkin saja pemecatan dokter Terawan oleh IDI benar. Tetapi saya dan isteri pernah berobat kpd dr. Terawan dan hasilnya terasa baik. Mudah2an semua berakhir baik," cuit dia melalui akun @mohmahfudmd, Rabu ini.

Baca juga: IDI Pecat Dokter Terawan, Apa Penyebabnya?


2. Metode Terawan menolong ribuan penderita stroke

IDI: dr Terawan Memiliki Hak Membela DiriIDN Times/Linda Juliawanti

Pengusaha sekaligus politisi Aburizal Bakrie menyoroti metode "cuci otak" Terawan, yang dia sebut menjadi masalah sehingga berujung pemberhentian sang dokter.

Pria yang akrab disapa Ical itu menilai metode Terawan telah menolong puluhan ribu orang penderita stroke.

"Ramai diberitakan kabar Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, diberhentikan oleh IDI dengan alasan etik.Metode “cuci otak”nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke," tulis dia melalui akun @aburizalbakrie, Senin (2/4).

Ical mengatakan, bukan hanya dirinya melainkan masih ada rekannya yang juga merasakan manfaat pengobatan Terawan. Dia menyebut nama presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Tri Sutrisno dan AM. Hendropriyono.

"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," kata dia.

3. Edhie Baskoro sebut sanksi karena lebih ke soal persaingan

IDI: dr Terawan Memiliki Hak Membela DiriIDN Times/Istimewa

Putra SBY yang juga seorang politisi, Edhie Baskoro Yudhoyono juga ikut angkat bicara. Dia menilai pemberian sanksi pada Terawan karena masalah persaingan.

"Jika benar seperti ini, sungguh TERLALU! Semestinya Dokter Terawan dapatkan gelar tanda jasa bukan justru dipecat. Aneh Bin Ajaib persaingan masa kini! #SaveDokterTerawan," cuit dia melalui akun @Edhie_Baskoro.

Dilansir dari laman Antara, pembelaan pada Terawan juga mengalir dari kolega sang dokter, Letnan Jenderal TNI (Purn.) J.S. Prabowo. Dia yang pernah menjadi atasan Terawan mempertanyakan keputusan IDI memecat Terawan.

"Saya, pernah 4th jadi atasannya & tahu sendiri ribuan org yg terselamatkan oleh metode pengobatannya dr. Terawan. lalu ada apa koq skrg IDI sok jadi penguasa memecat & memviralkan suratnya secara vulgar. @PBIDI @Puspen_TNI @tni_ad #SaveDrTerawan," tulis dia melalui akun @marierteman.

Sebelumnya, IDI memecat Terawan dari keanggotaan karena melanggar sejumlah kode etik, antara lain mengiklankan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien.

Baca juga: Geger Ikan Sarden, Ini Pendapat Dokter Senior Handrawan Nadesul yang Viral

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya