Diprotes Kenaikan Biaya Haji, Ini Jawaban Cerdas dan Adem Menag

Kenapa meroket begini

Jakarta, IDN Times - Seorang pengguna media sosial Twitter dengan akun @imbangimedia mencuit, "Ya Allah. Kenapa semua meroket begini di era Pak @jokowi ? Cc Pak @lukmansaifuddin." Cuitan itu ditambah tautan dari salah satu media yang menyebutkan kenaikan biaya haji.

Mendapat semacam kritik demikian, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencoba memberikan klarifikasi dengan cerdas dan adem.

1. Pada 2017 makan 25 kali, tahun ini 40 kali

Diprotes Kenaikan Biaya Haji, Ini Jawaban Cerdas dan Adem Menagkompas.com

"Biaya Haji 2017 rata2 Rp34.890.312,-. Tahun ini rata2 Rp35.235.602,-.Sepertinya ada kenaikan Rp345.290,-. Namun makan bagi jamaah haji di Makkah pada 2017 hanya 25 kali, sedang tahun ini 40 kali. Sekali makan SR13,23 atau Rp47.231,-. Jadi, naik atau turunkah Biaya Haji 2018?," begitu jawaban Lukman di akun resmi Twitternya @lukmansaifuddin.


2. Almadulillah kata Menag

Diprotes Kenaikan Biaya Haji, Ini Jawaban Cerdas dan Adem MenagSigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Upaya Menag memberikan tanggapan atas kritik atau protes tersebut mendapat dukungan dari pemilik akun @muhali74. 

"Biaya haji dari Indonesia jauh lebih murah dibanding haji dari Amerika, minimal 8,000 US dollar atau lebih dari 100 juta rupiah. Jadi bersyukurlah Muslim di Indonesia yg bisa haji," tulisnya.

Baca juga: Berusia Seabad Lebih, Nenek Ini Jadi Jamaah Haji Tertua

"Pengalaman 2017 kemarin saat Nenek saya yg punya diabetes pergi haji, saya sulit hubungi beliau karena beliau ga pegang HP.

Saya kontak pegawai Kemenag minta disambungkan ke nenek saya dan tim lapangan langsung respon.
Penanganan untuk jamaah lansia rasanya sudah cukup baik," tulis akun @trizarrizq yang mencoba memberikan tanggapan positifnya.

3. Si pemrotes membuat klarifikasi

Diprotes Kenaikan Biaya Haji, Ini Jawaban Cerdas dan Adem Menagpixabay.com

Setelah adanya penjelasan Menag terkait biaya haji dan sejumlah komentar lain dari warganet, akun yang sebelummya mengkritik soal kenaikan tersebut memberikan klarifikasi.

"Pak @lukmansaifuddin & @jokowi sebetulnya saya ingin menanggapi cuitan Bpk dg pujian. Eh malah disambar #HateSpeech ini. Kalau memang kenaikan ONH ini diikuti dgn peningkatan pelayanan, tentu kita semua akan mengapresiasi. Wajar bila ummat Islam spt saya keluhkan ini," tulis @imbangimedia.

Lantas apa tanggapan Menag? Atas klarifikasi tersebut Lukman menjawab, "Alhamdulillah, terima kasih atas penjelasannya..."

Menag adalah pengguna aktif Twitter. Saat berkunjung ke kantor IDN Media, Selasa (13/3), Lukman mengatakan salah satu tipsnya sebagai pengguna media sosial. "Gak boleh baper." Dan, Menag sudah membuktikan.

Baca juga: 5 Fakta Menag Lukman Hakim Saifuddin Yang Tidak Banyak Diketahui

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya