[UPDATE] Bom Surabaya: Densus 88 Tembak Mati Satu Terduga Teroris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pasca terjadi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya Minggu (13/5) pagi, Kepolisian Daerah Jawa Timur langsung menginstruksikan agar seluruh tempat ibadah umat Kristiani ditutup.
Pelaku bom di tiga gereja sudah teridentifikasi dan kepolisian telah melakukan penggerebakan di kediaman terduga pelaku. Pada Minggu malam, ledakan kembali terjadi di sebuah rusunawa di Sidoarjo, Jawa Timur.
Senin (14/5) pagi pengendara motor meledakkan diri di gerbang masuk markas Poltabes Surabaya.
Ikuti update terbaru reporter IDN Times langsung dari lokasi kejadian...
Update 15 Mei, 17.15 WIB Densus 88 tembak mati satu terduga teroris
Densus 88 terlibat baku tembak dengan teroris di daerah Manukan Surabaya. Hal itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. "Ada perlawanan. Makanya ditembak. Mati. Usianya katanya antara 39-41 tahun," ujarnya. Dalam baku tembak ini dikabarkan 1 orang teroris meninggal dunia. "Jam 17.00 ada kontak senjata, terduga teroris pertama kali menyerang."
Baca juga: Teroris Manukan Surabaya Miliki Tiga Anak
Hingga kini polisi masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. Police Line dipasang sekitar 20 meter dari lokasi. Warga yang dilarang mendekat. Bahkan, mereka sempat tidak diperbolehkan mengambil gambar.
Baca juga: Keluarga Aloysius Bayu, Korban Bom Surabaya: "Kami Tetap Mengampuni..."
15 Mei, 15.05 WIB Kepolisian Jatim kembali tangkap 4 terduga teroris
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan bahwa penangkapan mereka dilakukan di beberapa tempat. Menurut Frans, penangkapan tersebut dilakukan di Pandaan, Kabupaten Pasuruan dan di Malang. "Kami telah tangkap tiga orang. Surabaya juga kita tangkap satu ya," ucapnya. Frans mengatakan dua orang ditangkap di Malang, satu orang lagi di Pandaan. Artinya, hingga saat ini ada sebanyak 17 terduga teror yang ditindak.
Baca juga: Polda Jatim Kembali Tangkap 4 Terduga Teroris
15 Mei, 12.00 WIB Pemulihan fisik dan mental jadi prioritas untuk anak-anak pelaku bom
Kapolda Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, mengatakan bahwa ada empat orang anak pelaku yang saat ini menjadi yatim piatu. Hak asuh mereka pun kini dipertanyakan. Namun, Barung mengatakan bahwa prioritas pertama saat ini adalah pemulihan secara fisik.
Baca juga: Soal Hak Asuh Anak Pelaku Bom Gereja, Ini Kata Polisi
"Kalau sudah sehat, kita berikan pemahaman, pendampingan terhadap anak-anak ini. Dari polwan, psikolog, terus bisa dapat pemahaman alih-alih tentang radikalisasi, pemahaman yang benar supaya gak terngiang-ngiang terus kejadian ini," ucapnya.
Baca juga: Dalam Kondisi Kritis, Tuti Sempat Eja Nomor Telepon Sahabatnya
15 Mei, 12.40 WIB Polisi geledah rumah terduga pelaku bom Polrestabes Surabaya
Polisi melakukan penggeledahan sebuah rumah di di Jl. Tambak Medokan Ayu Surabaya. Rumah itu diduga merupakan kediaman pelaku peledak bom Poltestabes Surabaya kemarin (14/5).
Berdasarkan pantauan IDN Times, Selasa (15/5) tepatnya pukul 11.42 WIB, polisi terlihat memasang police line 300 meter dari rumah pelaku. Warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi pun diminta mengosongkan rumahnya. "Demi keselamatan kita bersama, ayo mundur semua," kata Kapolsek Rungkut, Kompol Esti Setija Oetami.
Baca juga: Rumah Digeledah, Pelaku Bom Polrestabes Mengontrak Sejak Februari
15 Mei 11.35 WIB Polisi mengumumkan identitas pelaku bom di Poltabes Surabaya
Pada Selasa (15/5) siang, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, memberikan keterangan terkait identitas para pelaku bom di Polrestabes Surabaya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku terdiri dari satu keluarga dengan detil sebagai berikut:
1. Tri Murtiono ayah, yang lahir di Surabaya pada 4 Juni 1968
2. Tri Ernawati, ibu, yang lahir di Surabaya pada 10 Desember 1975
3. Muhammad Daffa Anin Murdana, anak pertama, lahir di Surabaya pada 16 Desember 1999
4. MDS, anak kedua, lahir di Sidoarjo pada 31 Mei 2003
Adapun anak terakhir pasangan Tri Murtiono dan Tri Ernawati yang selamat bernama AA. Ia lahir di Surabaya pada 6 Agustus 2010. Karena usianya baru delapan tahun, Frans menegaskan bahwa AA bukan pelaku. "Dia adalah korban indoktrinasi orangtuanya."
Baca juga: Pelaku Bom Sengaja Tak Sekolahkan Anak-anak Mereka
14 Mei, 21.00 WIB Rincian korban meninggal dari serangan bom di tiga gereja di Surabaya
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes (Pol) Frans Barung Mangera, hingga saat ini total ada 18 korban meninggal akibat bom di tiga gereja, baik dari pelaku maupun masyarakat sipil. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Di Gereja Santa Maria Tak Bercela ada 7 korban tewas. Dari tujuh korban tewas, dua di antaranya adalah pelaku dan lima merupakan warga sipil. Termasuk di dalamnya merupakan anggota Kepolisian.
-
Di GKI Diponegoro ada 3 orang tewas. Ketiganya merupakan pelaku, yaitu seorang ibu dan dua anak. Tidak ada korban jiwa dari masyarakat sipil, dan;
-
Di Gereja Pusat Pantekosta terdapat 8 korban tewas. Satu di antaranya merupakan pelaku, sedangkan tujuh lainnya adalah masyarakat sipil.
Baca juga: Cisca dan Liem, Pelesiran Dua Sahabat yang Berujung Duka
14 Mei, 19.00 WIB Ketua DPR berjanji merampungkan RUU Terorisme bulan ini
"Kami mengimbau pemerintah untuk sepakat bulat dan tidak mempermasalahkan perbedaan, sehingga besok pada masa sidang, kita bisa melanjutkan pembahasaan RUU Terorisme," kata Bambang di markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan DPR merampungkan pembahasan RUU Terorisme maksimal pada Juni mendatang. "Kalau sampai Juni belum selesai, saya akan mengeluarkan Perpu," katanya di Jakarta.
Baca juga: TNI Ikut Berantas Terorisme, Wiranto Jamin Tak akan Kembali ke Orde Baru
14 Mei, 17.05 WIB. Dalam sehari, Polisi sergap 13 terduga teroris
Kombes Pol Frans Barung Mangera, memberikan keterangan tambahan mengenai jumlah terduga teroris yang akan melakukan eksekusi di wilayah Jawa Timur. Frans mengatakan bahwa ada 13 penindakan pada Senin (14/5) yang dimulai pada pukul 02.30 dini hari hingga 16.45 WIB.
"Kita melakukan penindakan terhadap 13 orang yang akan melakukan kegiatan teror. Empat orang kita tembak mati karena melawan petugas. Sedangkan sembilan sisanya kita tangkap hidup," katanya.
Baca juga: Dalam Sehari, Polda Jatim Tangkap 13 Terduga Teroris
14 Mei, 16.20 WIB Polda Jatim kembali menangkap seorang terduga teroris, kali ini di Graha Pena
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengumumkan kepada media bahwa pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap seorang pria yang diduga teroris.
"Satu jam lalu ada penangkapan di Graha Pena, Ahmad Yani. Ini adalah tindakan antisipasi yang terus kita lakukan," ujar Frans pada Senin (14/5). Namun, ia tidak merinci lokasi spesifik penangkapan.
Frans juga menyebutkan bahwa pihaknya harus menutupi beberapa informasi khusus dari publik untuk mendukung tindak pencegahan yang terus dilakukan Kepolisian.
Baca juga: Polda Jatim Tangkap Pria Terduga Teroris di Graha Pena
14 Mei, 16.00 WIB Humas Polda Jatim mengungkapkan bahwa 7 pelaku yang berhasil diamankan polisi sebenarnya telah merencanakan serangan di beberapa lokasi
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengungkapkan tujuh orang ini memang telah merencanakan penyerangan di beberapa lokasi sasaran. Namun di mana saja lokasi sasaran tersebut, Frans Barung tidak akan mengungkapkannya.
"Kami tidak ingin membuka sasaran itu. Karena akan membawa dampak dari psikologi masyarakat," terangnya dalam jumpa pers.
Baca juga: POLDA JATIM: 7 Pelaku Telah Merencanakan Serangan di Beberapa Lokasi
14 Mei, 12.10 WIB. Kapolri Jendral Tito Karnavian memberikan keterangan pers di Polda Jawa Timur. Berikut beberapa poin penting dari Kapolri
"Anton (pelaku bom di rusunawa, Sidoarjo) adalah teman dekat Dita dan kasus rusunawa merupakan kecelakaan akibat keteledoran pelaku sendiri. Mereka berdua dulunya sering mengunjungi lapas khusus terorisme," ungkap Kapolri Jendral Tito Karnavian.
"Bom pipa yang ditemukan di rumah Anton mirip dengan bom yang ditemukan di TKP gereja-gereja [di Surabaya]. Bom ini mengandung triacetone triperoxide. The mother of satan, karena daya ledaknya tinggi tapi sangat sensitif. Kalau high explosive itu harus dengan detonator, bom ini dengan panas atau goncangan saja bisa meledak. Atau dengan kata lain, memang bisa senjata makan tuan," lanjutnya.
Baca juga: Tito Sebut Bom di Surabaya-Sidoarjo Menggunakan Peledak "Mother of Satan"
Menjawab pertanyaan soal revisi UU Terorisme, Kapolri Jenderal Tito Karnavian setuju melibatkan TNI dalam penanganan kasus-kasus terorisme.
"Polri tidak keberatan TNI bergabung, ini untuk melawan musuh bersama, kami sangat yakin kebersamaan TNI akan lebih baik," kata Tito.
Baca juga: Lawan Terorisme, Kapolri Setuju TNI Dilibatkan
14 Mei,10.50 WIB. Ledakan di Mapolrestabes Surabaya melukai 4 anggota kepolisian dan 6 warga sipil. Peringatan: video berikut menampilkan ledakan bom.
BREAKING NEWS: Berikut rekaman CCTV ledakan polrestabes Surabaya. Please #staysafe ya guys. Waspada terhadap sekitar.. #suroboyowaniIDN Times
— IDN Times (@idntimes) May 14, 2018
Editor: #Sasa pic.twitter.com/RLvAOU9QPw
Editor’s picks
Adapun korban ledakan tersebut sudah dirujuk ke RS Bhayangkara. Berikut ini nama-nama korban (tidak termasuk pelaku) seperti diterangkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Mangera.
4 anggota polisi terluka: Bripda M. Maufan, Bripka Rendra, Aipda Umar, Briptu Dimas Indra. Sedangkan warga sipil yang terluka adalah Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aidi Ramadhan, Ari Hartono, Ratih Atri Rahma, Ainur Rofiq, dan Eli Hamida.
14 Mei, 09.10 WIB. Kembali terjadi ledakan, kali ini di Polrestabes Surabaya
"Dengan sangat menyesal satu informasi kami sampaikan bahwa pada pukul 08.50 WIB telah terjadi ledakan lagi di Polrestabes Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam keterangan pers dadakan. "Ada anggota kepolisian yang terluka, ada masyarakat juga yang terluka. Kami mohon doa untuk memberikan kekuatan pada kita semua. Kepolisian tidak akan pernah gentar dengan adanya kejadian ini, " tegasnya.
Kombes Pol Mangera memastikan pelaku membawa bom dengan menggunakan motor yang juga ditumpangi seorang perempuan. Ledakan terjadi di gerbang polrestabes tepat sebelum memasuki area lapangan.
Baca juga: Situasi Terkini Polrestabes Surabaya Usai Bom Kendaraan
Baca juga: Penyerangan di Polrestabes Surabaya Menggunakan Bom Kendaraan
14 Mei, 09.06 WIB. Dari laporan yang kami terima hingga pukul 09.06 korban meninggal bertambah menjadi 17 orang. Update terkini soal korban akan terus kami lakukan berdasarkan info yang berkembang di lapangan.
23.30 WIB Nathanael (8 tahun), adik dari Vincencius Evan (11), meninggal dunia setelah menjalani operasi. Dengan begitu, total korban jiwa dari teror Bom Surabaya bertambah menjadi 14 orang.
Nathanael dinyatakan meninggal oleh Rumah Sakit Bedah Surabaya pada pukul 20.12 WIB.
Baca juga: Evan (11) jadi Korban Ledakan Bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela
21.00 Bom kembali meledak, kali ini di sebuah rusunawa di Sidoarjo, Jawa Timur.
Rentetan Ledakan terdengar dari salah satu kamar di Rusunawa yang berlokasi Jalan Sepanjang, Sidoardjo, Jawa Timur, Minggu (13/5) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Bom di Rusunawa Sidoardjo, Terdengar 5 Kali Ledakan
19.45 WIB Polisi gerebek rumah terduga pelaku
Kepolisian melakukan penggerebekan terhadap kediaman terduga pelaku bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya. Penggerebekan tersebut terjadi di jalan Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya. Wali Kota Tri Rismaharini terlihat memantau langsung di lokasi.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Terduga Pelaku Bom Surabaya
19.20 WIB Warga, Ormas lintas agama, dan Bonek (suporter Persebaya) melaksanakan Aksi 1000 Lilin untuk Surabaya
Aksi seribu lilin untuk Surabaya di Tugu Pahlawan. Ada ormas lintas agama dan juga teman-teman suporter Persebaya Bonek #IDNTimesNews #PrayForSurabaya pic.twitter.com/ArA4dhvvEQ
— IDN Times (@idntimes) May 13, 2018
18.35 WIB Jumlah korban jiwa bertambah menjadi 13 orang, 6 di antaranya diduga pelaku
6 terduga pelaku dilaporkan merupakan satu keluarga. Sementara itu terhitung 45 korban luka, 5 di antaranya sudah diperbolehkan pulang sedangkan 40 masih di rawat di rumah sakit.
Baca juga: Pelaku Teror Bom di Surabaya Diduga Satu Keluarga, Ini Identifikasinya
17.00 WIB Presiden Joko Widodo menjenguk korban ledakan bom di RS Bhayangkara, Surabaya
"Terorisme tidak mengenal agama apa pun. Ini merupakan tindakan biadab dan pengecut karena menggunakan anak-anak sebagai pelaku pemboman," ujar Jokowi di RS Bhayangkari pada sore ini.
Baca juga: Jokowi: Terorisme adalah Kejahatan yang Tidak Terkait Agama Apa Pun
14:14 WIB: Total ada 11 orang meninggal. Presiden didampingi oleh Menko Polhukam, Kepala Badan Intelejen Negara, dan Kapolri akan mengunjungi para korban di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera, mengatakan, "Bahwa saat ini sekarang seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belangsungkawa sebesar-besarnya kepada semua korban, baik yang meninggal maupun yang sedang dirawat."
Berdasarkan update terbaru dari Polda Jatim, bertambah satu orang lagi yang meninggal. Korban meninggal dari lokasi bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Total sekarang ada 11 orang meninggal dunia, tersebar di RS Soetomo, RS Bhayangkara, RS Bedah Surabaya, dan rumah sakit lainnya.
Rombongan Presiden Jokowi saat ini sudah berada mendarat di Surabaya. Utamanya agenda Jokowi yang didampingi oleh Menko Polhukam, Kepala Badan Intelejen Negara, dan Kapolri akan mengunjungi beberapa rumah sakit dan lokasi tempat kejadian.
14.00 WIB Tim Inafis menemukan daging diduga bagian tubuh korban ledakan
Awak media awalnya mengira polisi tersebut akan mengambil salah satu CCTV. Saat turun dari atap, anggota polisi tersebut ternyata membawa benda mirip daging yang sudah menghitam. Diduga benda tersebut bagian organ korban ledakan bom.
Baca juga: Benda Mirip Organ Tubuh Ditemukan Pasca Ledakan Bom Gereja Santa Maria
12:41 WIB Kekalutan keluarga korban
Bu Yen, seorang warga yang bertempat tinggal di Pasar Pakis, mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara untuk mencari adik perempuannya, Go Der Bin (60 tahun). Bu Yen mengatakan sang adik berangkat ke GPPS untuk beribadah misa Minggu dan belum kembali. Ia mengaku sudah mendatangi Rumah Sakit Dr. Soetomo, RKZ dan William Booth. Saat ini Bu Yen, ditemani oleh tiga anggota keluarga, dipertemukan dengan Tim Dukungan Psikososial dari Kementerian Sosial yang ikut mencari tahu keberadaan sang adik.
Menurut keterangan pihak rumah sakit, ada delapan orang korban bom di GKI Diponegoro yang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Satu orang satpam, menderita luka bakar parah, segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo. Lima orang sudah dipulangkan. Sementara dua sisanya masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
12:15 WIB Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes (Pol) Mangera: "10 orang meninggal, 41 orang dirawat di Rumah Sakit –termasuk 2 korban polisi luka berat, dirujuk dari RS Bhayangkara ke RS Dr Soetomo. Korban yang sudah diidentifikasi baru 2 orang."
11.50 WIB Tim Gegana jinakkan bom yang belum sempat meledak di GKI Diponegoro
Menurut pantauan IDN Times yang ada di lokasi, ada beberapa anggota gegana yang menjinakan bom tersebut. Namun, sebelumnya, polisi meminta agar warga dan awak media dihalau mundur. Tujuannya, agar mereka tidak terkena percikan bom.
Baca juga: Tim Gegana Jinakan Dua Bom Aktif di Gereja GPPS Arjuno
Bom berhasil dijinakan pukul 10:45 WIB. Saat ini, polisi masih terus melakukan penyisiran karena khawatir masih akan ditemukan bom lainnya. Hingga saat ini belum disampaikan keterangan resmi bahwa area gereja sudah sepenuhnya aman.
Baca juga: Tim Gegana Ledakan Bom di GKI Diponegoro
11.03 WIB Ada 9 korban meninggal dunia dan 40 orang berada di rumah sakit untuk menerima perawatan medis ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes (Pol) Frans Barung Mangera
Baca juga: Pemboman Tiga Gereja Jadi Pukulan Terberat Bagi Warga Surabaya
10.30 WIB 8 meninggal dunia, 38 luka-luka
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan bahwa hingga saat ini total ada 8 korban meninggal dunia akibat 3 bom yang meledak secara simultan di Surabaya. Keempat korban tewas berasal dari gereja di jalan Diponegoro, jalan Ngagel Jaya Utara, serta jalan Arjuno.
"Adapun yang di jalan Arjuno baru bisa kami lakukan identifikasi," kata Frans, Ahad (13/5). Selain 8 korban meninggal, 38 korban dilaporkan mengalami luka-luka. Rincisnnya, 4 Santa Maria, 2 Diponegoro, 2 Arjuno. Para korban, kata dia, dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD Dr Soetomo dan RS William Booth.
Dari korban luka tersebut 2 di antaranya merupakan petugas kepolisian. Sementara itu, Frans juga menyampaikan ucapan belasungkawa dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Soekarwo sendiri sempat melakukan tinjauan ke gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya.
Baca juga: Profil 3 Gereja di Surabaya yang Alami Ledakan Bom
08.50 WIB Polda Jatim: Sementara ada 2 korban tewas
Polda Jawa Timur mengonfirmasi ada korban jiwa dalam ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu pagi (13/5). Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes (Pol) Frans Barung Mangera, korban sejauh ini yang diketahui ada dua orang, termasuk pelaku bom bunuh diri.
Baca juga: PGI: Jangan Berikan Panggung Kepada Tokoh Agama Penyebar Radikalisme