Novel Baswedan Akan Pulang ke Jakarta Kamis Besok

Sampai saat ini kasusnya masih gelap gulita

Jakarta, IDN Times - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berencana kembali ke Jakarta usai dirawat selama 10 bulan di Singapura. Novel memilih untuk tetap kembali ke Tanah Air kendati kondisi matanya belum benar-benar pulih.

Lalu, bagaimana kondisi mata Novel kini?

1. Kondisi mata kiri Novel belum bisa melihat sama sekali

Novel Baswedan Akan Pulang ke Jakarta Kamis Besokpemudamuhammadiyah.or.id

Penyidik berusia 40 tahun itu memutuskan kembali usai dirawat jalan di Singapore Eye Centre (SEC) selama 314 hari. Menurut orang dekat Novel yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, kondisi mata sebelah kiri Novel masih belum bisa melihat sama sekali. 

"Sementara, kondisi mata kanan dibantu oleh hard lens untuk melihat. Tetapi, semangat Novel tidak pernah padam di tengah upaya penyidikan oleh polisi yang arahnya masih gelap gulita," ujar Dahnil melalui keterangan tertulis pada Senin, 19 Februari.

Tak mengherankan kalau kondisi mata sebelah kiri Novel belum juga membaik. Lantaran zat air keras lebih banyak mengenai mata sebelah kiri. 

Pada Senin pekan lalu, Novel telah menjalani operasi penambahan selaput pada mata kirinya. Sayangnya, usai operasi terdapat pembengkakan di mata sebelah kiri. 

Dokter akan kembali memeriksa mata Novel pada Selasa esok (20/02). Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi yang positif, maka Novel berencana kembali ke Jakarta pada Kamis pagi (22/02). 

Baca juga: Ini 5 Catatan Ombudsman Soal Penanganan Kasus Novel Baswedan

2. Novel berharap bisa segera kembali ke KPK

Novel Baswedan Akan Pulang ke Jakarta Kamis BesokANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Usai kembali ke Jakarta, tentu Novel berharap ingin kembali bisa bekerja di lembaga antirasuah. Namun, hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan ia bisa masuk kembali. Kalau pun dapat kembali bekerja, apakah akan ditempatkan sebagai penyidik.

3. Jangan menuding Novel tidak kooperatif

Novel Baswedan Akan Pulang ke Jakarta Kamis BesokIDN Times/Linda Juliawanti

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengingatkan kepada berbagai pihak agar tidak menyalahkan Novel sebagai orang yang dianggap telah mengganggu proses pemeriksaan. Sebab, sejak awal ia telah kooperatif dan bahkan bersedia dimintai keterangan oleh penyidik Polri di kantor KBRI di Singapura.

"Cukup sekali Novel menjadi korban serangan secara fisik. Jangan lagi malah diberikan beban untuk membuktikan dan mencari pelakunya. Akal sehat dan rasa kemanusiaan justru tidak bisa menerima kalau justru korban malah disalahkan ketika pelaku belum ditemukan," kata Febri melalui keterangan tertulis yang diterima hari ini. 

Pihak KPK meminta doa dari publik agar perkembangan kesehatan mata Novel semakin membaik. Agar di ujung hari ia bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan KPK.

Kesimpulan tidak kooperatif itu diperoleh dari pernyataan Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala. Ia mengatakan penyidik Polri saat ini membutuhkan informasi petunjuk yang tidak ada di lokasi penyiraman. 

"Mengapa toh hasilnya tidak terlalu bagus, karena itu diakibatkan belum tuntasnya pemberian keterangan. Itu kemudian yang disayangkan oleh pihak kepolisian. Andai saja semua pihak mau bekerja sama dan membantu polisi, ya memang belum tentu akan terungkap siapa pelaku penyerangannya. Polisi pun mengaku memang belum bisa bekerja maksimal, karena belum cukupnya keterangan dari si korban," ujar Meliala yang dihubungi IDN Times beberapa waktu lalu melalui telepon. 

4. Novel masih menunggu proses hukum ditegakkan 

Novel Baswedan Akan Pulang ke Jakarta Kamis BesokIDN Times/Linda Juliawanti

Febri mengatakan Novel memang telah memaafkan pelaku teror terhadap dirinya pada (11/04/2017). Tetapi, ia tetap berharap proses hukum tetap ditegakkan kendati ia sudah tidak lagi optimistis. 

KPK pun berharap pelaku penyerangan segera ditemukan. Tim yang ditugaskan untuk berkoordinasi dengan penyidik Polri, kata Febri, masih terus menjalankan tugasnya untuk mendapatkan informasi perkembangan penanganan perkara.

Ia juga menyebut harapan Novel agar para koleganya tidak jera dan takut dalam memberantasan korupsi usai peristiwa teror menimpanya.

"Apalagi jalan yang memang sangat berisiko dan tidak mudah," kata Febri. 

5. Polri tidak sungguh-sungguh ingin membongkar kasus Novel

Novel Baswedan Akan Pulang ke Jakarta Kamis Besokpemudamuhammadiyah.or.id

Sementara, bagi Dahnil waktu selama 314 hari terlalu lama bagi Kepolisian untuk mencari eksekutor teror. Maka, Dahnil dan rekan-rekan dari Koalisi Masyarakat Sipil tetap menggantungkan harapan kepada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). 

"Janji Pak Presiden untuk menyelesaikan hutang-hutang kasus pelanggaran HAM dan melawan korupsi kami tagih saat ini. TGPF saat ini satu-satunya jalan menurut kami untuk membantu Kepolisian mengungkap kasusnya," kata dia.

Baca juga: KPK: Jangan Minta Novel Baswedan Buktikan Teror Penyiraman Air Keras

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya