Mengenal Sosok Kepala BNN Baru Heru Winarko, Kapolres Jakpus Hingga Deputi KPK
@Metro_TV
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Narkotika National (BNN) akhirnya memiliki nahkoda baru. Pada Kamis (1/3) Presiden Joko "Jokowi" Widodo melantik Inspektur Jenderal (Pol) Heru Winarko sebagai Kepala BNN yang baru. Ia menggantikan Komjen (Pol) Budi Waseso yang memasuki masa pensiun bulan ini.
Terpilihnya Heru, mengalahkan dua kandidat lainnya yang namanya mencuat di media. Mereka adalah Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Ari Dono Sukmanto dan Deputi Pemberantasan BNN Irjen (Pol) Arman Depari.
Bagaimana rekam jejak perwira tinggi Polri kelahiran 1 Desember 1962 itu? Berikut pemaparannya:
1. Jabatan terakhir menduduki Deputi Penindakan KPK
@Metro_TVHeru dilantik sebagai Deputi Penindakan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 15 Oktober 2015 lalu. Menurut Ketua KPK, Agus Rahardjo, penunjukkan Heru sebagai Kepala BNN sudah melalui proses diskusi yang panjang bersama Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.
"Kami diskusi sudah lama, bukan hanya kemarin. Kami diskusinya sudah lama dan kalau nanti pak Heru mendapat pengangkatan, KPK juga segera melakukan kompetisi terbuka untuk memilih Deputi KPK," ujar Agus di kantor KPK pada Rabu falam (28/02).
Ia mengaku sangat gembira mengetahui Heru akan dilantik sebagai Kepala BNN. Sebab, menurut dia, belum pernah terjadi seorang Deputi KPK dipromosikan.
"Tentu sangat senang, karena itu kan penghargaan terhadap prestasinya," kata dia lagi.
Baca juga: Tangkap Jaringan Narkoba Freddy Budiman, BNN Ungkap Tindak Pencucian Uang Rp6,4 T
2. Dari Kapolda Lampung hingga staf ahli Menko Luhut
Twitter/@KSPgoidEditor’s picks
Heru merupakan alumni Akademi Kepolisian pada 1985. Dari sana ia kemudian mengisi berbagai jabatan, termasuk di satuan reserse. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur III (tindak pidana korupsi) dan wakil direktur II (ekonomi khusus) Bareskrim Polri.
Sebelum bertugas di Mabes Polri, Heru pernah menduduki jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat. Ia kemudian ditugaskan sebagai Asdep 4/V Kamnas Kemeko Polhukam pada 2010 lalu.
Dua tahun kemudian, diangkat sebagai Kapolda Lampung. Ketika itu, Heru yang berpangkat Brigjen menggantikan Brigjen (Pol) Jodie Rooseto yang dicopot menyusul bentrokan berdarah antar warga di Lampung Selatan yang telah menewaskan 14 orang.
Heru ketika itu juga berkewajiban memulihkan kondisi di Lampung, terutama meredakan konflik horizontal yang dipicu sentimen adat. Saat bertugas di sana, ia persah mengungkap beberapa kasus besar, di antaranya penggrebekan bandar narkoba dengan barang bukti sabu 5 kilogram dan ekstasi 3.000 butir yang bernilai Rp8 miliar.
Pada 2015, Heru kembali ke Kemenko Polhukam. Menko Polhukam yang ketika itu dijabat Luhut Pandjaitan mempercayakan dia sebagai staf ahli bidang ideologi dan konstitusi Menko Polhukam.
3. Heru sosok yang berintegritas
Twitter/@ElshintaSementara, ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Komjen (Pol) Budi Waseso menilai Heru merupakan sosok yang berintegritas. Pria yang akrab disapa Buwas itu menilai pemberantasan narkotika di Indonesia harus dipimpin oleh orang-orang yang profesional dan berintegritas.
"Tentunya, pilihan terbaik yang sudah dipilih oleh Pak Presiden, pasti pengganti saya akan lebih baik dari saya," ujar Buwas ketika menghadiri pelantikan Heru di Istana pagi tadi.
Walau pun Heru belum pernah bekerja di BNN, ia yakin penggantinya itu bisa cepat beradaptasi. Sebab, Heru telah berpengalaman lebih dari lima tahun sebagai penyidik.
Juru bicara Presiden Johan Budi juga menyatakan hal serupa. Jokowi memilih Heru usai mendengar masukan dari beberapa pihak. Salah satu di antaranya merupakan Kapolri.
"Kriteria yang paling baik lah, yang profesional, integritasnya tinggi, bagus dan berani lah yang dipilih," kata Johan kemarin di Istana.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Heru Winarko sebagai Kepala BNN
Topik:
Berita Terkini Lainnya
