Mako Brimob Rusuh, Fifi Lety: Ahok Aman

Ahok ditahan di Mako Brimob hingga dua tahun

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5) malam menyebabkan kekhawatiran terhadap kondisi keselamatan mantan Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Sebab, ia termasuk salah satu narapidana yang ditahan di Rutan dengan pengamanan maksimum itu. 

Ahok ditahan di Rutan tersebut sejak 9 Mei 2017 dan harus menjalani hukuman selama dua tahun. Ia divonis bersalah karena telah terbukti menodai agama Islam. 

Jaksa Agung Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung Noor Rachmad mengatakan Ahok ditahan di sana atas permintaan dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Noor beralasan, Ahok ditahan di rutan Mako Brimob karena belajar dari peristiwa kegaduhan yang terjadi di luar lapas.

Ketika itu, Ahok baru saja memasuki Lapas Cipinang dan ribuan pendukungnya tumpah ke jalan serta menuntut agar penahanan Ahok ditangguhkan. 

Selain itu, Menkum HAM, Yasonna Laoly juga tidak mau ambil risiko menahan Ahok di Lapas Cipinang, karena keselamatannya terancam. 

Lalu, bagaimana kondisi Ahok usai terjadi kerusuhan di Mako Brimob Depok? Apalagi, ini bukan kali pertama kerusuhan terjadi di sana. 

1. Kondisi Ahok dalam keadaan aman 

Mako Brimob Rusuh, Fifi Lety: Ahok Aman  IDN Times

Menurut adik Ahok, Fifi Lety Purnama, kondisi mantan Bupati Belitung Timur itu dalam keadaan aman. Ia mengaku percaya Ahok selalu berada dalam lindungan Tuhan. 

"Dari semalam sampai pagi ini banyak telepon dan WA dari wartawan maupun kenalan dan menanyakan kondisi bapak. Jawaban saya sudah post di sini, tapi karena masih banyak yang menanyakan, maka saya jawab lagi saya sudah percaya kondisi Bapak aman. Doa Mazmur 91 dan yakin lah bapak aman dalam lindungan-Nya," tulis Fifi melalui akun media sosialnya pada Rabu (9/5). 

2. Kerusuhan bermula dari adanya pemeriksaan yang terjadi terhadap napi teroris

Mako Brimob Rusuh, Fifi Lety: Ahok Aman  IDN Times/Sukma Shakti

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono, kericuhan di dalam rutan Mako Brimob bermula ketika penyidik Densus 88 tengah melakukan pemeriksaan terhadap napi teroris. 

"Tahanan teroris kemudian berteriak-teriak dan memukul tembok rutan. Mereka berteriak karena menagih janji makanan yang tidak diberikan," kata Argo melalui keterangan tertulis. 

Sekitar pukul 21:30 WIB semalam, para napi teroris kemudian mendorong teralis besi dan jebol. Kemudian, mereka mengambil senjata laras panjang dan menjebol ruang amunisi di dalam gedung tahanan. Baku tembak antara napi teroris dengan personel Densus 88 dan Brimob. 

3. Akibat baku tembak terdapat korban yang meninggal dunia

Mako Brimob Rusuh, Fifi Lety: Ahok Aman  IDN Times/Sukma Shakti

Menurut keterangan tertulis pula, Argo menyebut ada korban yang meninggal dunia. 

"Enam personel Densus 88 sempat disandera oleh teroris," kata Argo. 

Selain itu, ada pula lima empat personel Densus 88 yang masih dirawat di RS Bhayangkara Mako Brimob. 

Baca juga: Kerusuhan di Mako Brimob: Polisi dan Intel Masih Bersiaga

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya