Ini Pengakuan Deisti Astriani Saat Setya Novanto Jadi Buronan KPK

Deisti mengaku tidak tahu keberadaan suaminya saat diburu penyidik KPK

Jakarta, IDN Times - Isteri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor menjadi saksi dalam sidang lanjutan upaya penghalangan untuk menyidik sang suami pada Senin (16/4) di Pengadilan Tipikor. Majelis hakim yang dipimpin oleh Syaifuddin Zuhri menanyakan secara detail apa yang terjadi pada 15-17 November 2017. Periode itu merupakan momen yang sangat krusial di mana terjadi tiga peristiwa sekaligus secara berurutan. 

Pertama, pada 15 November 2017, di mana para penyidik KPK mendatangi kediaman Deisti di Jl. Wijaya nomor XIII. Lalu, kedua, Novanto sempat menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga tiga, terjadi tabrakan di area Permata Hijau hingga pada 17 November 2017 di mana mantan Ketua DPR itu dipindahkan dari RS Medika Permata Hijau ke RSCM. 

Lalu, apa saja yang disampaikan oleh Deisti di hadapan majelis hakim? Apakah ia tahu di mana suaminya ketika dinyatakan buron oleh lembaga anti rasuah? 

1. Tidak tahu di mana keberadaan Setya Novanto saat diburu oleh penyidik KPK

Ini Pengakuan Deisti Astriani Saat Setya Novanto Jadi Buronan KPKANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Perempuan berusia 48 tahun itu mengaku tidak tahu di mana keberadaan suaminya saat dicari-cari oleh penyidik KPK pada Rabu (15/11/2017). Ia mengatakan saat itu berada di rumah dan tengah menidurkan anak-anaknya. 

"Penyidik KPK kan datang ke rumah pada 15 November malam. Mungkin waktu itu mereka datang sekitar pukul 21:30 WIB. Saya kebetulan ada di atas dan saya mengintip dari kamar. Saya bertanya di bawah ada siapa, ternyata ada pengacara Pak Fredrich," kata Deisti di ruang sidang. 

Penyidik KPK semula berniat untuk menginformasikan mengenai surat penangkapan bagi suaminya. Tetapi, saat itu Fredrich justru tidak membawa surat kuasa yang menyatakan ia pengacara Novanto. Alhasil, kuasa hukum yang dikenal dengan istilah "bakpao" nya itu menulis surat dengan tulisan tangan berisi kalau ia mewakili keluarga Novanto. 

Setelah itu, baru lah penyidik menyerahkan surat penangkapan dan membacakannya. Masalah baru kemudian muncul, sebab ketika dicari ke rumahnya oleh penyidik, Novanto justru tidak ada di rumah.

Ia pun kemudian mencoba untuk menghubungi suaminya. Tapi sayang, telepon tidak tersambung. 

"Ponselnya mati. Memang di jam-jam malam itu kadang-kadang ponselnya suka mati. Tapi lebih sering nyambung. Itu pun saya sudah menghubungi suami saya di depan penyidik dan itu gak nyambung," kata perempuan yang memiliki dua anak dari pernikahannya dengan Novanto. 

Ia terus menanti informasi dari suaminya pada malam itu, tapi Novanto justru bersembunyi dan tidak mengabari isterinya. Sambil menunggu, penyidik akhirnya meminta izin untuk melakukan penggeledahan di kediaman Novanto. Proses penggeledahan, kata Deisti, berakhir sekitar pukul 02:30 WIB.

"Saya juga masih terus menghubungi suami saya, tapi ponselnya tetap gak nyambung. Suami saya juga gak berusaha untuk menghubungi saya," katanya lagi. 

Baca juga: Lima Harapan Setya Novanto: Divonis Ringan Hingga Hak Politik Gak Dicabut

2. Tidak tahu Setya Novanto sempat bersembunyi selama satu malam di Bogor

Ini Pengakuan Deisti Astriani Saat Setya Novanto Jadi Buronan KPKANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Ketua Majelis Hakim Syaifuddin Zuhri menjelaskan berdasarkan penelusuran penyidik KPK, Novanto saat itu bersembunyi selama satu malam di sebuah hotel di area Bogor. Penasaran, Syaifuddin pun mengeceknya ke Deisti. 

"Apakah Anda tahu kalau suami Anda pernah menginap di sebuah hotel di Bogor pada 15-16 November?," tanya dia. 

Deisti pun mengaku tidak tahu. Ia mengaku baru tahu kalau suaminya berada di Bogor usai dihubungi Novanto pada (16/11/2017). Ia dihubungi Novanto sekitar pukul 14:30 WIB. 

Melalui pembicaraan telepon, Deisti mendengar rencana suaminya yang akan menyerahkan diri ke KPK didampingi para anggota DPD I. Ia pun menitipkan pesan kepada isteri tercintanya itu. 

"Bapak di telepon bilang tolong jaga dan tenangkan anak-anak," kata Deisti menirukan suara suaminya. 

Semula, Deisti mengaku ingin marah karena suaminya selama semalam menghilang. Namun, saat ia tahu, suaminya akan menyerahkan diri, Deisti pun menangis. Ia tidak menyangka akan berpisah dari Novanto untuk jangka waktu yang lama. 

3. Dikabari Fredrich Yunadi kalau Setya Novanto mengalami kecelakaan

Ini Pengakuan Deisti Astriani Saat Setya Novanto Jadi Buronan KPKIstimewa

Di saat tengah menunggu berita suaminya menyerahkan diri ke KPK, Deisti mendapat kabar buruk yang lainnya. Fredrich Yunadi sekitar pukul 19:30 WIB justru mengabarkan mobil yang ditumpangi oleh Novanto menabrak tiang lampu di area Permata Hijau. 

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (16/11/2017) hingga kini masih menjadi kontroversi, karena banyak yang menduga hal itu merupakan rekayasa. Ada beberapa hal janggal yang menyeliputi peristiwa tersebut. Hal itu termasuk Novanto yang dievakuasi ke rumah sakit menggunakan kendaraan pribadi dan bukan mobil ambulans. 

Deisti didampingi empat rekannya kemudian bergegas ke rumah sakit tempat Novato dirawat. Namun, karena nyasar, ia baru tiba satu jam kemudian. 

Begitu tiba, ia langsung diarahkan oleh satpam untuk langsung ke lantai tiga dan tidak menjenguk Novanto di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Di kamar 323 itu, Deisti melihat suaminya sudah terbaring tidur. 

"Di sana ada beberapa perawat, suami saya dan ajudan. Saya tidak terlalu ingat detailnya karena tidak melihat ke kanan dan ke kiri," kata dia. 

Ia melihat suaminya sedang tertidur, tangannya sudah dipasangi infus dan dahinya diperban. 

"Saya coba untuk berkomunikasi tapi tidak disahut. Kalau dilihat dari luka di perbannya sepertinya dalam luka benjolannya," katanya lagi. 

Baca juga: Kuasa Hukum Meminta Agar Majelis Hakim Membebaskan Setya Novanto

4. Tidak melihat ada bekas darah 

Ini Pengakuan Deisti Astriani Saat Setya Novanto Jadi Buronan KPKIstimewa

Pada umumnya orang yang mengalami peristiwa tabrakan, akan ditemukan bercak darah. Tapi tidak dengan Novanto. Isterinya, Deisti Astriani Tagor mengatakan ia tak melihat adanya bekas darah. 

"Mungkin karena ia sudah ganti baju," katanya. 

Novanto akhirnya dipindahkan ke RSCM Kencana pada Jumat siang (17/11/2017) lantaran peralatan medis di rumah sakit kurang lengkap. Deisti mengaku tidak keberatan karena ia ingin perawatan yang terbaik bagi suaminya. 

5. Fredrich Yunadi sempat mengambil foto rekam medis Setya Novanto di RS Premier Jatinegara

Ini Pengakuan Deisti Astriani Saat Setya Novanto Jadi Buronan KPKANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Namun, Jaksa Penuntut Umum (JPU) berhasil menemukan kejanggalan dari kesaksian Deisti. Ia membenarkan kuasa hukum, Fredrich Yunadi datang ke rumah untuk meminjam data rekam medis. Peristiwa itu terjadi beberapa hari sebelum Novanto mengalami kecelakaan di Permata Hijau.

JPU pun bertanya kepada Deisti untuk apa Fredrich meminjam dokumen yang bersifat pribadi itu. 

"Dia bilang alasannya mau lihat saja. Lalu difoto-foto. Sebenarnya dia gak bilang sudah dapat izin dari Setya Novanto. Hanya suami saya cerita kalau Pak Fredrich sempat pernah pasang ring juga di jantungnya," tutur Deisti. 

Setelah difoto, dokumen rekam medis itu kemudian dikembalikan lagi. Konfirmasi Deisti ini seolah membenarkan isi surat dakwaan dokter Bimanesh Sutarjo kalau Fredrich sempat menunjukkan dokumen rekam medis Novanto sebelum diputuskan dirawat di RS Medika Permata Hijau.

Di dalam surat dakwaan, ditulis rekam medis itu dijadikan petunjuk untuk nantinya membuat analisa penyakit yang dialami Novanto. 

Baca juga: Sering Dicaci Netizen, Ini Curhat Setya Novanto di Pengadilan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya