Ini Lho Cara Dokter Bimanesh Agar Setya Novanto Dapat Dirawat di Rumah Sakit

Hasil diagnosa Novanto diubah dari alami penyakit jantung menjadi kecelakaan

Jakarta, IDN Times - Sidang upaya merintangi penangkapan Setya Novanto dengan terdakwa Fredrich Yunadi kembali digelar pada Kamis (15/03) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tidak seperti janjinya pada pekan lalu, kali ini pengacara berusia 65 tahun itu bersedia hadir di ruang sidang. Bahkan, ia banyak bicara dan menyampaikan interupsi. 

Padahal, dalam sidang pekan lalu, Fredrich sempat ngambek karena putusan sela tidak sesuai harapannya. Majelis hakim malah menolak nota keberatan yang disampaikan oleh pihaknya. 

Lalu, apa alasan Fredrich berubah pikiran?

"Setelah saya mempertimbangkan, kalau saya tidak datang, artinya saya mengakui bahwa saya salah. Justru saya datang untuk mengungkap penipuan yang sudah dilakukan oleh KPK," ujar Fredrich yang ditemui media sebelum sidang dimulai. 

Pada hari ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua orang saksi yaitu dr. Alia Shahab, yang sempat bekerja sebagai Plt Manajer Pelayanan Medik di RS Medika Permata Hijau dan dr. Michael Chia Cahaya yang bertugas sebagai dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit yang sama. 

Di awal pemberian keterangan, terungkap lah proses pemesanan kamar perawatan bagi mantan Ketua DPR itu pada (16/11/2017). Bahkan, yang mencengangkan masuknya Setya Novanto turut diketahui oleh Direktur RS, Prof. Hafil Budianto yang saat itu tengah berada di Melbourne, Australia. Padahal, terasa janggal kalau proses masuk ke sebuah rumah sakit ternyata sama seperti ke hotel. 

Lalu, bagaimana proses pemesanan kamar VIP tersebut?

1. Dimulai dari telepon dan permintaan dokter Bimanesh

Ini Lho Cara Dokter Bimanesh Agar Setya Novanto Dapat Dirawat di Rumah SakitANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Di hadapan majelis hakim, Alia mengaku awal mula diminta untuk menyiapkan kamar perawatan bagi Novanto gara-gara menerima telepon dari dokter Bimanesh jam 11:00 WIB. Di telepon, Bimanesh berpesan kalau ia memiliki seorang pasien atas nama Setya Novanto. Dokter yang juga polisi itu mengatakan Novanto memiliki riwayat penyakit hipertensi berat. 

"Selain itu ada pula tambahan penyakit jantung dan gastritis. Dokter Bimanesh bilang kalau dia akan dirawat di rumah sakit dan dokter telah berkoordinasi dengan dr. Toyibi dan dr. Djoko Sanyoto terkait keluhan penyakit Pak SN," kata Alia dalam persidangan pagi tadi. 

Alia yang hari itu tengah bertugas sebagai Plt manajer pelayanan medis mengaku tidak bisa langsung memutuskan, sebab ia harus berkoordinasi dengan unit-unit lain. 

"Saya katakan, Yang Mulia, tunggu dulu kalau mau masuk ke ruang VIP karena ini belum pasti," katanya lagi menambahkan. 

Alia mengaku percaya saja kepada Bimanesh, lantaran ia adalah dokter senior di rumah sakit tersebut. Menurut informasi yang diterima IDN Times, pengalaman Bimanesh di dunia medis setara dengan Direktur Rumah Sakit. Di hadapan majelis hakim, Alia sadar betul calon pasien yang akan ia tangani adalah seorang pejabat penting dan tengah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Maka, ia memutuskan untuk meminta izin langsung ke direktur RS. 

"Biar gak kemrungsung masalah," kata Alia seperti yang tertulis di Berita Acara Pemeriksaan (BAP). 

Nyatanya, Hafil selaku direktur rumah sakit memberikan lampu hijau untuk merawat Novanto. Hafil sendiri saat itu sedang tidak masuk bertugas. Ia sedang berada di Melbourne, Australia. 

"Prof. Hafil mengatakan silakan saja kalau kamarnya tersedia dan sesuai prosedur. Saya juga memberi tahu pimpinan lainnya yaitu direktur perusahaan pemilik rumah sakit, Prof Hafiz dan Manajer Umum, Rusmiyati. Mereka juga mempersilakan selama sesuai prosedur," tutur dia. 

Kepada JPU, Alia menjelaskan, sesuai SOP sebenarnya tidak semua pasien yang akan masuk harus disampaikan ke pimpinan. Ia mengaku melakukan hal itu, karena pasien yang akan dirawat adalah Novanto, pejabat yang tengah diburu KPK. 

Baca juga: 4 Bantahan Dokter Bimanesh: Rekayasa Hasil Medis Novanto Hingga Pasang Jarum Infus

2. Disediakan kamar terbaik oleh rumah sakit

Ini Lho Cara Dokter Bimanesh Agar Setya Novanto Dapat Dirawat di Rumah SakitIDN Times/Santi Dewi

Walaupun belum tentu akan dirawat pada (16/11/2017), nyatanya rumah sakit tetap menyiapkan fasilitas yang terbaik bagi Novanto. Apalagi dokter Bimanesh tetap mengatakan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu akan dirawat pada tanggal tersebut. Namun, ia tidak mengatakan secara pasti jam berapa Novanto akan tiba. 

Sesuai dengan permintaan Bimanesh, rumah sakit akhirnya menyediakan kamar VIP yang terletak di lantai 3. Alia bahkan mengecek secara langsung kondisi kamar 323 itu. Di lantai tersebut, tersedia tiga dari tujuh kamar yang ada. 

Walau Fredrich sempat meminta agar Alia turut berjaga-jaga untuk menyediakan satu kamar VIP lainnya, tapi pada kenyataannya Novanto hanya menggunakan satu ruang perawatan. 

"Saya sudah mengecek kamar perawatan yang terbaik lah. Yang wallpapernya tidak robek. Saya juga mengecek kelayakan toiletnya," tutur Alia. 

Bahkan, ia juga menyiagakan satu perawat senior sesuai permintaan Fredrich di telepon sekitar pukul 14:00 WIB. Usai semua persiapan rampung, ia pun mengabarkan kepada dokter Bimanesh kalau Novanto sudah siap masuk. 

3. Diagnosa yang berubah dari penyakit jantung menjadi kecelakaan

Ini Lho Cara Dokter Bimanesh Agar Setya Novanto Dapat Dirawat di Rumah SakitANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Semua proses yang dikira Alia berjalan lancar dan tidak ada kejanggalan rupanya berubah total. Fredrich menemui Alia di kamar 323 untuk melihat kesiapan ruangan itu. Tetapi, Fredrich tiba-tiba menerima telepon dari seseorang.

Alia yang hanya berdua di dalam kamar itu dengan Fredrich, mengaku tidak tahu siapa yang menghubungi pengacara Novanto tersebut. Tetapi, Fredrich tiba-tiba memberikan instruksi yang mengejutkan. 

"Dok, ini nanti masuknya karena kecelakaan ya," kata Alia menirukan ucapan Fredrich. 

Usai mendengarkan kalimat itu, Alia sempat bingung. 'Bagaimana mungkin seseorang yang belum diperiksa dan ditemui, tiba-tiba bisa dibuatkan diagnosa harus dirawat inap karena kecelakaan'. 

Belum usai kebingungannya, ia kemudian dihubungi dr. Michael Chia Cahaya yang bertugas sebagai dokter jaga IGD. Di telepon itu, Michael mengaku kesal karena didatangi pengacara Novanto. 

"Dokter Michael bilang diminta oleh pengacara Setya Novanto untuk membuat surat pengantar agar terlihat seperti kecelakaan," kata Alia. 

Bahkan, Michael sempat mengancam kalau tetap dipaksa oleh pengacara Novanto, maka ia akan meninggalkan ruang IGD. Keluhan Michael ini disampaikan Alia ke Bimnanesh. Dokter senior itu akhirnya mengatakan ke Alia bahwa ia yang akan mengurus semua permasalahan tersebut. 

"Oh, biar ini saya yang handle," tutur dia. 

4. Bimanesh tidak memiliki jadwal praktik saat itu

Ini Lho Cara Dokter Bimanesh Agar Setya Novanto Dapat Dirawat di Rumah SakitIDN Times/Santi Dewi

Kejanggalan lain yang terungkap di ruang sidang yakni, walaupun ia dokter senior, namun Bimanesh tidak mematuhi jadwal praktiknya. Pada (16/11/2017), seharusnya ia tidak masuk praktik. Tetapi, pada kenyataannya ia justru tetap masuk. 

Sementara, sesuai dengan SOP yang berlaku di RS Medika Permata Hijau, pasien baru bisa masuk melalui dua jalur yakni Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan poliklinik. 

"Setelah pasien diperiksa dan mendapat pemeriksaan, maka baru dapat diputuskan apakah pasien yang bersangkutan membutuhkan rawat inap atau tidak," kata Alia. 

Bimanesh mengatakan kepada Alia masuknya Novanto ke rumah sakit tidak ada urusan menyangkut hukum. Ia pun meminta agar Alia tidak buka mulut soal kejanggalan prosedur yang diberlakukan untuk Novanto ke pimpinan rumah sakit. Kejanggalan yang dimaksud yakni Bimanesh yang notabene bukan dokter IGD malah menulis surat pengantar agar Novanto dapat dirawat. 

Karena sidang berlangsung perang argumen antara JPU dengan kuasa hukum Novanto, maka persidangan hanya dapat mendengarkan keterangan Alia. Keterangan dr. Michael bisa disaksikan dalam persidangan yang berlangsung pada Kamis (22/03). 

Baca juga: Lima Peranan Penting Dokter Bimanesh dalam Drama Sakit Setya Novanto

 

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya