Ini Dugaan Polisi Soal Penyebab Kecelakaan Bus di Subang

26 korban tewas dimakamkan secara massal pada siang ini

Jakarta, IDN Times - Polisi telah membuat analisa sementara terhadap penyebab terjadinya kecelakaan Bus Pariwisata Premium Passion yang terjadi pada Sabtu (10/02) di Tanjakan Emen, Ciater, Kabupaten Subang. Kasubdit Laka Dit Gakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Joko Rudi menduga penyebab kecelakaan yang menelan korban tewas 27 orang itu akibat sistem rem yang tidak berfungsi. 

Loh, kok bisa? Berikut penjelasannya: 

1. Sistem rem tidak berfungsi

Ini Dugaan Polisi Soal Penyebab Kecelakaan Bus di SubangANTARA/Yusup Suparman

Joko menyebut ditemukan bekas rem tapal batas pengereman di jalan yang pernah dilalui bus. Artinya, sopir pernah beberapa kali melakukan pengereman ketika membawa kendaraan dari Subang menuju ke Bandung. 

"Dengan batasan itu, berarti yang bersangkutan (sopir) sempat melakukan upaya pengereman. Itu yang menjadi permasalahan kecelakaan," kata Joko seperti dikutip kantor berita Antara. 

Analisa lainnya menyebutkan lokasi kecelakaan terletak di titik terakhir di Tanjakan Emen. Dari titik awal tanjakan yang berada usai tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu hingga ke titik kecelakaan, memiliki panjang 2,4 kilometer. 

Baca juga: Begini Kronologi Kecelakaan Bus di Subang yang Tewaskan 27 Orang

 

2. Rem tidak berfungsi karena sering digunakan

Ini Dugaan Polisi Soal Penyebab Kecelakaan Bus di SubangANTARA/Yusuf Suparman

Dugaan Joko lainnya yakni fungsi rem tidak berjalan dengan baik akibat penggunaan kendaraan yang terus menerus. Pada titik terakhir di Tanjakan Emen, laju bus sudah tidak bisa lagi terkendali dan terguling usai menabrak sepeda motor. 

"Nah, inget mobil solar itu rem didorong oleh minyak. Minyak itu kemudian didorong oleh turbin atau angin dan fungsi rem masih berbentuk kanvas rem, masih tromol. Apabila dalam pengereman ia terlalu cepat dan sering, mungkin akan panas. Ketika barang apa pun panas maka akan memuai dan tidak berfungsi," tutur dia. 

Tetapi, dugaan ini, kata dia hanya bersifat sementara, sebab hasil lengkap baru bisa diketahui usai melalui proses olah TKP dengan menggunakan sistem pemindaian kamera laser tiga dimensi (3D). Melalui teknologi ini, akan diketahui pula gambaran analisa pra kecelakaan, saat kecelakaan dan usai terjadi kecelakaan. 

"Saat ini, kesimpulan sementara, kecelakaan disebabkan adanya out of control atau lepas kendali dari pihak bus dalam hal turunan jalan. Out of control bisa disebabkan banyak hal, mulai dari aspek manusia, kendaraan, alam, kontur jalan, dan penyebab lain seperti cuaca dan rem bocor," tutur Joko. 

3. Sopir bus selamat

Ini Dugaan Polisi Soal Penyebab Kecelakaan Bus di SubangANTARA/Yusup Suparman

Dari 27 korban tewas, sopir bus pariwisata Premium Passion tidak masuk di dalam daftar. Menurut data yang diperoleh dari Kapolres Subang AKBP M. Joni, sang sopir yang diketahui bernama Amirudin masuk ke dalam daftar korban luka-luka. 

"Hingga kini, sopir bus masih dalam penanganan medis di RSUD Ciereng, Subang," kata Joni. 

Polisi mengaku belum bisa mengorek banyak hal, sebab ia masih dalam penanganan medis. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh kondektur bus, Kusnaedi. Ia masih dirawat di IGD RSUD Subang dan mengalami luka berat. 

4. 26 korban dimakamkan secara massal 

Ini Dugaan Polisi Soal Penyebab Kecelakaan Bus di SubangANTARA/Muhammad Iqbal

Dari 27 korban tewas, sebanyak 26 orang di antaranya merupakan karyawan Koperasi Simpan Pinjam Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ke-26 jenazah dimakamkan pada siang tadi di TPU Legoso. 

Proses pemakaman yang mendapat pengawalan polisi itu  berlangsung dengan penuh haru. Usai disalatkan di masjid yang terletak di dalam kompleks pemakaman, jenazah kemudian dimasukan ke liang lahat. 

Berikut identitas ke-26 jenazah yang dimakamkan pada siang tadi: 

1. Minah Rahayu (46)
2. Aminah (44)
3. Nasiah bin Nur Badeng (56)
4. Munih (57)
5. Sri Rohayati (49)
6. Mimin Mintarsih (44)
7. Liliana (48)
8. Atifah Siameti (10)
9. Martiningsih (35)
10. Yanuati (60)
11. Julaeha (58)
12. Sopiah (63)
13. Sri Widodo (63)
14. Sugiati (55)
15. Oktikah
16. Siti Muliyamah
17.Hasanah (46)
18. Juminten (60)
19. Teti Sumiati (48)
20. Sri Sulastri (60)
21. Elida (64)
22. Jono (56)
23. Paikem (64)
24. Rusminah (50)
25. Siti Payung Alam (39)
26. Ari Lestari (42)

Sementara, sisa jenazah lainnya merupakan pengendara motor yang ikut ditabrak dari belakang oleh bus dengan nomor polisi F 7959 AA itu.

Baca juga: 1 Minibus Tertimbun Longsor Underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya