IDI Pecat Dokter Terawan, Apa Penyebabnya?

Metode 'cuci otak' dr.Teriawan dianggap menyalahi kode etik

Jakarta, IDN Times - Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberhentikan sementara Mayjen dr. Terawan Agus Putranto pada Selasa (23/3). Dalam surat yang dirilis IDI, dr. Terawan dianggap telah melakukan pelanggaran berat. 

Oleh sebab itu, IDI mencabut izin praktiknya selama satu tahun, terhitung mulai 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.  Lalu, apa yang menjadi penyebab IDI memecat sementara pria yang kini juga menjabat sebagai Kepala RSPAD tersebut?

1. dr. Terawan terbukti tidak berperilaku layaknya dokter 

IDI Pecat Dokter Terawan, Apa Penyebabnya?.goodnewsfromindonesia.id

Dalam poin kedua surat keputusan IDI itu, tertulis dr. Terawan tidak berperilaku layaknya seorang dokter yang paham sumpah kedokteran dan KODEKI serta tatanan organisasi (AD/ART IDI). Sehingga perilakunya menimbulkan masalah dalam kode etik kedokteran. 

Baca juga: Dokter Ini Pilih Jadi Chewbacca Saat Sampaikan Kabar Baik pada Pasien

2. dr. Terawan dianggap tidak kooperatif dan menolak hadir dalam sidang MKEK

IDI Pecat Dokter Terawan, Apa Penyebabnya?time.com

IDI juga menilai dr. Terawan tidak kooperatif karena absen dalam persidangan MKEK sebagai lembaga penegak etika kedokteran. Hal itu dinilai sebagai bentuk menghalangi sidang dan pelanggaran berat. 

Pengurus Besar IDI kemudian diminta segera melaksanakan keputusan tersebut. Setelah putusan itu direalisasikan selama satu tahun maka nama baik dr. Terawan akan direhabilitasi. 

3. Dianggap oleh mantan pasien sebagai dokter penyelamat

IDI Pecat Dokter Terawan, Apa Penyebabnya?Twitter/@aburizalbakrie

Kendati menimbulkan kontroversi dengan metode "cuci otaknya", namun apa yang dilakukan oleh dr. Terawan justru dianggap bermanfaat oleh mantan pasien mereka. Salah satu pejabat yang pernah diobati menggunakan metode dr. Terawan adalah mantan menteri dan pengusaha Aburizal Bakrie. 

Melalui akun instagramnya, pria yang akrab disapa Ical itu menyebut metode "cuci otak" justru terbukti telah menyelamatkan nyawa banyak orang dari penyakit stroke. 

"Padahal dengan itu, dia telah baik menolong dan mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke. Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya," tulis Ical di akun Instagramnya. 

Selain Ical, juga ada beberapa pasien lainnya yang turut merasakan manfaat positif. Mereka antara lain SBY, A.M Hendropriyono, dan Tri Sutrisno. Ical sengaja bersuara dan memberikan testimoni, agar publik tidak termakan begitu saja informasi sepihak. 

"Inilah mengapa saya perlu ikut membela dia. Orang yang dengki terhadap keberhasilan orang lain adalah orang yang tak pandai mensyukuri, bahwa Allah telah memberikan kelebihan kepada siapa pun yang dikehendakinya," katanya lagi. 

 

Ramai diberitakan kabar Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, diberhentikan oleh IDI dengan alasan etik. Metode “cuci otak”nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke. Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan. Inilah mengapa saya perlu ikut membela dia. Orang yang dengki terhadap keberhasilan orang lain, adalah orang yang tak pandai mensyukuri, bahwa Allah telah memberikan kelebihan pada siapapun yang dikehendakinya. Mudah-mudahan KASAD sebagai atasannya dapat mengijinkan dr Terawan membela diri. #SaveDokterTerawan

A post shared by Aburizal Bakrie (@aburizalbakrie.id) on

Baca juga: Geger Ikan Sarden, Ini Pendapat Dokter Senior Handrawan Nadesul yang Viral

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya