Cara Unik Buwas Berjualan Kopi Asli Indonesia

Buwas mengenalkan Kopi Jenderal ke publik

Jakarta, IDN Times - Kita sudah biasa ketika mendengar Komjen (Pol) Budi Waseso berbicara mengenai penangkapan narkoba dalam jumlah besar. Namun, sejak 27 April lalu, ia terpilih sebagai Direktur Utama Bulog, maka pria berusia 58 tahun itu diwajibkan fasih berbicara mengenai komoditas pangan. 

Salah satunya adalah kopi. Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu n negara penghasil kopi terbaik. Bahkan kualitas kopinya tidak kalah dibandingkan produk sejenis dari luar negeri. 

Sebenarnya, di beberapa kota besar, kedai kopi lokal sudah dapat bersaing dengan brand-brand ternama dari luar negeri. Sayangnya, belum semua publik memilih mengonsumsi kopi Indonesia. Masih ada yang lebih memilih untuk minum kopi dari brand luar negeri. 

Atas dasar itu, Budi Waseso kemudian ikut menjual kopi yang diberi nama "Kopi Jenderal". Ia menggandeng pengusaha Richard Buntario untuk memproduksi komoditas itu. Bahkan, ada beberapa keunikan dari cara pemasarannya. 

Apa aja varian dari Kopi Jenderal itu? Mengapa Budi Waseso lebih memilih untuk mempromosikan kopi ketimbang komoditas lainnya?

1. Ingin kopi Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri 

Cara Unik Buwas Berjualan Kopi Asli IndonesiaIDN Times/Santi Dewi

Pria yang akrab disapa Buwas itu mengakui kualitas kopi Indonesia gak kalah enak kalau dibandingkan dengan kopi buatan brand luar. Tapi, sayangnya masih banyak anak-anak muda yang lebih memilih nongkrong di kedai kopi luar ketimbang kedai kopi lokal. 

Melihat fenomena itu, Buwas mencoba untuk mengenalkan lagi kopi Indonesia kepada publik. 

"Kita ini masuk ke dalam penghasil kopi terbaik di dunia, tapi masih belum jadi tuan rumah. Selain itu, saya juga ingin memberikan jaminan kepada para petani kopi di Gayo, Aceh sana. Bahwa, kopinya akan dipasarkan. Tapi, yang ingin saya kenalkan gak hanya kopi dari Aceh saja, tapi juga dari daerah lain," ujar Buwas ketika mempromosikan produk kopinya di sebuah kedai kopi di area Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (8/5). 

Ada dua jenis varian kopi yang ia jual yakni Arabica dan Robusta. Rencananya ia akan memasarkan produk kopinya itu ke seluruh Indonesia, bahkan Buwas mengaku sudah memiliki jejaring hingga ke Papua. 

Baca juga: Jangan Dibuang, Ampas Kopi Ternyata Punya 9 Manfaat Ajaib Ini!

2. Kopi dijual dalam bentuk sachet dan menyasar pedagang starling

Cara Unik Buwas Berjualan Kopi Asli IndonesiaIDN Times/Santi Dewi

Menurut pengusaha Richard Buntario yang memproduksi Kopi Jenderal, produk itu akan dijual dalam bentuk sachet dengan isi 12 gram. Namun, uniknya, produk Kopi Jenderal gak disasar ke kafe, tapi lebih ke pedagang kopi keliling alias starling. 

"Untuk produk kopi Arabica dijual dengan harga Rp 10 ribu - Rp 12 ribu per sachetnya. Sedangkan, Robusta dijual dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu," ujar Richard kepada IDN Times malam ini. 

Apakah dengan harga tersebut tidak terasa mahal bagi para pedagang starling? Richard optimistis produk itu akan laris dibeli oleh para pedagang. 

"Saya rasa sekarang mereka juga udah tahu kalau yang memang benar-benar kopi, pasti harganya mahal. Kalau kopi yang isinya dicampur-campur itu yang murah. Sementara, orang mencarinya yang bagus dan biji kopinya asli," katanya. 

3. Siapa pun dapat menjadi reseller dari Kopi Jenderal

Cara Unik Buwas Berjualan Kopi Asli IndonesiaIDN Times/Santi Dewi

Salah satu keunikan dari Kopi Jenderal, menurut Richard Buntario yakni terletak di cara penjualannya. Richard Buntario mengatakan masyarakat sudah dapat berjualan hanya dengan mengeluarkan investasi Rp 2,2 juta. Di dalam kotak yang diberi nama "Big Box", reseller memperoleh celemek dan 50 paket kopi. 

"Bisa tinggal bawa kompor, teko dan diberi susu kental manis, maka jadi deh kopi susu. Jadi, ini cepat sekali (meluas). Bayangkan, Kopi Jenderal ini bisa ada di sudut di seluruh Indonesia," kata Richard. 

4. Produk Kopi Jenderal dipasarkan tanggal 1 Juni

Cara Unik Buwas Berjualan Kopi Asli IndonesiaIDN Times/Santi Dewi

Richard mengatakan produk Kopi Jenderal akan dipasarkan pada 1 Juni mendatang. Bahkan, rencananya ia menargetkan dalam waktu 6 bulan, produk kopi buatannya bisa menembus di 1.000 toko. 

"Karena ini kan sebenarnya dapat menyasar ke berbagai kalangan, menengah ke bawah dan menengah ke atas juga bisa," kata dia. 

Baca juga: 11 Aturan Minum Kopi yang Harus Dipahami, Manfaatnya Lebih Terasa

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya