Seorang Pelajar di Surabaya Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Ilustrasi/Timesnownews.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Warga Jalan Juwingan, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya dikejutkan dengan penemuan sesosok tubuh tergantung pada Sabtu (16/12) pagi. Korban diidentifikasi sebagai AP (17), pelajar salah satu SMA di Surabaya.
AP ditemukan tergantung di lantai dua rumahnya pada pukul 07.00 WIB. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Korban gantung diri mengunakan tali kain warna putih (tali pramuka) yang diikatkan di galvalum atap rumah yg masih dibangun," ujar Kanit Reskrim, Polsek Gubeng, Ipda Djoko Soesanto ketika dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (16/12).
1. Pertama kali diketahui oleh sang adik.
Ilustrasi/Timesnownews.comMenurut informasi yang dihimpun oleh IDN Times, korban pertama kali diketahui oleh adiknya AR (10). AR mengetahui korban sedang bermain-main dengan tali pramuka pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (16/12).
Mencium gelagat aneh, ayah korban Romli (45) naik ke lantai dua untuk memeriksa. Namun korban sudah ditemukan tergantung. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik aksi korban.
2. Terakhir terlihat pada Jumat malam.
Ilustrasi/Writm.coEditor’s picks
Menurut pengakuan R (45), ayah korban, dirinya terakhir kali bertemu korban pada Jumat (15/12) pukul 18.00 WIB. Ketika itu, korban sedang memasakkan mi instan untuk ibunya. Setelah itu, R bergegas tidur, hingga menemukan jasad korban tergantung pada keesokan harinya.
3. Tak ditemukan tanda kekerasan.
Ilustrasi/Timeslive.co.zaSatreskrim Polsek Gubeng dibantu dengan tim Inafis Polrestabes Surabaya yang mendapat informasi kemudian melakukan olah TKP. Dari penyelidikan tersebut polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan sementara adalah tindakan bunuh diri murni.
4. Korban dikenal sebagai sosok yang relijius.
IDN Times/Sukma ShaktiMenurut keterangan saksi, korban dikenal sebagai sosok yang tertutup dengan keluarga. "Tak ada masalah di sekolah dan ibadahnya tekun sekali," ujar Djoko saat dihubungi IDN Times.
Kini, jenazah korban dibawa ke RSUD Dr. Soetomo untuk divisum.
Baca juga: Depresi karena Lembur 200 Jam Sebulan, Dokter Ini Bunuh Diri
Topik:
Berita Terkini Lainnya
