Kemensos Gandeng Unair Berdayakan Desa Sejahtera Mandiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menggandeng Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dalam kerjasama program pemberdayaan Desa Sejahtera Mandiri. Kerjasama MoU langsung ditandatangani oleh Mensos Khofifah Indar Parawansa dan Rektor Unair, Mohammad Nasih, Selasa (28/11).
"Kemensos telah berkomunikasi dengan Kemenristekdikti untuk mengambil fokus program KKN mahasiswa sebagai mitra pemberdayaan Desa Sejahtera Mandiri," kata Mensos Khofifah di depan awak media.
Targetkan 5000 desa mandiri.
Desa Sejahtera Mandiri (DSM) sendiri adalah salah satu bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian Sosial. Saat ini sebanyak 120 desa dari total 5000 desa yang ditargetkan telah terealisasi. Sedangkan untuk pelaksana teknis di lapangan, Kemensos bekerjasama dengan 22 perguruan tinggi di Indonesia melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa.
"Kenapa KKN? Karena Insya Allah akan ada kontinuitas program sehingga perguruan tinggi mitra akan melihat indikator keberhasilan program tersebut," tambah Khofifah. Menurut Khofifah, pihaknya memang sengaja mencari mitra perguruan tinggi yang memiliki komitmen untuk melakukan pengawalan, pembinaan, pemandirian desa yang baik.
Editor’s picks
Baca juga: Dampingi Khofifah, Emil Diprediksi Gaet Suara Millennials
Bakal ada program KKN sepanjang tahun.
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih menyambut positif kerjasama tersebut. Unair melalui Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) akan menjadi pelaksana di desa-desa. Rencananya program tersebut akan dilaksanakan di beberapa desa yang menjadi wilayah KKN Unair.
"Untuk teknisnya kita akan modifikasi dari program KKN itu. Mungkin bisa jadi tiap bulan atau tiap minggu akan ada orang ke sana (desa binaan)," ujar Nasih
Dirinya juga menekankan bahwa untuk memberdayakan masyarakat tidak mungkin dalam waktu yang singkat. Hal ini mengingat diperlukannya waktu untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa mulai dari membangun sistem, model bisnis, hingga mengawal kegiatan ekonomi lainnya.
"Kita ingin desa-desa itu punya minimarket sendiri sehingga kebutuhan ekonomi dan produktivitas bisa dicapai dari sana," ujarnya optimis.
Baca juga: 10 Tempat Kuliner Enak di Unair, Gak Sampai Rp 25 Ribu Lho!