"Jangan Sampai karena Pilkada Kita Tak Rukun dengan Tetangga"

Beda pilihan udah biasa, bos

Surabaya, IDN Times - Jelang pilkada serentak tahun 2018 mendatang, Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin acara penyerahan sertifikat kepemilikan tanah di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (28/12).

"Saya titip jangan sampai rakyat, saudara-saudara diadu, dipanas-panasi," ujarnya melalui sambungan teleconference. 

1. Memilih pemimpin dengan cermat

Jangan Sampai karena Pilkada Kita Tak Rukun dengan TetanggaIDN Times/Rudy Bastam

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan kepada masyarakat bahwa Pilkada adalah momen lima tahunan. Sehingga pilihan dalam Pilkada akan menentukan nasib daerah dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar memilih pemimpin dengan cermat.

2. Imbau jaga kerukunan

Jangan Sampai karena Pilkada Kita Tak Rukun dengan TetanggaIDN Times/Sakti

Selain itu, Presiden juga mengimbau kepada warga masyarakat untuk dapat menjaga kerukunan. Dirinya sekaligus mengingatkan untuk tidak terpengaruh hal-hal yang dapat memecah-belah kerukunan di masyarakat. "Jangan sampai karena karena Pilkada kita jadi tidak rukun dengan tetangga. Apalagi antar agama, antar suku. Jangan," ujarnya. 

Baca juga: Tiga Partai Politik Ini Masih Belum Sepakat di Pilkada Jawa Timur  

3. Keberagaman adalah anugerah 

Jangan Sampai karena Pilkada Kita Tak Rukun dengan TetanggaIDN Times/Sukma Shakti

Menurutnya, keberagaman di Indonesia adalah anugerah dari Tuhan. Sehingga dengan keberagaman itu harusnya rakyat Indonesia dapat bersatu untuk menghasilkan hal-hal yang positif.  Apalagi, kata dia, Indonesia memiliki 714 suku. Sebuah jumlah yang tak dimiliki oleh negara lain di dunia. 

4. Jangan gunakan isu SARAJangan Sampai karena Pilkada Kita Tak Rukun dengan TetanggaIDN Times/Sukma Shakti

Hal senada juga dikatakan oleh Menteri Dalam Neger, Tjahjo Kumolo. Tjahjo yang ditemui saat memimpin Rapat Pimpinan KPU di Surabaya beberapa waktu lalu mengatakan untuk tidak menggunakan isu SARA sebagai instrumen politik. "Bawaslu dan kepolisian harus tegas jangan sampai ada kampanye yang berujar kebencian, SARA, dan fitnah," kata dia.

Baca juga: 4 Tokoh Ini Bakal Ramaikan Pilkada Jawa Timur 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya