Belajar dari Pilkada Jakarta, 3 Partai di Jatim Deklarasi Damai

Politik tak mengenal kawan atau lawan abadi

Surabaya, IDN Times - Pemilihan Gubernur Jawa Timur memang masih akan berlangsung tahun depan. Namun gaungnya telah terasa.

Demi mewujudkan pilgub yang damai, berkualitas, dan berintegritas, The Initiative Institute bersama perwakilan sejumlah partai politik mengikrarkan deklarasi di hotel Sahid Surabaya, pada Kamis (16/11). 

"Kami memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya melakukan riset, peran kami juga untuk menyosialisasikan dan menyebarkan pilgub yang bersih, damai, dan berintegritas," ujar CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi Kusman.

Ikrarkan 3 poin.

Belajar dari Pilkada Jakarta, 3 Partai di Jatim Deklarasi Damai

Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Kuswanto, Wakil Ketua DPD PAN Ahmad Rubai, serta Wakil Ketua DP PDIP Hari Putri Lestari. 

Ketiga perwakilan partai tersebut bersama dua pembicara lainnya membacakan poin-poin deklarasi. Kelima poin itu antara lain 

1. Siap mewujudkan kemajuan daerah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UU Negara Republik Indinesia Tahun 1945

2. Siap ikut serta dalam mensukseskan pelaksaan pemiihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Jawa Timur tahun 2018.

3. Siap ikut serta mewujudkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Jawa Timur tahun 2018 dengan damai, berkualitas, dan berintegritas berdasarkan pancasila dan UUD 1945 demik terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil dan makmur. 

Belajar dari Jakarta.

Belajar dari Pilkada Jakarta, 3 Partai di Jatim Deklarasi DamaiIDN Times/Rudy Bastam

Dosen dan pengamat politik Universitas Airlangga, Hari Fitrianto dalam paparannya sebelum deklarasi menyatakan bahwa pemilihan gubernur Jatim mendatang akan menghadapi sejumlah tantangan.

"Bukan tidak mungkin apa yang terjadi di Jakarta itu bisa terjadi di Jatim," ujarnya. Masih menurut Hari, walaupun potensi isu SARA dalam pilgub Jatim cenderung kecil, namun bisa jadi isu yang dimunculkan adalah soal kepemimpinan perempuan misalnya. 

Sementara itu, CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi menilai bahwa isu kemungkinan isu SARA di Jawa Timur cenderung kecil. Namun dirinya tetap mengharap agar hal tersebut tidak dikomodifikasi oleh para pelaku politik. "Di sinilah pentingnya kesadaran berliterasi untuk tidak menjadikan hoax dan isu SARA menjadi instrumen politik," katanya. 

Baca juga: Tahun Depan, Jatim Targetkan 1 Juta Wisatawan Mancanegara 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya