5 Prajurit TNI Ini Pernah Melakukan Aksi Heroik

Sebagian gugur dalam tugas.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati hari kelahirannya pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya. Dipilihnya tanggal ini merujuk pada tanggal pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) oleh Bung Karno yang kemudian menjadi cikal-bakal TNI saat ini. Tahun ini sendiri merupakan kali ke-72 TNI merayakan ulang tahunnya. Sejak berdiri hingga kini, TNI tentu telah banyak melakukan berbagai pertempuran untuk menjaga kedaulatan negara.

Dalam sebuah pertempuran, tentu banyak aksi heroik yang dilakukan oleh anggota-anggota TNI. Tanpa bermaksud mengecilkan peran dan pengorbanan dari pahlawan dan anggota TNI lain, berikut kami rangkum 5 anggota TNI paling heroik versi IDN Times.

1. Tatang Koswara.

5 Prajurit TNI Ini Pernah Melakukan Aksi Heroikmerdeka.com

Kiprahnya saat bertugas bersama TNI AD patut mendapat penghargaan. Suatu hari saat menjadi sniper di Timor Timur (saat ini Timor Leste), Tatang diberi tugas untuk menembak musuh. Tak disangka, Tatang justru diberondong musuh dengan senapan mesin, hingga betisnya terkena luka tembak. Untungnya dia masih bisa bertahan dan meloloskan diri. Dengan gunting kuku dan syal merah putih, Tatang pun mengeluarkan peluru dan membalut lukanya.

Dalam karirnya Tatang berhasil membunuh 80 orang musuh dengan senapannya. Atas prestasi tersebut Tatang masuk dalam 14 besar World's Sniper's Roll of Honour.

2. Usman dan Harun.

5 Prajurit TNI Ini Pernah Melakukan Aksi Heroikjpnn.com

Usman Janatin dan Harun Thohir, adalah dua anggota Korps Komando Operasi Angkatan Laut (KKO-AL). Saat Operasi Dwikora antara tahun 1962-1965, Usman dan Harun mendapat perintah untuk melakukan serangan bom di MacDonald House Kawasan Orchard Road, Singapura. Nahas, ketika akan melarikan diri melalui laut, keduanya tertangkap patroli pasukan Singapura.

Keduanya kemudian dijatuhi hukuman mati dan digantung di penjara Chang-ie pada 17 Oktober 1968. Meski di Singapura dianggap teroris, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan keduanya menjadi pahlawan. TNI AL juga mengabadikan Usman Harun sebagai nama Kapal Republik Indonesia pada tahun 2014.

Baca juga: Begini Menu "Bekal" Tentara di 7 Negara, Mana yang Terenak?

3. John Lie.

5 Prajurit TNI Ini Pernah Melakukan Aksi Heroikkompas.com

John Lie adalah seorang perwira Angkatan Laut keturunan Tionghoa dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. Kiprah John Lie diawali saat dia bekerja pada Koninlijk Paketvaart Maatschapij (KPM). Di sana, dia belajar tentang nautika dan pemetaan ranjau laut di Selat Malaka. Setelah kemerdekaan, John Lie bergabung dengan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) dengan pangkat Kelasi III.

Karirnya semakin cemerlang ketika dirinya ditugaskan untuk memimpin operasi penyelundupan senjata bagi para pejuang di Indonesia pada tahun 1947. Operasi yang dengan kapal "The Outlaw" tersebut dicurigai pasukan musuh. Tercatat dua kali kapal The Outlaw harus menerima serangan udara dan laut. Ajaibnya, John Lie selalu berhasil selamat. Atas perjuangannya pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar pahlawan. TNI AL pun memberi nama KRI John Lie untuk menghormati jasa "Si Hantu Selat Malaka"

4. Djalaludin Tantu.

5 Prajurit TNI Ini Pernah Melakukan Aksi Heroiktni-au.mil.id

Djalaludin Tantu adalah penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) kelahiran Gorontalo. Pada awal karirnya, dia ditugaskan untuk menjadi penerbang pesawat angkut Dakota T-440 di Skuadron 2 Lanud Cililitan. Pada saat Operasi Pembebasan Irian Barat tahun 1961, Djalaludin ditugaskan untuk menerbangkan pesawat dan menerjunkan pasukan payung.

Namun, saat kembali ke markas, pesawat Djalaludin dihadang oleh pesawat patroli Belanda, hingga dirinya harus melakukan pendaratan darurat di Laut Banda. Djalaludin kemudian menjadi tawanan musuh.  Usai berakhirnya operasi Irian Barat, Djalaludin kemudian dibebaskan.

Dua tahun berselang, Djalaludin menerima tugas Operasi Dwikora. Dalam operasi itu, dia kembali diperintahkan untuk membantu penerjunan pasukan payung di Kalimantan Utara. Namun nahas, pesawat Djalaludin hilang kontak dan jatuh di perairan Selat Malaka saat menghindari sergapan pesawat musuh. Namanya kemudian diabadikan sebagai nama bandara di Gorontalo.

5. Agustinus Adisutjipto.

5 Prajurit TNI Ini Pernah Melakukan Aksi Heroiktni-au.mil.id

Agustinus Adisutjipto adalah bekas penerbang di KNIL. Setelah proklamasi kemerdekaan, Adisutjipto kembali dipanggil untuk bergabung dalam TKR Jawatan Penerbangan yang kelak menjadi AURI dan TNI AU. Bersama Suryadi Suryadarma, dirinya membangun Sekolah Penerbang Militer di Lanud Maguwo, Yogyakarta untuk mencetak penerbang-penerbang muda yang diperlukan dalam operasi militer. 

Perjuangan Adisutjipto harus terhenti ketika pesawat Dakota VT-CLA yang memuat obat-obatan ditembak jatuh oleh pesawat Belanda. Pesawat ditemukan dalam kondisi patah menjadi dua dan terbakar, Adisutjipto pun tewas. Atas perjuangannya pada masa-masa awal TNI AU, namanya diabadikan menjadi nama bandara di Yogyakarta dengan nama Bandara Adisucipto yang sebelumnya bernama Lapangan Udara Maguwo.

Baca juga: 7 Artis Tanah Air Ini Berperan Jadi Pahlawan Nasional di Film, Makin Berwibawa

Topik:

Berita Terkini Lainnya