"Terus Terang Kami Tidak Bisa Menyediakan Rumah Murah"

Harus realistis...

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat tampaknya ingin mengakhiri polemik mengenai program rumah murah. Djarot menyatakan bahwa pihaknya tak mungkin bisa menyediakan rumah seharga Rp 350 juta di tengah kota Jakarta untuk warga.

Meski meragukan, tapi Djarot berkata ia dan Ahok menghargai program Anies-Sandiaga.

Terus Terang Kami Tidak Bisa Menyediakan Rumah MurahAtika Fauziyyah/ANTARA FOTO

Dikutip dari Liputan 6, saat berkunjung ke Jalan Sentra Primer RT 03 RW 08, Pulo Gebang, Jakarta Timur, pada Selasa (4/4), Djarot berkata,"Terus terang saja kami tidak bisa menyediakan rumah dengan harga Rp 350 juta. DP 0 persen angel meneh (susah lagi)." Program tersebut memang menjadi salah satu unggulan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno selain OK OCE.

Ia sendiri mengaku menghargai bila pasangan Anies-Sandiaga mampu memenuhi janjinya tersebut. Walau begitu, Djarot tetap meyakini bahwa hunian yang paling mungkin dibangun di tengah kota Jakarta adalah yang vertikal.

"Saya mengapresiasi baik, itu programnya baik, tapi persoalannya iso ndak (bisa tidak)? Mohon maaf kami gak bisa, karena kami selalu sampaikan kalau bangun perumahan layak huni di Jakarta itu vertikal, ke atas," tegasnya. Menurutnya, warga bisa menyewa rusun dengan harga kos dan memiliki rumah di pinggiran Jakarta.

Baca Juga: Ahok Janjikan Pasukan Bedah Rumah, Sandiaga Sebut DP Rp 0 Lebih Ideal

Baik Ahok maupun Plt Gubernur DKI Jakarta meyakini program Anies-Sandiaga mustahil terwujud.

Terus Terang Kami Tidak Bisa Menyediakan Rumah MurahPuspa Perwitasari/ANTARA FOTO

Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berkata bahwa rumah di tengah kota Jakarta tak ada yang seharga Rp 350 juta. Itu karena penjualan tanah harus berpatokan pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) setiap wilayah. Menurut Sumarsono, jika pun ada, itu hanyalah penipuan semata. Ahok juga meragukan program itu bisa terwujud.

Pasalnya, menurut Anies, pemerintah yang harus memberikan dana talangan untuk uang muka rumah. Dari perhitungan Ahok, jika seperti itu, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengeluarkan dana sebesar Rp 350 triliun sebab Anies berkata ada 1 juta warga Jakarta yang tak memiliki rumah. Sedangkan harga rumah yang diusulkan Anies adalah Rp 350 juta. Jumlah tersebut terlalu besar, padahal APBD DKI hanya Rp 70 triliun.

Anies dan Sandiaga sendiri berbeda pendapat mengenai program rumah DP 0 rupiah mereka.

Terus Terang Kami Tidak Bisa Menyediakan Rumah MurahDedy Wijaya/ANTARA FOTO

Program rumah DP 0 rupiah Anies-Sandiaga terbilang membingungkan karena selalu berubah-ubah. Anies sempat tercatat menyebutkan bentuk rumah murah yang ia maksud setidaknya selama dua kali dan di dua kesempatan itu pernyataannya berbeda.

Pada debat di Mata Najwa (27/3), misalnya. Anies mengkritik pemerintahan Ahok yang terlalu mengandalkan rumah susun. Ia kemudian berkata bahwa jika terpilih, suplai bangunan itu dari masyarakat yang menjual rumahnya, bukan pemerintah.

"Jembatan itu belum disediakan Pemprov DKI Jakarta karena selalu bergantung kepada rusun. Kalau program ini (DP 0 Rupiah) tidak, karena suplai yang ada di masyarakat, masyarakat menjual rumah, ukuran apapun juga dan syaratnya ini rumah pertama dan untuk ditinggali," ujar Anies.

Namun, ketika bertemu warga Petojo pada Minggu (2/4), Anies berkata bahwa warga tak hanya bisa mencicil rumah tapak, tapi juga rumah susun. "Program ini adalah program untuk pembiayaan, untuk membeli rumah, baik rumah datar maupun rumah susun," katanya.

Sandiaga sendiri juga tak tegas menyebutkan rumah seperti apa yang ingin dimasukkan ke dalam program rumah DP 0 rupiah. Sandiaga menilai, "Sangat mungkin (rumah seharga 350 juta dan DP 0 rupiah). Pemprov punya tanah yang banyak, kita bisa bermitra, kita bisa bangun dan kita bisa berikan solusi pendanaan bagi warga."

Sedangkan di situs resmi Anies-Sandiaga, disebutkan bahwa rumah yang dimaksud merupakan rumah susun dengan harga Rp 350 juta. Bahkan, di situs tersebut ada poin di mana keduanya ingin mendorong pembangunan rumah susun terutama untuk warga berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Jika Anies-Sandi Bisa Sediakan Rumah Rp 350 juta, Ahok Siap Borong

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya