Tangkal ISIS dari Filipina, Indonesia Tingkatkan Patroli

Pemberontak yang terafiliasi dengan ISIS tengah beroperasi di Filipina

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan bahwa Indonesia telah meningkatkan patroli guna mencegah masuknya anggota ISIS dari Filipina. Patroli tersebut dilakukan di laut dan darat Indonesia.

Seperti diketahui, kondisi di kota Marawi yang berlokasi di Filipina bagian selatan mulai mencekam. Sekelompok pemberontak yang terafiliasi dengan ISIS mulai beroperasi. Per 28 Mei 2017, militer Filipina menyebut ada 19 warga sipil, 61 anggota Maute dan Abu Sayyaf, serta 13 tentara dan empat polisi tewas akibat bentrokan antar kubu.

Pemerintah bekerjasama dengan Polri dan TNI.

Tangkal ISIS dari Filipina, Indonesia Tingkatkan PatroliRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Dikutip dari Antara, Wiranto mengaku bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Polri dan TNI untuk patroli yang bertujuan menghalau kemungkinan masuknya para teroris yang berhubungan dengan ISIS dari negara tetangga.

"Kita perkuat patroli maritim, perkuat juga posisi di darat. Saya sudah berbincang dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk membendung kemungkinan adanya penerobosan ke Indonesia," kata Wiranto. Ia juga tak membantah adanya WNI yang tergabung dalam kelompok teroris yang ingin mendirikan kekhalifahan Islam tersebut.

"Tercatat 500 orang dari Indonesia yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dalam konsep di sana. Boleh jadi aktivis ISIS ini telah disebar, dan yang ada di Filipina saat ini termasuk dari Indonesia," tambah Wiranto.

Baca Juga: Cinlok, Agen FBI Ini Malah Nikahi Milisi ISIS

Simpatisan ISIS dilatih berperang.

Tangkal ISIS dari Filipina, Indonesia Tingkatkan PatroliDewi Fajriani/ANTARA FOTO

Wiranto menerangkan bahwa ISIS mengadopsi konsep divergensi yang mengundang dan mendatangkan simpatisan dari berbagai negara untuk dimasukkan ideologi mereka dan dilatih bertempur," jelas Wiranto.

Parahnya, mereka telah menyebar di seluruh dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara. Ia pun menekankan pentingnya membendung ideologi ISIS agar tak masuk ke Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sendiri disebut mencari tahu jumlah WNI yang terlibat dengan gerakan ISIS.

Wiranto mendukung upaya pemerintah Filipina dalam memberantas terorisme.

Tangkal ISIS dari Filipina, Indonesia Tingkatkan PatroliErik De Castro/File Photo/Reuters

Salah satu warga Marawi yang diwawancara CNN mengatakan bahwa para militan memasuki kota tersebut pada 24 Mei dengan memakai penutup wajah dan membawa senjata. Warga pun ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah.

Presiden Duterte pun menetapkan darurat militer yang masih berlaku hingga saat ini. Militer Filipina sendiri dikabarkan tengah mengejar pria bernama Isnilon Hapilon. Ia adalah teroris yang didukung ISIS untuk menjadi emir atau pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Dikutip dari The Guardian, Hapilon berada dalam daftar pencarian orang FBI dengan hadiah lebih dari Rp 66 miliar bagi siapapun yang berhasil menangkapnya. Wilayah Filipina bagian selatan, yakni Mindanao, memang bermasalah dengan keberadaan kelompok Abu Sayyaf dan Maute yang telah menyatakan sumpah kesetiaan kepada ISIS.

Wiranto pun menegaskan bahwa pemerintah Indonesia mendukung langkah Duterte untuk menumpas ideologi ekstrem yang bermuara pada terorisme, termasuk juga para pelakunya. "Kita dukung sepenuhnya pihak Filipina untuk segera melakukan satu serangan sistematis untuk memperkecil kemungkinan basis ISIS di Filipina Selatan itu," kata Wiranto.

Baca Juga: Atasi Terorisme, Mesir Berencana Perketat Media Sosial

Topik:

Berita Terkini Lainnya