Soal Tuduhan Video Rasis, Ruhut Sebut Ahok Sudah Kebal
Rosa Panggabean/ANTARA FOTO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Video kampanye terbaru pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang berjudul #BeragamItuBasukiDjarot menuai banyak kecaman publik. Setidaknya, karena video kampanye yang dirilis pada 8 April itu, ada dua jenis tudingan yang dilayangkan kepada pasangan nomor urut 2 tersebut. Pertama, bahwa isinya rasis. Kedua, mengejek Jokowi tak mampu menjaga keamanan negara.
Fadli Zon menyebut Ahok rasis.
Aprillio Akbar/ANTARA FOTOWakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, berkata bahwa isi video tersebut tak baik untuk masyarakat. Ia mempersoalkan nuansa gelap dalam video kampanye Ahok-Djarot itu. "Karena jelas di situ menyebarkan satu persepsi seolah-olah di Jakarta dan juga masyarakat muslim itu penuh kekerasan. Apalagi di situ ada tulisan 'Ganyang Cina' dan lain-lain," ujar Fadli, seperti dikutip dari Viva News.
Tak hanya itu, Fadli juga menyebut Ahok rasis. "Jadi kalau sekarang atau selama ini ada tuduhan-tuduan rasis, sebenarnya siapa yang rasis? Jelas di situ menurut saya Saudara Ahok itu yang rasis." Menurutnya, video kampanye itu bisa dilaporkan ke kepolisian atau Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena melanggar aturan yang ada.
Baca Juga: Ahok-Djarot Janjikan KJP untuk Santri
Ahok-Djarot memang rencananya akan dilaporkan ke KPI.
Muhammad Adimaja/ANTARA FOTOEditor’s picks
Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer, Anthony Leong, mengatakan pihaknya tengah mengkaji lebih dalam video kampanye itu dan berencana melaporkan pasangan Ahok-Djarot ke KPI. Menurut, Anthony, isi video itu menjelekkan Jokowi sebagai presiden yang dianggap tak bisa menjaga keamanan negara.
Anthony melihat justru bukan keberagaman yang sedang dipertontonkan Ahok-Djarot, melainkan pelecehan bahwa masyarakat Jakarta menyukai kekerasan. “Pelecehan terhadap akal sehat kita sebagai manusia biasa dan pelecehan terhadap sistem demokrasi Indonesia," kata Anthony.
Dengan video kampanye itu, Anthony menilai Ahok-Djarot ingin mengesankan bahwa Jakarta belum siap menerima keberagaman. Padahal, menurut Anthony, Jakarta justru menunjukkan keberagaman itu sendiri. "Keberagaman itu sudah fakta, tidak perlu terus dilontarkan. Ini seakan-akan Jakarta belum siap menerima keberagaman."
Ruhut Sitompul mengatakan Ahok-Djarot tak takut lagi.
Aprillio Akbar/ANTARA FOTOUsai menerima beragam kecaman, juru bicara timses Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, mengaku bahwa pasangan yang ia dukung pasti akan menang. Dikutip dari Gatra, Ruhut berkata, "Justru sekarang kita tidak terbendung lagi. Tidak takut sama sekali. Lu jual, gue beli."
Salah satu sumber keyakinannya itu adalah semakin banyaknya warga Jakarta yang mendukung Ahok-Djarot di putaran dua. Ruhut mengklaim banyak pemilih yang awalnya mencoblos untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni kini berpindah ke Ahok-Djarot. Selain itu, Ruhut percaya dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga berdampak pada elektabilitas Ahok-Djarot.
Video kampanye Ahok-Djarot yang dipersoalkan itu memang membawa suasana gelap seperti kerusuhan 1998 di mana warga keturunan Tionghoa menjadi target amukan massa. Ditambah lagi ada adegan di mana massa berpakaian putih, berpeci, serta bersorban tengah mengamuk di depan sebuah spanduk bertuliskan Ganyang Cina. Bahkan, netizen memprotesnya dengan menggunakan tanda pagar #KampanyeAhokJahat.
Baca Juga: Dukung Anies-Sandi, Tokoh Kalijodo Dendam Pada Ahok?
Topik:
Berita Terkini Lainnya
