Jadi Percontohan, Sekolah di Purwakarta Akan Miliki Fasilitas Ibadah untuk Semua Agama

Ini baru toleransi!

Salah satu isu yang cukup mengkhawatirkan dan sedang dihadapi bangsa ini adalah kurangnya toleransi antar umat beragama. Inilah yang coba diredam oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sekolah di Purwakarta menyiapkan fasilitas ibadah bagi semua siswa dari berbagai agama.

Jadi Percontohan, Sekolah di Purwakarta Akan Miliki Fasilitas Ibadah untuk Semua AgamaBupati Dedi Mulyadi di depan vihara di SMP Yos Soedarso, Purwakarta - TEMPO/Nanang Sutisna via tempo.co

Dikutip dari Tempo (2/11/2016), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pihaknya siap menyediakan fasilitas ibadah yang setara bagi semua pemeluk agama di setiap sekolah mulai tingkat SD hingga SMA dan sederajat. Dia menjelaskan bahwa seluruh pemeluk agama mendapat hak yang sama. 

Lebih jauh lagi Dedi menjelaskan bahwa meski dalam satu sekolah hanya ada satu siswa yang memeluk agama berbeda, dia menjamin bahwa sekolah akan tetap menyediakan tempat ibadah baginya. Dia mencontohkan bila di sebuah sekolah mayoritas siswanya beragama Islam, lalu ada satu siswa yang memeluk Katolik, sekolah tetap menyediakan tempat ibadah untuk siswa tersebut. Hal sebaliknya juga berlaku. Intinya, semua sekolah akan mengakomodasi kebutuhan beribadah semua anggota sekolah.

Baca Juga: Indonesia Butuh 10 Tipe Guru Seperti Ini Agar Anak-anak Bangsa Semakin Maju!

Program tersebut merupakan kelanjutan dari implementasi pendidikan berkarakter di Kabupaten Purwakarta.

Jadi Percontohan, Sekolah di Purwakarta Akan Miliki Fasilitas Ibadah untuk Semua AgamaIlustrasi -thefifthcolumnnews.com

Dedi berujar bahwa jaminan keberagaman agama di dunia pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, dengan cara itu anak-anak bisa belajar melakukan toleransi beragama sejak dini. Ia menilai bahwa tidak ada yang sulit dari penyediaan ruang ibadah kepada seluruh pemeluk agama. Dedi menuturkan sekolah hanya perlu menyulap ruang kelas yang sudah ada.

Jika sebelumnya siswa-siswa beragama Islam membiasakan diri melakukan salat dhuha dan mengaji bersama tiap hari sebelum masuk sekolah, kini Pemerintah Kabupaten Purwakarta menginginkan siswa non-Muslim juga bisa melakukan ibadah mereka di jam yang sama di sekolah, yakni pukul 6 hingga 6.30 pagi.

Satu hal yang tidak kalah mengesankan dari program ini adalah pemerintah menjamin bahwa pihaknya tetap akan sediakan tempat ibadah meski seorang siswa memeluk keyakinan leluhur seperti Sunda Wiwitan dan Kejawen. Program ini adalah kelanjutan dari implementasi pendidikan berkarakter di Kabupaten Purwakarta yang dijalankan sejak tahun 2008.

SMPN 1 Purwakarta dijadikan sekolah percontohan.

Jadi Percontohan, Sekolah di Purwakarta Akan Miliki Fasilitas Ibadah untuk Semua AgamaIlustrasi - asianews.it

Satu sekolah di Kabupaten Purwakarta, SMPN 1 Purwakarta, ditunjuk menjadi sekolah percontohan dalam program keberagaman agama ini. Keputusan ini dilatarbelakangi lengkapnya fasilitas dan guru rohani di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SMPN 1 Purwakarta mengaku senang sekolahnya menjadi proyek percontohan. Seorang tokoh Katolik Purwakarta, Zakarias Kayus, juga mengapresiasi program ini dan berharap pemeliharaan keberagaman agama di Purwakarta harus jadi contoh bagi daerah lain sehingga suasana damai bisa tercipta.

Baca Juga: Penyerangan Polisi di Tangerang: Apakah Radikalisme Telah Menyebar ke Anak Muda?

Topik:

Berita Terkini Lainnya