Rizieq Ingin Disambut Seperti Pemimpin Revolusi Iran

Dan segala pernyataan heboh menjelang kedatangannya.

Rizieq Shihab telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus dugaan chat porno yang melibatkan dirinya dan Firza Husein. Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu dijerat pasal yang sama dengan Firza.

Pasal itu adalah Pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman minimal lima tahun penjara.

Kepolisian sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Rizieq Ingin Disambut Seperti Pemimpin Revolusi IranWahyu Putro A/ANTARA FOTO

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengaku bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Rizieq Shihab pada Selasa (30/5). Surat itu dikirimkan ke tempat tinggal Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat.

Ia akan dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) bila tetap mangkir dari panggilan. Beredar kabar pula terkait polisi yang meminta bantuan Interpol untuk menangkap Rizieq. Namun, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Martinus Sitompul berkata bahwa pihaknya belum memutuskan ini.

"Kalau kita menganggap bahwa ada kebutuhan masyarakat internasional, karena (Rizieq) di luar negeri, kita akan terbitkan nanti red notice (permintaan penahanan sementara)," ujarnya.

Penerbitan red notice disusul dengan pemberitahuan kepada kepolisian di negara-negara anggota Interpol tentang individu yang tengah dicari di suatu negara.

Baca Juga: Polri: Warga yang Main Hakim Sendiri Bisa Jadi Tersangka

Rizieq dikabarkan akan pulang dan ingin disambut layaknya Ayatollah Khomeini.

Rizieq Ingin Disambut Seperti Pemimpin Revolusi IranIDN Times

Pengacara Rizieq Shihab, Sugito, mengatakan bahwa kliennya akan segera kembali ke Indonesia. Awalnya Rizieq menolak untuk pulang karena ia meyakini kepolisian tengah merekayasa kasus untuk memfitnahnya. Dengan kata lain, Rizieq tengah melakukan pemberontakan melawan pihak berwajib.

Rizieq sendiri berharap kembalinya akan mendapat sambutan meriah. Bahkan, menurut Sugito, Rizieq ingin ia disambut seperti pemimpin revolusi Iran, Ayatollah Khomeini. "Bahwa kepulangan beliau itu berharap seperti penyambutan Ayatollah Khomeini ketika pulang dari Prancis ke Teheran ketika Revolusi Iran," ujar Sugito seperti dikutip dari BBC Indonesia. 

Mendiang Ayatollah Khomeini adalah pemimpin Islam Syiah yang merupakan tokoh kunci revolusi Iran pada 1979. Ia sempat hidup dalam pengasingan ketika Shah Iran, Reza Pahlavi, berkuasa. Saat ia kembali ke Tehran, ada jutaan rakyat Iran yang menyambut kedatangannya. Sugito berujar bahwa sambutan dari masyarakat berpengaruh pada benar atau tidaknya Rizieq memang pelaku chat porno tersebut.

"Jadi kalau misalnya sambutan antusias dari umat, tentunya kan pemerintah akan berpikir bahwa 'oh benar bahwa yang dilakukan selama ini adalah rekayasa, adalah fitnah," ucap Sugito.

Para pengacara Rizieq saling berkompetisi mengeluarkan pernyataan heboh terkait kasus ini.

Rizieq Ingin Disambut Seperti Pemimpin Revolusi IranIDN Times

Sebelum berharap disambut seperti Ayatollah Khomeini, salah satu pengacara Rizieq yang lain yakni Eggi Sudjana. Ia sempat mengklaim akan ada dampak buruk bila pimpinan FPI itu dijemput paksa.

Eggi meyakini bahwa jutaan pendukung Rizieq akan protes besar seandainya itu terjadi. "Apalagi kalau habib (Rizieq Shihab) pulang. Jutaan orang datang. Bandara bisa ketutup," kata Eggi.

Pengacara Rizieq yang lain lagi, Kapitra Ampera, pernah berujar bahwa Rizieq diundang ke markas PBB di Jenewa, Swiss, oleh Komisi HAM PBB (OHCHR) untuk memaparkan kasus yang dialaminya. Ia juga berkata pengacara Mahkamah Internasional siap membelanya.

Terakhir, Kapitra mengklaim ada 726 pengacara yang siap mendukung Rizieq Shihab. Bahkan, menurut Kapitra, ada pengacara asal London, Inggris, yang turut berkomitmen membantu Rizieq dalam kasus dugaan chat porno tersebut.

Baca Juga: Buktikan Tak Bersalah, Rizieq Diminta Pulang

Topik:

Berita Terkini Lainnya