Pemirsa TV Bisa Ikut "Mendebat" Para Cagub DKI, Ini Caranya

Debat pilkada putaran kedua hanya akan digelar satu kali

Debat Pilkada DKI untuk putaran dua akan digelar pada Rabu, 12 April 2017. KPU DKI Jakarta tengah menyiapkan satu format baru untuk membuat warga semakin aktif berpartisipasi di dalamnya. Sumarno, Ketua KPU DKI, membocorkan apa format baru tersebut.

Masyarakat bisa memberikan pertanyaan langsung di tengah debat.

Pemirsa TV Bisa Ikut Mendebat Para Cagub DKI, Ini CaranyaAprillio Akbar/ANTARA FOTO

Dikutip dari Liputan 6, Sumarno berkata bahwa nantinya masyarakat yang memiliki pertanyaan untuk tiap pasangan kandidat, baik kepada calon Gubernur maupun calon Wakil Gubernur, bisa mengajukannya secara langsung di tengah debat. Namun, kesempatan tersebut tidak diberikan seluas-luasnya.

Menurut Sumarno, syarat pertamanya adalah bahwa pertanyaan dari masyarakat tak boleh menyerang kandidat. Syarat kedua adalah masyarakat harus netral dalam bertanya. Untuk memastikan kedua syarat tersebut dipenuhi, KPU DKI berencana membuat tim sendiri serta meminta panelis untuk memandu jalannya tanya jawab.

"Nanti ada tim independen yang menghimpun aspirasi masyarakat. Biar alamiah mereka sendiri (bertanya) di forum debat, dipandu panelis agar pertanyaan tidak menyerang, memojokkan, menunjukkan afiliasi. Masyarakat yang netral," ujar Sumarno.

Baca Juga: Ketika Ahok dan Anies Saling Klaim Program Kerja

Tujuan dari pembuatan format baru tersebut adalah untuk mengajak masyarakat lebih berpartisipasi.

Pemirsa TV Bisa Ikut Mendebat Para Cagub DKI, Ini CaranyaM Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Berkaitan dengan teknis pelaksanaan seperti siapa saja anggota tim independen dan berapa orang penanya yang akan diakomodasi, Sumarno mengaku akan merumuskannya dengan lembaga yang dipimpinnya itu. Satu hal yang jelas, kata Sumarno, anggota tim harus merupakan tokoh kredibel, netral, dan profesional.

Sumarno sendiri menyebut bahwa format tersebut dibuat agar masyarakat bisa lebih berpartisipasi dalam debat Pilkada. Ia juga mengaku dengan cara tersebut diharapkan masyarakat semakin mengenal pasangan kandidat sehingga nantinya tak hanya berpandangan negatif kepada salah satu calon akibat rumor yang beredar. Untuk tema, KPU DKI memilih tajuk 'Masyarakat Untuk Jakarta' agar lebih sejalan dengan semangat mengajak para calon pemilih lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi tersebut.

Sebelum debat KPU, kedua calon Gubernur terlebih dahulu tampil dalam debat di sebuah stasiun TV swasta.

Pemirsa TV Bisa Ikut Mendebat Para Cagub DKI, Ini CaranyaIDN Times

Senin (27/3) calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan tampil lebih dulu dalam acara debat Mata Najwa Eksklusif: Babak Final Pilkada Jakarta yang disiarkan oleh Metro TV. Dalam debat yang berlangsung seru tersebut baik Ahok dan Anies bersikukuh dengan program-program yang mereka tawarkan.

Misalnya, Ahok tetap teguh akan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan format yang ada sekarang, yakni, tak bisa ditarik tunai dan hanya bisa dinikmati oleh anak-anak sekolah. Sementara Anies ingin mengubahnya menjadi KJP Plus di mana uang bisa ditarik tunai dan diberikan tak hanya kepada anak yang sekolah, tapi juga yang tidak sekolah.

Dalam debat tersebut juga ada sejumlah pernyataan-pernyataan dari masing-masing cagub yang membuat ramai media sosial. Seperti saat Anies menyebut banyak rumah di tengah Jakarta yang harganya Rp 350 juta. Pernyataan ini menimbulkan kontroversi di kalangan netizen. Begitu juga ketika Anies berujar ia berusaha menghentikan Ahok menjadi gubernur yang dijawab Ahok dengan berkata bahwa keputusan itu di ada tangan warga Jakarta.

Baca Juga: Dua Kandidat Targetkan Dana Kampanye Miliaran Rupiah, Siapa Paling Transparan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya