Kajian Rampung Akhir Tahun, Palangkaraya Paling Berpeluang Jadi Ibu Kota Baru

Beban Jakarta dinilai terlalu berat

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, mengaku bahwa pihaknya saat ini tengah mengkaji rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke luar Pulau Jawa. Wilayah yang disebut-sebut menjadi tujuan adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Bappenas mempertimbangkan ketersediaan lahan sebelum merekomendasikannya kepada Presiden Joko Widodo.

Kajian Rampung Akhir Tahun, Palangkaraya Paling Berpeluang Jadi Ibu Kota BaruWidodo S. Jusuf/ANTARA FOTO

Bambang menegaskan jika nantinya ibu kota negara dipindah, lokasinya harus di luar Pulau Jawa. Pertimbangannya adalah ketersediaan lahan, tanah yang ada harus dikuasai seluruhnya oleh pemerintah, serta proses pendanaan.

Menurutnya, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain akan mengurangi beban Jakarta yang selama ini menjadi pusat pemerintahan, keuangan, serta bisnis. "Pindahnya ke luar Jawa, yang pasti itu. Persisnya di mana, tentunya kita lihat pada ketersediaan lahan yang sudah 100 persen dikuasai oleh pemerintah, jadi tidak perlu ada pembebasan lahan lagi," kata Bambang, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: 9 Perasaan Ini Jadi Bukti Kejam dan Manisnya Ibu Kota Bagi Kamu yang Lahir di Kota Kecil

Kajian oleh Bappenas ditargetkan selesai pada 2017.

Kajian Rampung Akhir Tahun, Palangkaraya Paling Berpeluang Jadi Ibu Kota BaruWahyu Putro A/ANTARA FOTO

Bambang pernah menyebutkan bahwa Bappenas menargetkan kajian tentang pemindahan ibu kota akan selesai pada 2017. Ia pun meyakinkan publik bahwa Bappenas terus melaporkan perkembangan kepada Presiden Jokowi. Bambang sendiri menilai Pulau Jawa, terutama Jakarta, terlalu mendominasi khususnya dalam hal keuangan sehingga perlu tempat baru yang fokus berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

Palangkaraya menjadi kandidat terkuat.

Kajian Rampung Akhir Tahun, Palangkaraya Paling Berpeluang Jadi Ibu Kota BaruWidodo S. Jusuf/ANTARA FOTO

Bambang sendiri menyebut bahwa Bappenas mengkaji beberapa kota, tapi tak bisa dipungkiri bahwa Palangkaraya menjadi kandidat terkuat. Ini karena Soekarno selaku Presiden pertama sempat memunculkan wacana bahwa ibu kota harus dipindah ke Palangkaraya pada 1950-an. Ia bahkan sempat mendatangi Palangkaraya untuk melakukan tinjauan secara langsung.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat berujar Mamuju bisa menjadi pilihan tepat.

Kajian Rampung Akhir Tahun, Palangkaraya Paling Berpeluang Jadi Ibu Kota BaruWidodo S. Jusuf/ANTARA FOTO

Bertolak belakang dengan opini populer yang menempatkan Palangkaraya sebagai kota yang sangat berpotensi menjadi ibu kota baru Indonesia, Wakil Presiden Jusuf Kalla justru punya pendapat lain. Menurutnya, kota yang ideal adalah Mamuju yang terletak di Sulawesi Selatan. Kota itu disebut sebagai jembatan aktivitas ekonomi antara Palu dan Makassar.

"Kebanyakan (negara tetangga) mengambil tempat yang persis di tengah negara. Tahu tidak kota apa yang persis di tengah Indonesia? Mamuju," kata Jusuf Kalla, seperti dikutip dari Tempo. Menurutnya, lokasi yang di tengah negara akan memudahkan pemerintah dalam membagi perhatian ke wilayah-wilayah lain.

Jusuf Kalla menggunakan Myanmar sebagai contoh.

Kajian Rampung Akhir Tahun, Palangkaraya Paling Berpeluang Jadi Ibu Kota BaruMuhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Ia mencontohkan Myanmar yang memindahkan ibu kota dari Yangoon ke Naypyidaw pada 2006 lalu. Letak Naypyidaw memang berada di Myanmar bagian tengah. "Seperti Myanmar. Titik tengah utara selatan mereka di Naypyidaw. Rakyatnya tak ada yang keberatan karena di tengah. Pejabat-pejabat Myanmar juga kalau pulang ya ke rumah di Yangon," ucapnya.

Meski begitu, alasan sebenarnya mengapa pemerintah Myanmar memindahkan ibu kota ke sana masih menjadi kontroversi. Hingga saat ini, spekulasi yang beredar justru mengarah ke teori konspirasi di mana sang kepala negara mengkhawatirkan invasi AS hingga kemungkinan menuruti apa kata dukun. Fakta lainnya adalah rakyat Myanmar kala itu sangat keberatan atas keputusan pemerintah.

Walau mengusulkan Mamuju, tapi ia menegaskan bahwa itu hanya pandangan pribadinya. Jusuf Kalla menilai masih banyak yang perlu dipertimbangkan sebelum akhirnya pemerintah memutuskan apakah akan memindahkan ibu kota atau tidak.

Baca Juga: Hanya 1 dari 10 Orang yang Bisa Menebak Ibu Kota 10 Negara Ini!

Topik:

Berita Terkini Lainnya