Gus Ipul Ajak Ulama Perangi Perkawinan Usia Dini

Perlindungan anak dan perempuan menjadi salah satu fokus debat.

Surabaya, IDN Times - Salah satu pertanyaan yang diajukan panelis saat Debat Pilgub Jawa Timur pada Selasa (10/4) adalah tentang komitmen masing-masing pasangan calon terhadap perlindungan anak dan perempuan, terutama perkawinan usia dini dan kekerasan terhadap perempuan.

1. Gus Ipul ingin ajak ulama dan para tokoh masyarakat

Gus Ipul Ajak Ulama Perangi Perkawinan Usia DiniDok. IDN Times/Istimewa

Menurut Gus Ipul, ada dua cara untuk memerangi perkawinan usia dini yang marak terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. "Kita ingin mereka memperoleh pendidikan cukup. Dengan ini, mereka akan mengerti kapan waktunya menikah. Mereka mengerti tentang kesehatan reproduksi," ucapnya.

Cara kedua adalah kerja sama dengan tokoh di masyarakat. "Kita ajak ulama, kyai, tokoh-tokoh untuk memberikan penjelasan dan pendampingan yang baik kepada para orang tua yang masih menginginkan perkawinan usia dini untuk anak-anak mereka."

2. Khofifah ingin ada tempat konseling yang bisa membantu para korban kekerasan seksual

Gus Ipul Ajak Ulama Perangi Perkawinan Usia DiniANTARA FOTO/Didik Suhartono

Ketika ditanya tentang solusi untuk mengatasi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, Khofifah menjawab,"Di Jawa Timur, shelter perlindungan perempuan dan anak yang dilengkapi dengan counselor dan psikolog adalah kebutuhan yang mendesak."

Ia melanjutkan,"Proses trauma healing dan trauma counselling itu penting." Salah satu usulannya adalah pemerintah perlu bekerja sama dengan fakultas Ilmu Psikologi dari universitas tertentu sehingga ada penanganan komprehensif.

3. Jalin Matra yang fokus mengentaskan kemiskinan kepala rumah tangga perempuan milik Pemprov Jawa Timur berakhir pada 2018

Gus Ipul Ajak Ulama Perangi Perkawinan Usia DiniIDN Times/Ardiansyah Fajar

Kekerasan terhadap perempuan bisa berbentuk feminisasi kemiskinan yang dialami oleh perempuan yang menjadi orang tua tunggal. Pemprov Jawa Timur di bawah Sukarwo memiliki program Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat).

Program itu, menurut situs resmi Pemprov Jawa Timur, fokus untuk penanggulangan feminisasi kemiskinan dengan sasaran kepala rumah tangga perempuan. Khofifah mengingatkan bahwa program ini berakhir pada 2018.

"Kita ingin menyiapkan format baru yaitu Jatim Satya," kata Khofifah. Sementara itu, Puti menegaskan bahwa "perempuan harus menjadi mandiri dan menjadi jalan keluar kemiskinan dalam keluarga". Ia pun menawarkan program untuk melanjutkan Jalin Matra.

"Yang terpenting pemberdayaan keluarga lewat perempuan salah satunya dengan cara diberi modal, serta penguatan daya kreativitas perempuan melalui program wirausaha Superstar." Program itu adalah kepanjangan dari Sentra UMKM, Pemberdayaan Industri Kreatif dan Start-up.

Baca juga: Debat Pilkada Jatim, Ini Solusi Penyediaan Lapangan Kerja dari Khofifah-Emil

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya