Dulu SBY Bilang Perwira TNI Jangan Bermimpi Jadi Gubernur, Tapi Sekarang Beda Ceritanya

SBY juga pernah nge-tweet agar TNI tidak tergoda rayuan politik

Agus Yudhoyono resmi maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada mendatang. Ada yang mengatakan pencalonan Agus terlambat dibanding calon lain. Ada juga yang mengaku kaget sebab tidak memprediksi Agus akan tertarik masuk politik --tidak seperti sang adik, Ibas Yudhoyono.

Namun, ada juga yang kaget karena tidak menyangka sang bapak, Susilo Bambang Yudhoyono, akan mengijinkan Agus untuk berpolitik. Pertama, karena karir Agus di militer dinilai cukup bagus. Kedua, sebab SBY sempat menunjukkan ketidaksukaannya bila anggota TNI memasuki area politik.

Di tahun 2009, SBY berpidato di depan taruna dan perwira TNI-Polri bahwa tidak tepat jika mereka bercita-cita menjadi kepala daerah.

Dulu SBY Bilang Perwira TNI Jangan Bermimpi Jadi Gubernur, Tapi Sekarang Beda Ceritanyademokrat.or.id

Dikutip dari Antara, saat itu SBY masih menjadi presiden dan ia mewanti-wanti agar perwira lulusan akademi TNI dan Polri sebaiknya tidak bercita-cita menjadi kepala daerah.

Bertempat di Graha Samudra Bumo Moro, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, SBY juga menyebut bahwa memiliki keinginan untuk menjadi jenderal, laksmana atau marsekal itu wajar dan benar.

"Yang tidak benar kalau kalian memasuki akademi TNI Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, walikota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain. Tidak tepat," kata SBY.

SBY pun menambahkan bahwa:

"Bisa saja dalam perjalanan kehidupan nanti ada dinamika, takdir, jalan kehidupan kalian memasuki profesi yang lain, tapi saya ingin hati dan pikiran kalian semua mulai besok saya lantik hanya satu ingin berbakti dan mengabdi di lingkungan TNI Polri dan berhasil menjadi perwira."

Bahkan, di tahun 2015 SBY juga sempat nge-tweet di akun Twitter miliknya bahwa TNI harus netral dan tidak tergoda oleh rayuan politik praktis.

Dulu SBY Bilang Perwira TNI Jangan Bermimpi Jadi Gubernur, Tapi Sekarang Beda Ceritanyatwitter.com/SBYudhoyono

Sebelum SBY mengirimkan kicauan tersebut pada tanggal 30 September 2015, dia sempat menghadiri peluncuran buku berjudul Transformasi TNI pada tanggal 28 September 2015.

Di acara tersebut SBY berpidato bahwa TNI dan Polri harus fokus pada tugasnya di bidang pertahanan dan keamanan. Ia juga menyebutkan amanah yang diemban anggota TNI dan Polri adalah untuk berhenti dari politik praktis dan politik kekuasaan.

Nampaknya, tweet itu dimaksudkan untuk semakin mempertegas pandangannya agar anggota TNI (dan Polri) tetap berada pada jalur yang sudah diamanahkan kepada mereka oleh negara.

Baca Juga: Semoga Prabowo Gak Marah Ketika Tahu Anies Baswedan Masih "Like" Tweet Ini

OK. Tapi, kan Agus Yudhoyono sudah mengundurkan diri?

Dulu SBY Bilang Perwira TNI Jangan Bermimpi Jadi Gubernur, Tapi Sekarang Beda CeritanyaSigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Betul. Agus Yudhoyono adalah seorang perwira TNI yang mengundurkan diri untuk maju menjadi seorang calon kepala daerah, dalam hal ini adalah gubernur DKI Jakarta.

Mungkin SBY dalam hati juga gundah gulana ketika mengingat pernyataannya di tahun 2009 dan 2015 bahwa TNI harus tetap teguh berada di jalurnya untuk tetap menjaga keamanan NKRI.

Sedangkan, anaknya sendiri malah menyerah pada mimpinya menjadi jenderal (cita-cita yang dianggap wajar oleh SBY) dan kemudian menjadi calon kepala daerah (sesuatu yang dinilai tidak wajar dan tidak tepat oleh mantan presiden itu).

Baiklah. Tapi, kan ini amanah dari partai?

Dulu SBY Bilang Perwira TNI Jangan Bermimpi Jadi Gubernur, Tapi Sekarang Beda CeritanyaWidodo S. Jusuf/ANTARA FOTO

Menurut salah satu mantan Ketua DPC Demokrat, Tri Dianto, majunya Agus Yudhoyono ke Pilkada DKI tidak sesuai prosedur pencalonan yang benar. Kabarnya, nama Agus Yudhoyono tidak ada dalam daftar fit and proper test DPD Demokrat DKI Jakarta. Dia menambahkan, Agus bisa jadi cagub DKI karena posisi SBY sebagai Ketua Umum Demokrat.

Pada waktu deklarasi memang SBY tidak turut hadir. Syarief Hasan, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY mendukung penuh jika pengusungan putranya itu merupakan keputusan sepakat koalisi Demokrat, PAN, PKB, dan PPP.

Padahal, di tahun 2015 SBY pun menghimbau agar politisi tidak menggoda anggota TNI masuk ke politik praktis sehingga mengingkari sumpah dan ikrar profesionalismenya kepada negara. Dia pun meminta supaya tidak ada godaan dari kedua belah pihak.

Tapi, tidak perlu lah diperdebatkan lagi. Itu kan dulu. Sekarang SBY sudah merestui pencalonan Agus Yudhoyono. Tidak mungkin juga Agus mengundurkan diri dari pencalonan tersebut hanya gara-gara dulu bapaknya bicara apa. Kalau mundur, itu berarti dia mengkhianati amanah mulia dari partai. Lagipula dia sudah terlanjur keluar dari militer. Mau jadi apa?

Baca Juga: Akankah Kegantengan Agus Yudhoyono Saingi Sang Ayah?

Topik:

Berita Terkini Lainnya