Dua Kandidat Targetkan Dana Kampanye Miliaran Rupiah, Siapa Paling Transparan?

Ada yang harus menalangi dulu...

Sudah bukan rahasia bila kebutuhan dana kampanye untuk pemilihan kepala daerah sekelas ibu kota negara pasti menghabiskan dana puluhan miliar rupiah. Contohnya, pada Pilkada putaran pertama lalu, jumlah paling sedikit yang dikeluarkan adalah Rp 53,6 miliar oleh pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sementara pasangan kandidat Anies Baswedan dan Sandiaga menghabiskan Rp 64,7 miliar.

Pada Pilkada putaran dua, Ahok-Djarot menargetkan dana kampanye sebesar Rp 25 miliar.

Dua Kandidat Targetkan Dana Kampanye Miliaran Rupiah, Siapa Paling Transparan?Tim Dokumentasi BaDja/ANTARA FOTO

Bendahara tim sukses Ahok-Djarot, Charles Honoris, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan bisa mengumpulkan dana kampanye sebesar Rp 25 miliar. Jumlah tersebut jauh di bawah angka yang mereka peroleh pada Pilkada putaran pertama yakni Rp 60,19 miliar.

KPU DKI Jakarta menentukan bahwa pengumpulan dana kampanye ditutup pada 7 April 2017. Sejauh ini, tim Ahok-Djarot mendapat dana sebesar Rp 12,3 miliar. KPU DKI Jakarta sendiri telah menyatakan bahwa dana kampanye pada putaran pertama tak akan diakumulasikan di puaran kedua. Charles pun mengaku optimis bahwa target akan bisa dipenuhi.

Baca Juga: 3 Pasangan Kandidat Beberkan Dana Kampanye, Siapa Paling Boros?

Ahok-Djarot memperoleh dana kampanye dari Kampanye Rakyat.

Dua Kandidat Targetkan Dana Kampanye Miliaran Rupiah, Siapa Paling Transparan?Tim Dokumentasi BaDja/ANTARA FOTO

Seperti pada putaran pertama, di putaran kedua ini pasangan Ahok-Djarot juga mengumpulkan dana kampanye dari sumbangan para pendukung. Disebut Kampanye Rakyat, update mengenai sumbangan tersebut bisa dilihat langsung di situs resmi ahokdjarot.id yang hingga berita ini turun telah diikuti oleh sekitar 2.180 penyumbang.

Beberapa penyumbang menyumbangkan dana hingga Rp 75 juta di mana menurut aturan KPU DKI angka tersebut merupakan jumlah maksimal yang bisa diberikan penyumbang kepada pasangan kandidat yang didukung. Penyumbang lainnya mendonasikan jumlah beragam dari Rp 25 ribu sampai ratusan ribu dan jutaan rupiah.

Jika di putaran pertama Ahok mengadakan gala dinner untuk mengumpulkan sumbangan, pada putaran kedua ini ia mengaku meniadakan acara tersebut. "Tidak ada lagi gala dinner. Langsung dia (penyumbang) transfer saja setor ke bank," kata Ahok. Padahal, dalam sekali gala dinner, Ahok bisa mendapat sumbangan sebesar Rp 500 juta - Rp 1 miliar.

Menurut Ahok, Kampanye Rakyat lebih cocok untuknya dan Djarot karena dengan begitu keduanya tak akan bergantung kepada pengusaha. "Kami imbau warga ikut "Kampanye Rakyat" supaya tanggung jawab kami kepada warga bukan pengusaha, dan lebih transparan," tambahnya.

Sementara pasangan Anies-Sandiaga mengaku menargetkan dana kampanye sebesar Rp 19,8 miliar.

Dua Kandidat Targetkan Dana Kampanye Miliaran Rupiah, Siapa Paling Transparan?Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Pada putaran pertama, pasangan kandidat Anies-Sandiaga berhasil mengantongi Rp 65,3 miliar dan menghabiskan Rp 64,7 miliar. Untuk putaran kedua, keduanya mengaku menargetkan mengumpulkan dana kampanye sebesar Rp 19,8 miliar. Sama seperti kasus Ahok-Djarot, hingga saat ini pasangan Anies-Sandiaga belum bisa memenuhi target tersebut.

"Belum terkumpul, bos," ujar Sandiaga pada Selasa (21/3). Tak seperti di putaran pertama di mana pengeluaran masing-masing pasangan calon seperti tak terkendali, pada putaran kedua KPU DKI menetapkan bahwa batas maksimal penggunaan dana kampanye adalah Rp 34 miliar.

Sandiaga menjadi penyumbang dana terbesar untuk dirinya dan Anies Baswedan.

Dua Kandidat Targetkan Dana Kampanye Miliaran Rupiah, Siapa Paling Transparan?Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Entah bagaimana ceritanya, tapi pada Pilkada putaran pertama Sandiaga merupakan penyumbang dana terbesar untuk dirinya dan Anies Baswedan. Dari Rp 65,3 miliar, ia memberikan sejumlah Rp 62,8 miliar untuk kampanye.

Di putaran kedua ini Sandiaga juga mengaku bahwa karena dana kampanye belum terkumpul, maka ia memberikan uang talangan yang menurutnya tak perlu dikembalikan. "Kemarin saya beri talangan berapa ya, Rp 5 sampai 7 miliar," "Kemarin saya beri talangan berapa ya, Rp 5 sampai 7 miliar," ungkap Sandiaga.

Sementara itu, Anies menyebut dirinya telah menyumbangkan dana sebesar Rp 500 juta untuk putaran kedua. Ini karena dana sumbangan dari para pendukung belum terkumpul. Oleh karena itu, selain "pecahkan celengan lagi", Sandiaga mengaku juga berniat "mengetuk hati pengusaha-pengusaha besar" untuk memberikan sumbangan.

Tak hanya Anies-Sandiaga, Partai Amanat Nasional (PAN) yang baru mendeklarasikan dukungan kepada pasangan tersebut juga menyatakan siap membantu mendanai kampanye. Tak hanya Anies-Sandiaga, Partai Amanat Nasional (PAN) yang baru mendeklarasikan dukungan kepada pasangan tersebut juga menyatakan siap membantu mendanai kampanye. Namun, Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo menolak menyebutkan berapa angka pastinya.

Baca Juga: Sandiaga Keluarkan Uang Pribadi Rp 34 Miliar, Timses Ahok: Tak Gotong Royong

Topik:

Berita Terkini Lainnya