Djarot Tampil dengan Peci di Surat Suara Pilkada, Mengapa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya program kerja, penampilan juga nampaknya menjadi perhatian para kandidat dalam kontestasi politik. Kini bahkan setiap calon pasangan memiliki kostum sebagai ciri khas masing-masing. Selain sebagai ciri khas, dandanan kandidat juga kerap kali digunakan untuk menunjukkan sikap tertentu. Salah satunya kini dilakukan oleh Calon Wakil Gubernur nomor urut 2, Djarot Syaiful Hidayat. Dia mengubah sedikit penampilannya pada kertas suara demi menonjolkan sisi nasionalismenya.
Djarot tampil berpeci.
Pada kertas suara untuk putaran kedua, Djarot terlihat tampil memakai peci. "Peci ini sebagai simbol nasional, yang mempopulerkan Bung Karno," kata Djarot sseperti dikutip dari Kompas (23/3).
Pada Pilkada putaran pertama, kandidat yang memakai peci hanyalah pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ketua KPU DKI pun memberikan tanggapannya. Ia mengaku bahwa perubahan tersebut mengikuti keinginan kandidat.
"Foto pasangan calon nomor dua sesuai dengan permintaan paslon bersangkutan, Pak Djarot, yang di putaran pertama tidak pakai kopiah (peci), pada putaran kedua pakai," ujarnya. Pemilih pun harus mulai terbiasa dengan penampilan baru Djarot di surat suara Pilkada putaran dua.
Editor’s picks
Baca Juga: Sempat Hitung Ulang, Ahok-Djarot Unggul di TPS Rizieq Syihab
Djarot berkata itu usulan dari tim suksesnya.
"Itu usulan dari tim ya supaya pakai peci," ungkap Djarot. Rumor pun berkembang bahwa penampilan baru Djarot yang memakai peci tersebut adalah untuk melawan isu SARA yang kerap kali menerpa pasangannya, Ahok.
Mendengar rumor tersebut, timses Ahok-Djarot langsung mengeluarkan bantahan. Juru bicara Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, mengaku bahwa timses memang menawarkan sejumlah pilihan untuk foto di surat suara kepada Djarot. Ia pun setuju mengenakan peci.
"Enggak ada soal (SARA) itu, ini soal estetika saja. Ya senyumnya pas," kata Raja. Sedangkan sekretaris timses, Ace Hasan Syadzily, menyebut bahwa pemakaian peci tersebut hanya untuk menunjukkan identitas nasional dan tak ada tujuan lainnya.
Baca Juga: Banyak Warga Jakarta Tak Bisa Mencoblos, Siapa yang Salah?