7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci Bandung

Yayat menyatakan setia kepada ISIS

Pada Senin pagi (27/2) sebuah bom panci kembali meledak di di Taman Pendawa, Cicendo, Bandung. Mabes Polri menyebut nama pelaku adalah Yayat Cahdiyat. Sesaat setelah bom meledak, seorang warga menghubungi kepolisian yang kemudian mengirimkan pasukan ke lokasi. Yayat meninggal karena ditembak anggota kepolisian di Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung. Ada 7 fakta terkini dari Yayat Cahdiyat seperti yang juga diungkapkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar.

Yayat lahir di Purwakarta dan punya nama alias Dani dan Abu Salam.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Polisi menemukan fotokopi KTP atas nama Yayan Cahdiyat di dekat lokasi pemboman yang sesuai dengan jenazah. Yayan memiliki dua nama alias, yakni, Dani dan Abu Salam. Ia adalah pria kelahiran Purwakarta dan berusia 41 tahun.

Dari KTP, Yayat bertempat tinggal di Kampung Cukanggenteng RT 3 RW 1, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Namun, warga sekitar mengaku Yayat telah meninggalkan kampung tersebut setahun lalu. Alamat terakhirnya adalah di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Cianjur, Jawa Barat, di mana ia mengontrak sebuah rumah.

Usai meledakan bom, Yayat berlari sambil membawa sebuah sangkur.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Menurut penuturan salah seorang warga yang menjadi saksi, Yayat terjatuh ketika bom meledak. Ia lalu bangun dan mengacungkan sebuah sangkur sebelum akhirnya melarikan diri. Warga sempat mengejar Yayat hingga ke area kantor kelurahan di mana ia bersembunyi. Ia melakukan perlawanan dan terlibat baku tembak dengan pasukan kepolisian, sehingga ia harus ditembak mati.

Yayat adalah seorang residivis dan diburu sejak sebelum tahun baru 2017.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengungkap bahwa Yayat pernah ditangkap dan ditahan pada 2012 karena ia mengikuti pelatihan teroris di Aceh. Ia divonis tiga tahun penjara, tapi mendapat remisi sehingga pada 2014 ia dibebaskan. Anton mengaku telah memburu Yayat sejak sebelum tahun baru 2017.

Di Aceh, Yayat dilatih oleh Dulmatin dan Abu Bakar Baasyir.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Pada 2010, Yayat adalah salah satu peserta pelatihan teroris di Aceh. Ia dilatih oleh Abu Bakar Baasyir dan Dulmatin. Menurut keterangan Boy Rafli, Yayat bertugas menyiapkan logistik seperti senjata api dan peluru. Ia tergabung dalam kelompok yang dipimpin Ujang Kusnanang alias Rian alias Ujang Pincang yang merupakan seorang residivis kasus terorisme juga.

Dulmatin sendiri adalah seorang teroris kelas kakap yang meninggal di tangan Densus 88 di Pamulang, Banten, pada 2010. Sedangkan Abu Bakar Baasyir divonis 15 tahun penjara pada 2011. Ia terbukti merencanakan dan mendanai pelatihan teroris di Aceh pada 2010.

Ia kemudian bergabung dalam jaringan teroris Bandung yang menyatakan setia pada ISIS.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Boy Rafli juga menyatakan bahwa setelah Yayat keluar dari tahanan, ia bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berlokasi di Bandung. JAD sendiri telah menyatakan sumpah setia kepada kelompok teroris ISIS.

Densus 88 menemukan panci, penanak nasi serta kabel di kontrakan Yayat.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Di rumah kontrakannya yang terletak di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Cianjur, Jawa Barat, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan dan menyita barang-barang seperti panci, dua buah penanak nasi, gulungan kabel, solder, dan gunting. Menurut Boy Rafli, barang-barang tersebut disiapkan untuk membuat bom panci. Penggeledahan di rumah kontrakan Yayat sendiri dilakukan pada Senin malam (27/2).

Hingga saat ini, jenazah Yayat belum diautopsi.

7 Fakta Terkini Mengenai Yayat Cahdiyat, Pelaku Bom Panci BandungIDN Times

Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian, Kombes Yusuf Mawadi, mengungkapkan bahwa hingga kini jenazah Yayat belum diautopsi. Sebabnya adalah ia masih menanti surat permintaan penyelidikan forensi. Yusuf juga mengaku belum ada keluarga Yayat yang menyerahkan data antemortem dan postmortem yang bisa digunakan untuk autopsi.

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya