Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Yerusalem, 200 Orang Diamankan

Dua orang dinyatakan tewas.

Jakarta, IDN Times - Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di Yerusalem dan Tepi Barat, pasca-pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini.

Bentrokan dan perkelahian meletus di Kota Tua Yerusalem serta di sejumlah lokasi lain, termasuk Hebron, Bethlehem, dan Nablus di Tepi Barat, setelah salat Jumat. 

Namun, seperti dilansir Antara, Sabtu (9/12), kerusuhan tersebut sejauh ini belum menyebar. Sementara, laporan jurnalis AFP menyebut, warga Palestina di beberapa area melemparkan batu pada pasukan Israel, yang merespons dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. 

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Yerusalem, 200 Orang Diamankanlintas.me

Sedangkan di Yerusalem, sekitar 50 polisi menahan sekitar 200 demonstran. Polisi menendang dan memukul mereka dengan tongkat saat mengamankan demonstran.

Serangan Udara

Israel menyatakan telah melakukan serangan balasan terhadap kelompok militan Hamas, menyusul dugaan serangan roket di wilayah Israel. 

Seperti diberitakan BBC hari ini, serangan pada Sabtu dini hari itu menargetkan ke lokasi yang diduga pembuatan senjata dan penyimpanan amunisi milik Hamas.

Sementara, pada Jumat kemarin, 8 Desember 2017, tiga roket ditembakkan dari wilayah Gaza ke Israel, yang mendarat di selatan kota Sderot.

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Yerusalem, 200 Orang DiamankanIDN Times/Vanny El Rahman

Memanasnya situasi Palestina-Israel menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu Kota Israel. Keputusan Trump dianggap bertentangan dengan sikap netral AS selama puluhan tahun di seputar konflik Israel-Palestina.

Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur--yang diduduki Israel dalam perang 1967--sebagai ibu kota negara Palestina pada masa depan.

2 Warga Palestina Tewas

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Yerusalem, 200 Orang Diamankansputniknews.com

Dua warga Palestina tewas setelah tentara Israel menembaki kerumunan orang di wilayah Gaza dalam bentrokan pada Jumat kemarin, 8 Desember 2017.

Israel mengklaim ada serangan roket ke wilayahnya, satu di antaranya ditemukan di gurun pasir dan satu lainnya mendarat di bagian selatan kota Sderot pada Jumat, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.

Baca juga: Kecam Putusan AS soal Yerusalem, Anies Pakai Syal Palestina

Angkatan Udara Israel melakukan sejumlah serangan balasan terhadap yang diklaim sebagai konsentrasi kelompok Hamas pada Jumat, yang diduga mengakibatkan 25 orang terluka akibat serangan itu.

Serangan udara lebih banyak dilakukan pada Sabtu dini, beberapa jam setelah rudal tersebut menghantam Sderot. Tingkat kerusakan belum diketahui secara jelas.

12 Orang Terluka

Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Yerusalem, 200 Orang DiamankanIDNTimes/Fitang Adhitia

Fathi Hammad, pemimpin senior Hamas juga sebelumnya mengatakan setiap orang yang ingin memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem adalah musuh orang-orang Palestina.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan satu orang terluka akibat tembakan peluru tajam dan 12 lainnya akibat peluru karet.

Ratusan polisi tambahan dikerahkan di dalam dan sekitar Kota Tua Yerusalem, kompleks masjid Al Aqsa--situs paling suci ketiga Islam dan tempat ribuan umat menjalankan salat Jumat.

Baca juga: Pejabat RI Ramai-ramai Kecam Keputusan Trump Soal Yerusalem

Topik:

Berita Terkini Lainnya