Polisi Tembak Teman Pelaku Teror Bom Surabaya

Polisi mengamankan bom pipa

Surabaya, IDN Times - Polisi menangkap sejumlah orang terduga jaringan teroris terkait teror bom Surabaya, Jawa Timur. Di antaranya adalah pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya. 

1. Densus 88 menangkap lima terduga teroris

Polisi Tembak Teman Pelaku Teror Bom SurabayaIDN Times

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim Densus 88 menangkap lima anggota jaringan teroris pasca teror bom Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Satu di antaranya adalah kaki tangan pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto. 

"Tim saya perintahkan mengejar kelompok ini sampai subuh. Ada lima orang ditangkap, di antaranya Budi Satrio, tokoh penting kedua setelah Dita," kata Tito dalam jumpa pers di Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5).

Baca juga: Terjadi Tiba-tiba, Begini Kronologi Bom di Polrestabes Surabaya

2. Budi Satrio tewas saat penangkapan 

Polisi Tembak Teman Pelaku Teror Bom SurabayaIDN Times

Tito menjelaskan Budi Satrio yang tinggal di Perum Puri Maharani itu tewas saat penangkapan, karena berusaha melawan polisi.

Saat penangkapan tersebut, Perum Puri Maharani sempat ditutup total.

3. Polisi menemukan bom pipa

Polisi Tembak Teman Pelaku Teror Bom SurabayaIDN Times/Bayu Dewey

Tito menambahkan dari penangkapan tersebut pihaknya menemukan bom pipa. Jenis bom itu sama dengan bom yang ditemukan di Surabaya.

"Di lima orang ini ditemukan bom yang sama (dengan bom Surabaya), bom pipa," ujar Tito.

Bom Surabaya terjadi pada Minggu (13/5) di tiga gereja yakni Gereja Santa Mamria Tak Becela, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI). Ledakan bom terjadi berentetan mulai pukul 06.30 hingga 07.50 WIB dan pelakunya adalah Dita dan istrinya yang melibatkan keempat anaknya.

Sementara, ledakan diduga bom rakitan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi pada Minggu (13/5) malam. Ledakan pertama, pelaku Anton menyebabkan istrinya, Puspita Sari (47) dan anaknya Hilta Aulita Rachman (17) tewas di kamar rusun. 

Sementara dua anaknya, Faizah Putri (11) dan Garidah Huda Akbar (10) mengalami luka dan dibawa ke RS Khadijah lalu dirujuk ke RS Bhayangkara. Sedangkan, satu anaknya, Ainur Rachman (15) dinyatakan selamat.

Akibat teror bom Surabaya dan Sidoarjo, 21 orang meninggal, sembilan di antaranya adalah pelaku dan 12 masyarakat. Belum termasuk korban di Polrestabes Surabaya hari ini.

Baca juga: Fenomena ‘Bomber Keluarga’ di Teror Surabaya 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya