Pendiri Tabloid Bola Tutup Usia, Ini Kenangan 3 Jurnalis Senior dengan Almarhum

Selamat jalan Sumohadi Marsis...

Jakarta, IDN Times - Jurnalis senior yang dikenal kritis di dunia olahraga, Sumohadi Marsis, hari ini tutup usia, pukul 05.55 WIB. Jurnalis yang akrab disapa Sumo itu meninggal pada usia 73 tahun diduga karena penyakit jantung.

1. Direktur Utama Metro TV Suryopratomo

Pendiri Tabloid Bola Tutup Usia, Ini Kenangan 3 Jurnalis Senior dengan Almarhummetrotvnews.com

Sahabat Sumohadi sekaligus Direktur Utama Metro TV Suryopratomo membenarkan kabar tersebut. Dia mengaku sangat kehilangan sosok jurnalis yang konsisten dan totalitas dalam bekerja.

"Betul Pak Sumo telah berpulang. Dia merupakan wartawan yang sejak awal memutuskan sebagai wartawan Olahraga dan konsisten menjalankan pilihannya. Totalitas dalam bekerja merupakan kekuatan Pak Sumo," ujar Suryopratomo kepada IDN Times, Minggu (24/12).

Mantan pemimpin redaksi harian Kompas itu menceritakan dan menagumi sosok Sumohadi yang visioner. Sumohardi sudah melihat dunia olahraga sebagai desk yang bergengsi, dan bisa dibuat surat kabar khusus olahraga. 

"Pak Sumo sudah melakukan. Itulah yang kemudian melahirkan tabloid Bola. Di tangan kepemimpinan Pak Sumo, Bola mencapai kejayaannya, baik secara editorial maupun bisnis. Pak Sumo meninggalkan Bola di puncak kejayaannya," kata dia.

Walaupun sudah pensiun, kata Suryopratomo, komitmen Sumohardi pada olahraga tidak berkurang, dia masih aktif menulis. Gaya tulisannya khas, karena selalu ada pesan yang filosofis di dalamnya. 

"Tulisan olahraga tidak kering hanya bicara soal teknis, tetapi ada aspek lain yang selalu dimasukkan Pak Sumo. Bahasanya pun mengalir, sehingga mudah dan enak untuk dinikmati," ujar pria yang akrab disapa Tommy itu.

2. Mantan Pemimpin Umum LKBN Antara Asro Kamal Rokan

Pendiri Tabloid Bola Tutup Usia, Ini Kenangan 3 Jurnalis Senior dengan AlmarhumDok.IDN Times

Ucapan yang senada juga disampaikan mantan Pemimpin Redaksi Republika dan Pemimpin Umum LKBN Antara Asro Kamal Rokan. Menurut Rokan, Sumohardi adalah sosok jurnalis rujukan di zamannya.

"Bagi wartawan muda pada 86-an, Mas Sumo itu rujukan. Tulisan-tulisanya di Kompas, selalu kami tunggu. Selain teknis sepak bola beliau kuasai, gaya tulisannya pun enak dibaca. Masa itu, kami berupaya bisa seperti Mas Sumo," ujar dia kepada IDN Times. 

Rokan pun teringat ketika dirinya diajarkan menulis oleh almarhum, dalam pelatihan yang diselenggarakan Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI Jaya) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 1986.  

"Mas Sumo mengajarkan cara menulis laporan pertandingan. Beliau mempopulerkan  istilah 'tiang jauh dan tiang dekat' sebagai pengganti 'kiri atau kanan posisi kiper', yang biasa kami tulis. Tiang jauh adalah tiang gawang yang jauh dari posisi kiper, sedangkan tiang dekat yang dekat dengan posisi kiper," kenang dia. 

Baca juga: Hakim Mahkamah Agung Abdurahman Meninggal di Banjarmasin

Menurut Rokan, Sumohardi juga mengajarkan seorang reporter olahraga tidak boleh menulis bola masuk ke sebelah kiri atau kanan kiper, yang dapat menimbulkan kerancuan pembaca. 

"Misalnya, bola diumpan lambung ke tiang jauh, lalu disundul dan masuk. Jadi rancu jika ditulis, bola diumpan lambung ke kiri kiper.  Jika kita membaca laporan-laporan pertandingan sepak bola Mas Sumo, kita merasa hadir menyaksikan pertandingan secara langsung," jelas dia.

Rokan menilai, pribadi Sumohardi menjadi teladan bagi jurnalis pada masanya, karena almarhum tidak membedakan antara senior dan junior. 

"Saya junior pada 86-an (saya wartawan sepak bola di Harian Merdeka BM Diah). Beliau tidak pelit memberi ilmu, dan bahkan lebih dahulu menyapa. Kita kehilangan wartawan panutan. Semoga Allah menempatkannya di sebaik-baik tempat," tutur Rokan.

3. Jurnalis senior Kompas Budiarto Shambazy  

Pendiri Tabloid Bola Tutup Usia, Ini Kenangan 3 Jurnalis Senior dengan AlmarhumTwitter/@Shambazy

Jurnalis senior lainnya, Budiarto Shambazy juga turut kehilangan sosok Sumohardi. Di media sosial, wartawan senior Kompas itu mengungkapkan pengalaman almarhum mengajari cara menulis pertandingan sepak bola saat pertandingan Piala Dunia di Spanyol pada 1982.

"Mas Sumohadi Marsis mengajari sy menulis sepak bola saat km 'menjaga gawang' peliputan Piala Dunia Spanyol 82 oleh Om Kadir Yusuf n Pak Valens Doy. Wawasannya sangat luas krn selain olahraga jg menulis aneka topik. Pagi hari ini Mas Sumo berpulang, innalilahi wainailahi rojiun," tweet Budiarto dalam akun Twitter-nya @Shambazy.

Baca juga: Mantan Wakil KPK Sjahruddin Rasul Meninggal Dunia

Topik:

Berita Terkini Lainnya