Pelajar SMA Asal Mataram Meninggal di Gunung Rinjani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelajar SMAN 7 Mataram bernama Fahrurrozi meninggal dunia dalam perjalanan turun dari puncak Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (21/4), sekitar pukul 13.15 Wita.
1. Korban meninggal diduga karena kelelahan
"Jenazah korban sudah dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Punia Saba, Kota Mataram, pada Sabtu (21/4), sekitar pukul 17.30 Wita. Namun, kondisinya sempat diperiksa oleh dokter yang kebetulan berada di pos dua pendakian," kata Taufikurrahman seperti dilansir antaranews.com, Minggu (22/4).
Baca juga: Anak Gunung Rinjani Erupsi, Ini Kondisi Terakhir yang Harus Kamu Ketahui!
2. Korban mendaki Rinjani bersama tujuh temannya
Pelajar yang tinggal menunggu pengumuman kelulusan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) itu, mendaki Rinjani bersama tujuh rekannya, yakni Andre Yani, Zulkifli, Aldi, Zail, Ilham, Gilang, dan Wiwin. Mereka berangkat melalui Sembalun (Bawak Nao), Kabupaten Lombok Timur, sejak 18 April 2018, dengan program pendakian tiga malam.
Editor’s picks
Dari informasi yang diperoleh dari rekan korban, kata Taufikurrahman, ketika tiba di antara pos dua dan tiga pendakian--yang berjarak sekitar lima kilometer dari pintu masuk pendakian Sembalun, korban tiba-tiba mengalami keram disertai menggigil.
Petugas yang berada di Pos Pelawangan dan pos dua kemudian memberikan informasi ke Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), melalui Resort Sembalun.
"Kami langsung mengirimkan dokter dan perawat untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban, yang sudah berada di pos dua pendakian. Namun, korban tidak bisa tertolong," ujar Taufikurrahman.
Jenazah korban kemudian dibawa turun ke Sembalun oleh tim dari BNTGR, bersama TNI AD dan anggota Polsek Sembalun, serta Edelweis Medical Help Center (EMHC), melalui Bawak Nao.
3. Tiga pendaki Rinjani meninggal selama 2017
BTNGR mencatat jumlah kecelakaan pengunjung selama 2017 sebanyak 55 kejadian, terdiri atas 38 kali terjadi di jalur pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, dan 17 kali terjadi di jalur Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Dari total kejadian kecelakaan pengunjung, tiga orang meninggal dunia.
Baca juga: Tak Punya Waktu Mendaki Rinjani? Bukit Pergasingan Bisa Jadi Alternatif lho!