Gerindra-La Nyalla Kisruh Dana Pilkada, Sandi Sebut Modal di Pilkada DKI Rp100 M

Sandiaga mengimbau daerah lain meniru Pilkada DKI

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ikut menanggapi kisruh antara mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mattalitti dengan Partai Gerindra, perihal dana pencalonan di Pilkada Jawa Timur 2018.

1. Butuh modal besar

Gerindra-La Nyalla Kisruh Dana Pilkada, Sandi Sebut Modal di Pilkada DKI Rp100 MIDN Times/Helmi Shemi

Sandiaga mengatakan politik pada dasarnya menggunakan biaya yang tidak sedikit. Untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 contohnya, Sandi mengeluarkan dana hingga Rp100 miliar. Namun, dia menyebutan tidak ada mahar pada pencalonan tersebut.

"Gak ada. Gak ada sama sekali. Prabowo sangat profesional, itu sudah terbukti saat mencalonkan  Jokowi dan Ahok, waktu saya dan Anies juga sama. Kalau politik itu memang berbiaya, yang lalu saja kita menghabiskan lebih dari Rp100 miliar," ujar Sandi di Jakarta, Jumat, Jumat (12/1). 

Sandiaga pun meluruskan kisruh dana pencalonan La Nyalla Mattalitti di Pilkada Jawa Timur. Menurutnya, sejatinya Ketua Umum Partai Gerindra berharap setiap calon agar menyiapkan dana untuk biaya pencalonan mereka masing-masing, sehingga tidak merepotkan partai. 

"Jadi itu yang diinginkan sebetulnya oleh Gerindra, jangan sampai saat kita udah mencalonkan, kita gak punya pendanaan. Saya waktu itu bisa meyakinkan Prabowo, dan itu semua kita laporkan secara transparan. Kita audit dan laporkan ke KPK," ungkapnya.  

Baca juga: La Nyalla Ngaku Dimintai Prabowo Rp40 M, Gerindra Beberkan Rincian Dana Pilkada Jatim

2. Prosesnya sama

Gerindra-La Nyalla Kisruh Dana Pilkada, Sandi Sebut Modal di Pilkada DKI Rp100 MAntara Foto

Tak hanya di Pilkada DKI, kata Sandiaga, calon lain dari Partai Gerindra juga melalui proses yang sama. Mereka harus menyiapkan dana untuk biaya selama pencalonan berlangsung.

"Alhamdulillah Dirman (Sudriman Said di Pilkada Jateng) juga sama prosesnya. Mayjen (Purn) Sudrajat (Pilkada Jabar) juga sama. Saya doakan semua teman-teman yang sedang berjuang di daerah, mari kita gunakan politik sebagai silaturahmi. Politik yang saling merangkul, bukan saling menyikut," Sandi mengingatkan.

3. Mencontoh Pilkada DKI

Gerindra-La Nyalla Kisruh Dana Pilkada, Sandi Sebut Modal di Pilkada DKI Rp100 MIDN Times/Helmi Shemi

Sandiaga berharap Pilkada di daerah dapat meniru Pilkada DKI Jakarta 2017, yang berjalan dengan damai.  

"Saya akan sangat bahagia kalau seluruh keluarga dan rakyat Indonesia bisa mengadopsi apa yang terjadi di Jakarta. Bahwa kita guyub, rukun, hanya ada beberapa isu yang kita fokuskan, yaitu lapangan kerja, isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan tuntas berkualitas, gaji-gaji guru, itu yang ingin kita angkat," kata dia. 

Meski demikian, Sandi belum dapat memastikan untuk ikut terlibat atau membantu kampanye kader Gerindra di daerah. Sebab, banyak agenda di Jakarta yang harus segera dituntaskan.

"Saya lagi menunggu, saya sampaikan bahwa saya sibuk sekali di Jakarta. Tapi kalau ada waktu luang bisa diagendakan, saya pasti akan membantu demi terselenggaranya pemilu di daerah yang lebih baik, lebih guyub, rukun dan damai," ujar Sandi.

4. Anies ikut komentari

Gerindra-La Nyalla Kisruh Dana Pilkada, Sandi Sebut Modal di Pilkada DKI Rp100 MIDN Times/Humas Pemprov DKI Jakarta

Pada kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut berkomentar terkait kisruh La Nyalla dan Gerindra. Namun dia hanya menduga tidak ada mahar politik dalam kasus La Nyalla maupun dirinya di Pilkada DKI.

"Ga ada. Duit darimana saya," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Sebelumnya, dalam jumpa pers di rumah makan Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1) lalu, mantan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku diminta uang Rp40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia juga mengaku dimaki-maki mantan Danjen Kopassus itu. 

Pada kesempatna yang sama, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Gatot Saptono alias Al Khaththath juga mengungkit-ungkit soal kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yang tidak lepas dari peran ulama dan alumni Aksi 212.

Dia kecewa dari beberapa nama yang diusulkan tidak ada satu pun yang dicalonkan Partai Gerindra, PAN, dan PKS di Pilkada 2018.

Baca juga: La Nyalla Ngaku Dimintai Gerindra Rp40 M untuk Pilkada Jatim, Begini Reaksi Fadli Zon

Topik:

Berita Terkini Lainnya