Cerita Jokowi Bolak-balik Urus Skripsi di UGM Karena Dosen Galak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyapa dosen pembimbing skripsinya, saat menyelesaikan pendidikan di Jurusan Teknologi Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, hari ini.
"Saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada bapak dosen pembimbing saya, Bapak Kasmujo," kata Presiden saat silahturahmi dengan teman se-angkatan dan dosen Fakultas Kehutanan, UGM, Yogyakarta, Selasa (19/12).
1. Punya dosen galak
Seperti dilansir Antara, Presiden sempat bercerita tentang dosennya yang galak, sehingga bimbingan skripsinya harus bolak-balik.
"Beliau itu, waktu membimbing saya, seingat saya galak sekali. Saya masih ingat, tetapi sekarang bijak sekali, sudah berubah. Saya tidak tahu yang berubah saya atau Pak Kasmujo," kata Jokowi, sambil tersenyum dan disambut tawa hadirin.
Jokowi yang merupakan mahasiswa angkatan 1980 UGM ini, juga mengucapkan terima kasihnya kepada dosen pembimbingnya, karena akhirnya bisa menyelesaikan skripsinya.
2. Bercita-cita jadi pegawai Perhutani
Tak hanya itu, Jokowi juga mengaku pada saat menjadi mahasiswa bercita-cita menjadi pegawai Perhutani dan sempat melamar tapi gagal.
"Dulu, cita-cita saya dan kawan-kawan ingin jadi pegawai Perhutani. Saya mendaftar tidak diterima, diterimanya jadi Presiden," kelakar mantan pengusaha furnitur itu, yang kembali disambut tawa hadirin.
Baca juga: Aksi 'Stand-up Comedy' Jokowi saat Buka Munaslub Golkar
Jokowi menyebut kegagalannya itu merupakan garis dan kehendak Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijalaninya.
Editor’s picks
Dalam kesempatan ini, bapak tiga anak itu juga sempat menyapa teman seangkatannya.
"Saya hormati bapak Dekan, bapak ibu sekalian yang hadir, khususnya kawan-kawanku angkatan 80 dari dulu kompak banget, tapi kompaknya kemana enggak tahu saya," ungkap Jokowi.
3. Mencontoh Norwegia
Presiden juga menyampaikan pandangannya tentang kehutanan Indonesia yang cukup memprihatinkan.
"Saya setahun lalu, bertemu dengan Raja Norwegia. Beliau cerita ke saya, bahwa di Norwegia kandungan tambang banyak sekali, tetapi justru yang dikembangkan adalah sektor kehutanan," cerita dia.
Menurut Jokowi, Norwegia bisa hidup menjadi negara dengan pendapatan yang tinggi seperti negara-negara di Skandinavia. Karena itu dapat menjadi contoh untuk Indonesia.
"Mengapa mereka bisa jadikan negara kaya dari hutan saja? Saya melihat dari hulu hingga hilir dikerjakan secara detail, yang kita tidak melalukannya," ucap dia.
4. Memperbaiki pengelolaan hutan
"Padahal jika diurus benar, bisa seperti Wanagama (hutan konversi seluas 112 hektare yang dikelola UGM di Gunung Kidul)," lanjut Jokowi.
Jokowi berharap Indonesia bisa meniru negara-negara lain yang sukses mengelola hutannya, untuk bisa meningkatkan pendapatan nasional.
Baca juga: 3 Guyonan Jokowi saat Pidato Pembukaan Munaslub Golkar